Resensi Film “Reclaim”, Bisnis Bencana

SEKELOMPOK orang menggunakan bencana, kemalangan, dan kesusahan sesamanya untuk mengeruk keuntungan diri. Inilah cerita yang rangkai dalam film Reclaim produksi Lionsgate berikut ini.
Di Puerto Rico, terdapat sindikat penipuan dengan bersembunyi di balik nama agen adopsi. Agen adopsi ini memperalat anak-anak yatim piatu, korban gempa bumi. Agen menawarkannya melalui internet kepada keluarga yang tergerak untuk mengadopsinya.
Sasarannya ialah keluarga-keluarga kaya, belum berpengalaman dalam hidup berkeluarga, dipenuhi obsesi untuk memiliki keturunan, dan berasal dari luar negeri.
Agen ini merancang skenario jahat: setelah keluarga datang, agen akan meminta waktu untuk menyelesaikan urusan passport dan visa. Sementara keluarga menunggu, agen akan mempersilahkan mereka melakukan pendekatan dengan anak calon adopsi.
Tetapi dengan licik kroni agen ini, seolah-olah tidak ada sangkut pautnya dengan agen adopsi, akan mendekati keluarga untuk memeras uangnya. Umumnya keluarga akan ketakutan dan memilih untuk mentransfer uang ke kroni agen demi keselamatan. Lalu adopsi batal karena si anak hilang, agen lenyap, dan uang habis.
Perlawanan Steven-Shannon
Sialnya, sindikat adopsi palsu ini berhadapan dengan pasangan muda dari Chicago, Shannon (Rachelle Lefevre) dan suaminya Steven (Ryan Phillippe). Steven dan istrinya yang bermaksud mengadopsi Nina (Briana Roy) anak yatim piatu korban bencana dijebak dalam kejahatan ini.

Ketika sindikat ini beraksi untuk memainkan skenario penculikan. Pasangan Steven-Shannon yang telah jatuh hati pada Nina tak mau tinggal diam. Mereka melawan dan malahan berhasil membongkar sindikat ini.
Ternyata agen yang dipimpin oleh perempuan rakus bernama Reigert (Jacki Weaver) ini bekerja sama dengan trio bandit pimpinan Benjamin (Jack Cusack). Steven menggagalkan transfer banknya dengan membawa lari uang tunai itu. Dengan keterlibatan yang tidak seberapa dari pihak kepolisian, Shannon dan Steven berhasil menggagalkan kejahatan itu. Lalu memboyong Nina ke Chicago.
Bisnis Bencana
Film Reclaim ini tidak mendapat banyak apresiasi dari kritikus film. Bahkan mendapat angka 4,8 dalam rating tanggapan penonton. Artinya film ini kurang menarik. Kepopuleran Jack Cusack pun tidak berhasil mendongkrak roh film ini.
Namun kisah film produksi negeri Paman Sam ini mau membidik tren kejahatan yang tengah terjadi pada masa ini: bisnis bencana.

Bagi kalangan tertentu bencana alam merupakan sumber rezeki. Seperti yang terjadi di Filipina, beberapa kejadian bencana alam yang menelan kematian ribuan orang justru menjadi lahan untuk menyedot keuntungan dari kemurahan hati benefaktor. Beberapa senator dan gubernur mengambil sumbangan dari negara lain untuk kekayaan keluarganya. Ada juga sekawanan orang mengatasnamakan lembaga sosial bermaksud membangun perumahan bagi korban dan kemudian memaling dana yang diberikan dari orang baik.
Reclaim membidik adanya pihak yang berbisnis ria dengan menggunakan anak-anak korban bencana. Apalagi sindikat ini mengatasnamakan kemanusiaan. Hal ini dapat melukai kepercayaan masyarakat untuk bersolidaritas. Oleh karenaya, masyarakat harus semakin hati-hati terhadap agen-agen yang berkedok kebaikan namun buntutnya berbisnis bencana.***
Baca juga Resensi Film “Fury”, Belajar Tega Dulu Sebelum Menarik Picu Senjata

Popular Posts