Resensi Film: "Turbo" Nama: Theo a.k.a. Turbo, Profesi: Pembalap, Jenis: Siput Kebun

SYAHDAN seekor bekicot atau siput kebun atau escargot tinggal di pojokan kebun tomat kecil di pinggiran kota Los Angeles, Amerika Serikat, bersama sekelompok bekicot lain. Nama bekicot itu Theo.
Takdirnya sebagai binatang terlamban di dunia setelah kura-kura tidak berhasil membatasi khayalannya untuk menjadi secepat mobil balap. Karena itulah ia lebih suka dipanggil Turbo, mencerminkan obsesinya akan kecepatan. Theo, dalam film yang berjudulTurbo yang ditayangkan di bioskop minggu-minggu ini, menghidupi khayalan impiannya dengan kegilaannya menonton kejuaraan balap mobil Indianapolis 500.
Gara-gara khayalan tak masuk akalnya itu Turbo (diisi suara oleh aktor Ryan Reynolds) pun menjadi bulan-bulanan olok-olok rekan-rekan sesama bekicot. Terkecuali kakaknya yang tambun dan protektif, Chet (dengan voice over Paul Giamatti) yang senantiasa membela dan melindunginya.
Nasib Turbo berubah setelah kecelakaan ketika ia tanpa sengaja jatuh ke dalam mesin mobil balap liar yang mentransformasi organ dalam tubuhnya sehingga ia menjadi seekor bekicot super cepat dan berfitur layaknya mobil sport.
Dari binatang moluska yang merambat sangaaat lambat menggunakan badannya sehingga dinobatkan menjadi hewan terlambat di dunia karena butuh 1 menit untuk menempuh 1.3 centimeter atau seharian penuh untuk menempuh satu sisi lebar lapangan bola, Turbo berubah menjadi binatang tercepat muka bumi.
Turbo pun segera memamerkan kecepatan supernya di habitatnya. Pamer kekuatan justru berujung bencana karena mengakibatkan kebun tomat porak poranda. Singkat cerita, ia pun diusir dari kebun bersama sang kakak Chet yang terus mencoba membelanya. Lepas dari kebun, Turbo terlempar bersama Chet ke jalanan kota Los Angeles yang tak bersahabat. Petualangan mereka membawa ke perjumpaan dengan manusia bernama Tito (suara oleh Michael Pena), adik dari si pembuat Taco dari Mexico, Angelo. Tito yang punya hobi adu balap bekicot mulanya menangkap Turbo dan Chet untuk dipakai sebagai bekicot aduan melawan bekicot-bekicot balap milik para tetangganya.
“Santa Maria!” demikian seru Tito ketika mendapati bahwa Turbo menghancurkan papan lintasan adu balap bekicot dengan kecepatannya. Sadar bahwa Turbo bukanlah bekicot sembarangan, Tito pun tergugah untuk mencetuskan berbagai ide marketing liar untuk membuat bisnis Taconya bersama sang kakak dan juga bisnis para tetangganya menjadi maju dan terkenal lewat atraksi sang escargot tercepat di dunia.
Khayalan si Super Turbo bertemu ide gila Tito mengantar mereka untuk mengikutkan Turbo ke balapan mobil Indy 500.
Apa jadinya jika Turbo yang lembek, berlendir dan berukuran supermini berada di lintasan balap nan keras bersama mobil-mobil balap yang berlari kencang seperti monster raksasa yang terus menghembuskan api? Apakah Theo dan Tito berhasil mewujudkan khayalan mustahil mereka?
Mengejar mimpi meski itu tampak mustahil, itulah sepertinya pesan yang hendak disisipkan dalam film 3D animasi produksi DreamWorks Animation/20th Century Fox besutan sutradara debutan David Soren. Pesan itu dititipkan pada mulut Guy Gagne (Bill Hader), si juara legendaris Indy 500, yang diidolakan oleh Turbo dengan mantra dalam setiap wawancara di atas podium kemenangan:No dream is too big and no dreamer is too small.
Pertanyaan penuh kecemasan Chet kepada Theo: “Apa yang terjadi jika kamu bangun besok dan mendapati kekuatanmu telah sirna?” Jawaban Theo:”Karena itulah aku akan memanfaatkan kekuatan itu sebaik-baiknya hari ini” menjadi percakapan sentral dalam film yang beralur sederhana bertabur kelucuan ini.
Seperti dua film yang dirilis lebih awal dalam kurun sebulan terakhir ini, Monster Universityproduksi Pixar dan Despicable Me 2 , Turbo pun dimaksudkan sebagai film untuk anak-anak. Orang dewasa mungkin akan mendapati kesan bahwa film ini dangkal dan tidak terlalu mencerahkan. Namanya juga film anak-anak. Yang pasti, saya mendapati anak saya yang kelas 5 SD terkekeh kekeh sepanjang film dan dalam perjalanan pulang ia dengan bersemangat terus merekaulang kisah tentang seekor bekicot penggila balap mobil yang lebih suka dipanggil Turbo.***
Baca juga Resensi Film: "Disconnect" Hidup tanpa Solusi

Popular Posts