Resensi Film: “White House Down”: Lumpuh karena Ambisi, Bangkit berkat Penasaran


GEDUNG Putih –kantor dan rumah kediaman Presiden AS—yang konon punya sistem keamanan teramat canggih ternyata bisa bobol lantaran ambisi seorang politisi akan kekuasaan. Gedung Putih dibuat limbung oleh sekawanan teroris bermotif politik dan uang, ketika Kepala Secret Service Martin Walker (James Woods) membelot memusuhi Presiden AS  James Sawyer (Jamie Foxx) karena dendam pribadi. Sementara, Gedung Putih dibuat kocar-kacir oleh ambisi politik Ketua DPR AS Eli Raphelson (Richard Jenkins) yang ingin menangguk uang haram dengan harapan mendapatkan jatah komisi dari lingkaran bisnis jual beli persenjataan modern di Timur Tengah.

Tapi di tengah hiruk pikuk Gedung Putih yang dikuasai oleh teroris dengan ambisi politik dan uang ini ternyata muncul tokoh seorang gadis remaja yang dunianya penuh oleh rasa ingin tahu akan politik. Rasa penasarannya seakan mendapatkan semangat baru, ketika ia menemani ayahnya John Cale (Channing Tatum) pergi ke White House untuk melamar kerja menjadi anggota Secret Service.
Terlibat pusaran baku tembak
Alih-alih diterima, lamarannya ditolak oleh Carol Finnerty (Maggie Gyllenhaal). Namun, tanpa sengaja pula ayah dan putrid remajanya ini malah terlibat dalam pusaran baku-tembak di semua sudut penjuru Gedung Putih karena dikuasai oleh para teroris.
Sebagai film, kemasan White House Down cukup menghibur lantaran kekonyolan yang dilakukan Presiden AS lewat dialog-dialog lucunya ketika berbicara dengan Cale. Belum lagi kalau harus memperhitungkan baku-tembak dan gempuran senjata berat memporak-porandakan Gedung Putih.
Gedung Putih dibuat selamat justru oleh keberanian Emily Cale (Joey King) yang diam-diam berhasil memfilmkan aksi brutal para teroris politik ini ke jalur YouTube. Bahkan dengan gegap gempitanya berhasil mengibarkan bendera Angkatan Bersenjata AS untuk menggagalkan rencana bumihangus Gedung Putih oleh serangan udara pesawat tempur Raptor yang siap meluncurkan bom.
Memanglah, kali ini Gedung Putih dibuat porak-poranda oleh ambisi manusia akan kekuasaan dan uang serta dendam pribadi. Namun, dalam hitungan waktu Gedung Putih bisa kembali bangkit memenangkan perang melawan terorisme berkat rasa penasaran Emily Cale dan ayahnya John Cale yang tidak gampang menyerah.***
Baca juga Resensi Film: “Now You See Me”, Menggangsir Bank dengan Sulap

Popular Posts