Jenis-jenis Media Pembelajaran


A.  
Media Pembelajaran Berbasis Teks Cetak (Print Out)
Media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) adalah berbagai media penyampai pesan pembelajaran di mana padanya terkandung teks (bacaan) dan ilustrasi-ilustrasi pendukungnya. Berbagai bentuk media pembelajaran jenis ini contohnya: buku teks pembelajaran, majalah, buku kerja, LKS, guntingan koran; majalah, leaflet, brosur, dan sebagainya.
Penelitian dan karakteristik media pembelajaran berbasis cetak yang baik
Berbagai penelitian telah dilakukan tentang penggunaan media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) ini meliputi penggunaannya dalam kaitan dengan desain yang material yang digunakan, tampilan fisik (warna, bentuk, dsb), hingga rancangan konten yang ada di dalamnya. Berdasarkan berbagai penelitian-penelitian tersebut telah ditentukan karakteristik media pembelajaran berbasis cetak (print out) yang baik meliputi:
1.     Pengorganisasian, meliputi struktur dan format dengan pengurutan tertentu dan memiliki kejelasan (clarity).
2.     Isyarat dan petunjuk, meliputi struktur dan format media pembelajaran yang harus dapat membantu pembaca (dalam hal ini siswa) untuk mengantisipasi konten yang dimuat di dalamnya sehingga dengan cepat dapat menemukan informasi yang diperlukan.
3.     Keterbacaan, di mana konten ditulis dengan cermat sehingga sesuai dengan tingkat umur, pengetahuan, dan tahapan perkembangan siswa.
4.     Kecepatan/pace, yaitu jumlah konten yang dihadirkan atau dipresentasikan dalam sebuah media pembelajaran berbasis cetak/teks/print out sehingga memungkinkan siswa terfasilitasi dalam memahami dan menyerap informasi yang diberikan.
5.     Ketepatan, di mana konten yang disajikan benar dan akurat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pengembangan media berbasis cetak dan keberagaman siswa
Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam bentuk teks dan ilustrasi ini perlu diperhatikan keberagaman siswa, di mana siswa mungkin saja memiliki perbedaan dalam kemampuan berbahasa, sehingga media pembelajaran yang dibuat akan bersifat lebih user friendly (mudah digunakan dan dipahami siswa). Penggunaan struktur tertentu, menambahkan berbagai kegiatan (aktivitas belajar), ilustrasi, gambar, foto, peta konsep, kuis, permainan, atau grafik organiser, akan mengakomodasi perbedaan gaya belajar yang mungkin ada sehingga siswa lebih dapat mengikuti pembelajaran dengan media ini secara lebih baik. 
"Pegangan guru"
Untuk membantu dan mempermudah guru, seringkali media pembelajaran berbasis cetak (print out) ini dilengkapi dengan bahan lain dalam bentuk “ pegangan guru” yang tentu saja bersesuaian dengan berbagai komponen dalam media pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Pada “pegangan guru” seringkali dilengkapi dengan alternatif kegiatan (aktivitas pembelajaran) untuk siswa, teknik-teknik bertanya dan memancing keterlibatan siswa dalam pembelajaran, contoh-contoh lain selain yang telah disediakan untuk siswa, hingga kunci jawaban pertanyaan dari bahan (media) yang diberikan kepada siswa.

B.   Media Pembelajaran Berbasis Audio – Visual
Media pembelajaran audio visual merujuk kepada media pembelajaran yang padanya mengandung komponen (unsur) berupa visual (pemandangan/gambar/dilihat) dan audio (suara/didengar). Jadi media pembelajaran audio visual adalah perantara atau penyampai pesan pembelajaran yang mengandung komponen visual dan suara. Karena menggunakan lebih dari satu indera dalam pemanfaatannya, maka media audiovisual seringkali juga dimasukkan ke dalam kelompok multimedia.

