Paragraf Ekspositif, Deskriptif, Persuasif, Naratif, dan Argumentatif
Menulis Paragraf Ekspositif
Pendahuluan
Tahukah Anda arti kata eksposisi? Eksposisi
berarti uraian (paparan) tentang maksud dan tujuan. Pernahkah Anda menjelaskan tentang sesuatu kepada orang lain sehingga orang
lain memahami atau mengerti apa yang Anda jelaskan? Misalkan Anda menjelaskan
cara membuat sesuatu atau mengolah jenis makanan tertentu. Tentu Anda akan
menjelaskan langkah-langkah pembuatannya sehingga orang tersebut mengerti.
Untuk dapat membuat paragraf ekspositif yang baik, Anda harus mengikuti
langkah-langkah berikut. Pertama, menentukan topik. Kedua, menentukan tujuan, ketigamemilih data, keempat membuat kerangka sesuai dengan topik, kelima mengembangkan kerangka atau menulis
paragraf. Terakhir, menyunting paragraf yakni, mencermati penggunaan ejaan, pilihan
kata, dan susunan antarkalimat agar koheren dan kohesi. Topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif antara lain: cara mendaur ulang sampah, cara menggunakan alat komunikasi masa kini (mis. handphone), cara belajar yang efektif dan efisien,
serta cara menurunkan berat badan.
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menulis gagasan secara logis dan
sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif
Indikator
1. Mendefinisikan paragraf ekspositif
2. Menentukan topik-topik yang tepat untuk
dikembangkan menjadi paragraf ekspositif
3. Menulis paragraf ekspositif berdasarkan
gambar
4. Melengkapi paragraf ekspositif dengan kata
berimbuhan
Materi
Anda pasti
pernah menuliskan kalimat dalam beberapa paragraf! Akan tetapi, tahukah Anda
jenis paragraf yang Anda tulis
tersebut?
Berdasarkan jenisnya paragraf dibedakan
menjadi paragraf naratif, deskriptif,
ekspositif, argumentatif, dan persuasif. Nah,
apakah paragraf yang Anda tulis berupa ekspositif? Untuk itu mari kita identifikasi,
misalnya, adanya pemerian, uraian, atau penjelasan
informasi; bersifat ilmiah/nonfiksi; bersumber dari hasil pengamatan, penelitian, atau pengalaman; hubungan
antarkalimatnya padu (kohesi dan koherensi). Apabila ya, maka paragraf tersebut termasuk paragraf ekspositif.
Dalam paragraf ekspositif sesuatu dipaparkan dengan runtut sehingga
permasalahan menjadi jelas. Eksposisi merupakan karangan
yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas
pengetahuan pembaca. Paragraf ekspositif bersifat ilmiah/nonfiksi.
Sumber paragraf ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan,penelitian atau
pengalaman.
Pengertian
Paragraf Ekspositif
Paragraf
ekspositoris adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Dari
paragraf jenis ini, diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau suatu objek
dengan sejelas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang akan dikemukakan,
paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya.
Sedikitnya terdapat tiga pola pengembangan paragraf ekspositoris, yakni dengan cara
proses, sebab dan akibat, serta pola ilustrasi.
Jenis-Jenis paragraf ekspositif
Contoh Paragraf Ekspositif (1)
Banyak cara
menurunkan bobot badan. Ada diet macan yang lebih mementingkan
konsumsi daging, diet buah-buahan, membatasi makan nasi dan makanan
berkarbohidrat tinggi lain seperti makanan dari terigu, jagung, singkong, atau
ubi, serta mengurangi konsumsi gula. Banyak juga iklan di media massa yang
menjanjikan penurunan bobot badan sampai beberapa kilogram hanya dalam beberapa
minggu. Selain itu, ada ada juga yang menawarkan metode tusuk jarum, sedot
lemak, minum jamu, minum teh hijau, dan sebagainya. Begitu beragamnya kiat yang
bisa dilakukan, justru sering membuat orang bingung mana cara yang paling
efektif.
