ENGGON WELUT DIEDOLI UDHET


Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti tempat belut ditawari udhet (anak belut).

Secara logika sebuah tempat atau pusat belut tentu tidak akan tertarik atau mau menerima udet. Tempat belut tentu sudah jenuh dengan perbelutan, apalagi udet yang ukurannya lebih kecil.
Pepatah ini secara lebih luas ingin menyatakan tentang orang bodoh atau berpengetahuan lebih sedikit justru pamer kepandaian di tempat atau sarang orang pintar/pandai. Contoh untuk peristiwa ini misalnya ada anak murid kelas I SD dengan pedenya berlagak mengajari gurunya tentang berbagai pengetahuan atau pelajaran. Tentu saja hal ini justru akan menjadi bahan tertawaan gurunya.***
Baca juga ESEM BUPATI

Popular Posts