Media pembelajaran audio visual terdiri dari beragam bentuk. Jika kita menengok ke beberapa dekade yang lalu maka kitapun sudah mengenal media pembelajaran audio visual tradisional seperti:
1.     Media pembelajaran audio visual jenis taktil (sentuh) seperti globe (bola bumi), beragam bentuk peta dan relief, serta berbagai bentuk media pembelajaran manipulatif lainnya.
2.     Media pembelajaran visual seperti slide, foto-foto, film, dan rekaman video.
3.     Media pembelajaran audio seperti rekaman pita kaset, CD (Compact Disc), dan sebagainya.
Perkembangan Zaman dan Media Pembelajaran Audio Visual
Perkembangan zaman telah membawa revolusi besar dalam pengembangan media pembelajaran yang digunakan di kelas-kelas. Beragam produk digital telah memperkaya dan memfungsikan media pembelajaran lebih dari sebelumnya. Sekarang ini sangat mudah kita temui dan bahkan dibuat langsung oleh guru, beragam media pembelajaran audio visual modern untuk digunakan bersama-sama alat elektronik dan gadget seperti CD ROM, DVD (digital video disc), audio book, video klip, dan CD musikal. Media-media pembelajaran berbasis web dan software-software(perangkat lunat) pun merambah masuk ke kelas-kelas untuk memaksimalkan pembelajaran. Para penerbit (dalam skala industri) bahkan bersaing untuk memperoleh keuntungan dari perkembangan media digital berbasis audio visual ini dengan meluncurkan beragam produk. Para penerbit dan produsen ini merancang media-media audio visual dengan sangat menariknya.
Produk Media Audio Visual dan Kebutuhan Pembelajaran
Karena itulah, perlu seleksi yang ketat apabila guru dan sekolah menggunakan produk-produk yang dihasilkan oleh para produsen media pembelajaran ini, karena seringkali mengacu pada penggunaan dana yang cukup besar ditambah begitu cepatnya perkembangan kemajuan dan inovasi yang ditawarkan. Apabila direncanakan untuk membeli produk-produk media pembelajaran audio visual yang ditawarkan tentu sebaiknya direview terlebih dahulu seberapa cocokkah konten yang dihadirkan dan seberapa efektif dan efisienkan produk media pembelajaran audio visual itu bila digunakan dalam pembelajaran. Pembelian produk-produk ini dapat dilakukan jika guru belum mempunyai kemampuan dalam merndesain dan memproduksi sendiri media audio visual sejenis. Alangkah lebih bagusnya apabila guru sendiri mampu merancang dan membuat media pembelajaran berbasis audio visual modern untuk digunakan di kelas yang diampunya sehingga bersesuaian dengan kebutuhannya sendiri. Guru sangat penting untuk mampu membuat media pembelajaran audio visual sendiri, karena pada era sekarang beragam konten yang bersifat gratis dan terbuka untuk digunakan secara bebas tersedia dengan melimpah di berbagai website (internet). Guru tinggal memadukan, memodifikasi, atau mengadaptasi sesuai keperluannya dalam pembelajaran. Guru dapat memadukan beragam gambar, video klip, suara, musik, dan teks dalam format power point atau flash. Guru bahkan dapat membuat media pembelajaran berbasis audio visual yang bersifat interaktif sehingga dapat meningkatkan beragam aktivitas belajar siswa.
Aspek yang Perlu Diperhatikan
Bila guru ingin mengembangkan dan membuat sendiri media pembelajaran audio visualnya, maka tentunya ia harus memperhatikan beberapa aspek seperti kejelasan informasi dan konten yangtersaji di dalam media pembelajaran tersebut, tidak memicu terjadinya miskonsepsi (kesalahan konsep), serta mudah digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya di kelas maupun oleh siswa siswa ia harus menggunakan media pembelajaran itu secara mandiri, misalnya ketika mengulang pembelajaran itu di rumah.

C.   Media Pembelajaran Berbasis Gambar
Media Gambar untuk Pembelajaran
Gambar termasuk media pembelajaran berbasis visual. Telah diketahui bahwa media berbasis visual seperti gambar dapat memudahkan pemahaman terhadap suatu materi pelajaran yang rumit atau kompleks. Media gambar dapat menyuguhkan elaborasi yang menarik tentang struktur atau organisasi suatu hal, sehingga juga memperkuat ingatan. Media gambar dapat menumbuhkan minat siswa dan memperjelas hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia nyata. Untuk memperoleh kemanfaatan yang sebesar-besarnya dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran ini, maka ia haruslah dirancang dengan sebaik-baiknya.
Jenis-Jenis Media Gambar dalam Pembelajaran
Media pembelajaran gambar dapat disajikan dalam bentuk : (1) Poster; (2) Kartun; (3) Komik; (4) Gambar Fotografi; (5) Slide; (6) Bagan;dan (7) Diagram.
Poster
Poster adalah media pembelajaran berbentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan, dibuat dengan ukuran besar, bertujuan menarik perhatian, dan isi atau kandungannya berupa bujukan, memotivasi, atau mengingatkan suatu gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu. Gagasan tadi disampaikan dengan kata-kata singkat namun padat dan jelas.
Kartun
Kartun merupakan sebuah media unik untuk mengemukakan gagasan. Kartun dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena dapat dipakai untuk memotivasi siswa dan memberikan ilustrasi secara komunikatif.Kartun dibuat dalam bentuk lukisan atau karikatur.
Komik
Komik adalah media pembelajaran berbentuk gambar selain kartun yang juga bersifat unik.Bedanya, pada komik terdapat karakter yang memerankan suatu cerita dalam urutan (rangkaian seri).Komik memiliki keunggulan tersendiri sebagai media pembelajaran dalam bentuk gambar, karena komik sangat akrab dengan keseharian siswa.


Gambar Fotografi
Gambar fotografi merupakan media pembelajaran yang sangat mudah dibuat pada era digital sekarang ini. Berbagai macam gadget yang ada di sekitar kita biasanya dilengkapi dengan fitur kamera yang memungkinkan kita membuat gambar fotografi.Gambar fotografi karena langsung berisi foto nyata objek atau situasi atau peristiwa, maka ia merupakan media pembelajaran gambar yang sangat realistik (konkret).
Bagan
Bagan adalah kombinasi media grafis dan foto yang dirancang untuk memvisualisasikan suatu fakta pokok atau gagasan dengan cara yang logis dan teratur.Fungsi utama bagan sebagai media gambar adalah untuk memperlihatkan hubungan, perbandingan, jumlah relatif, perkembangan, proses, klasifikasi, dan organisasi.
Perhatikan contoh media gambar berbentuk bagan berikut:
Diagram
Diagram adalah gambar yang digunakan untuk media pembelajaran dalam bentuk gambaran sederhana yang dibuat dengan tujuan memperlihatkan bagian-bagian, atau hubungan timbal balik, biasanya dengan menggunakan garus-garis dan keterangan bagian atau hubungan yang ingin ditunjukkan.
Grafik
Grafik adalah media gambar untuk tujuan penyajian data berupa angka-angka. Grafik memberikan informasi inti suatu data, berupa hubungan antar bagian-bagian data. Adabermacam-macam bentuk media gambar grafik yang dapat disajikan sebagai media pembelajaran kepada siswa, misalnya grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik bergambar. Setiap jenis grafik mempunyai kekhususan dalam hal jenis data yang ditampilkan.

D.  Media Pembelajaran Berbasis Audio
Pengertian Media Audio dan Peranannya dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam kehidupan manusia, media audio sepertinya telah mendominasi proses komunikasi yang kita lakukan sehari-hari. Hal ini bahkan merambah hingga ke dunia pengajaran (instruction), dari tingkat dasar, menegah, bahkan perguruan tinggi.

Secara pengertian (definisi), media audio dalam proses pembelajaran merupakan suatu bahan atau media yang mengandung pesan bentuk auditif (pita suara atau cakram suara) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Penggunaan Media Audio dalam Pembelajaran
Pada kegiatan pembelajaran di kelas, media-media pembelajaran berbasis audio (suara) sangat banyak digunakan, apalagi dalam era digital sekarang. Sangat mudah membuat, memperbanyak, dan mengaplikasikan media pembelajaran berbasis audio ini di dalam KBM di kelas. Media pembelajaran berbasis audio digunakan terutama untuk:
1.     Penggunaan media audio dalam pengajaran musik, pembacaan sajak, atau kegiatan dokumentasi lainnya sepertinya adalah suatu keharusan.
2.     Pada pengajaran bahasa asing, pemanfaatan media audio atau audiovisual adalah hal yang amat lumrah. Rekaman audio utamanya digunakan untuk mencontohkan bagaimana pengucapan dalam berbahasa asing.
3.     Penggunaan radio yang memang berbasiskan media audio juga sudah merupakan hal yang sangat lumrah. Banyak program-program pendidikan disampaikan kepada pebelajaran melalui radio.
4.     Penggunaan paket-paket belajar, dalam bentuk rekaman audio, seringkali digunakan untuk mempermudah siswa mengakses kembali secara berulang-ulang tentang suatu materi pembelajaran.
 Tahapan Pengembangan Media Audio untuk Pembelajaran di Kelas
Sebagaimana tahapan pengembangan media pembelajaran yang lain, tahapan pengembangan media pembelajaran berbasis audio secara umum juga terdiri dari 3 tahapan, yaitu:
1.     Perencanaan (Planning). Pada proses perencanaan ini, meliputi kegiatan-kegiatan penentuan tujuan media audio, analisis sasaran dalam hal ini siswa, penentuan materi media audio yang akan direkam, penentuan format audio, hingga penulisan skrip (naskah) yang akan direkam.
2.     Produksi (Production). Pada proses produksi, terdiri dari beberapa kegiatan yaitu kegiatan perekaman atau recording, sehingga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkam menurut format yang telah ditentukan, kemudian proses editing, hingga proses penggandaan bila dibutuhkan.

3.     Evaluasi (Evaluation). Kegiatan tahap akhir ini mempunyai tujuan untuk menilai suatu program atau media audio yang telah diproduksi apakah nantinya program atau media audio tersebut perlu direvisi atau disempurnakan lagi ataukah sudah cukup bagus untuk dimanfaatkan dalam kegiatan belajar (KBM) di kelas.
Baca juga Model Perencanaan dan Penggunaan Media Pembelajaran


***

Popular Posts