Contoh Paragraf
Ekspositif (2)
Penurunan bobot badan dengan olahraga dan diet itu syaratnya disiplin yang tinggi.
Tidak heran jika banyak orang lebih suka potong kompas. Misalnya, dengan teknik
sedot lemak. Cara ini, menurut Sadoso, bisa membantu melangsingkan tubuh,
tetapi kalau pola makan tidak diubah, tubuh gampang menjadi gemuk lagi. Selain
itu, penyedotan yang berulang kali akan meninggalkan bekas penusukan jarum.
Menurut Sadoso, cara ini juga mustahil bisa mengecilkan bagian-bagian tertentu,
misalnya betis yang besar. Hal ini disebabkan pada kegemukan alamiah bobot
serta ukuran tubuh biasanya terbagi rata. Apalagi kalau memang tulangnya besar.
Topik Paragraf Ekspositif
Macam-macam
topik paragraf ekspositif
Contoh topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi
paragraf ekspositif.
a.
cara mendaur ulang
sampah
b.
Cara
menggunakan alat komunikasi masa kini (mis. Handphone)
c.
Cara
belajar yg efektif dan efisien
d.
Cara
menurunkan berat badan
Pola pengembangan karangan ekspositif ada bermacam-macam,
di antaranya pola pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban
atas pertanyaan
bagaimana cara kerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini),
bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi).
Contoh: cara mendaur ulang sampah
Pada contoh tersebut ada tahapan yang harus
dilakukan, seperti memilah-milah sampah yang organik dan anorganik, memasukkan
sampah tersebut ke tempat sampah organik atau anorganik, membawa sampah yang
sudah dipilah ketempat pengolahan, sampah diolah, dan hasilnya siap dipasarkan.
Langkah-langkah menyusun paragraf ekspositif pola pengembangan proses
1. Mengetahui perincian secara
menyeluruh
2. Membagi perincian ke dalam tahap-tahap kejadiannya..
Menulis
Paragraf Ekspositif
Langkah-langkah
menulis paragraf ekspositif
1. menentukan topik,
2. menentukan tujuan paragraf,
3. memilih data yang sesuai dengan topik,
4. membuat kerangka paragraf sesuai
gambar,
5. mengembangkan kerangka menjadi karangan
6. mengedit paragraf
Menyunting Paragraf
Hal-hal yang perlu Anda perhatikan pada saat menyunting paragraf
adalah
a.
kesesuaian isi paragraf dengan topik
b.
kesesuaian isi paragraf dengan kerangka
c.
penggunaan kalimat yang koherensi (padu), kalimat
pertama harus berkaitan dengan kalimat kedua. Kalimat kedua
berhubungan dengan kalimat ketiga dst.
d.
ejaan dan pilihan katanya (baku atau tidak, tepat atau
tidak)
Kata Berimbuhan
Di
dalam setiap paragraf pasti ditemukan kata bermbuhan. Berikut ini ditampilkan
macam-macam kata berimbuhan.
1. Prefiks (awalan)
a.
prefiks di- (contoh: dibawa, dipandang)
b.
prefiks ter- (contoh: terlihat, terpandai, tertidur)
c.
prefiks se- (contoh: serumah, seindah, sesudah)
d.
prefiks ke- (contoh: kelima, kekasih)
e.
prefiks pe- (contoh: pelari, penyair)
f.
prefiks per- (contoh: perdalam, pertiga, pertuan)
g.
prefiks me- (contoh: membesar, menepi, meraba) h. prefiks ber- (contoh: bersawah, beranak, beribu)
2. Sufiks (akhiran)
a.
sufiks -kan (contoh: membersihkan, menduakan,
mendewakan)
b.
sufiks -i (contoh: mendatangi, diobati)
c.
sufiks -an (contoh: undangan, bulanan, lapangan)
d.
sufiks -nya (contoh: bajunya, buruknya, kencangnya)
e.
sufiks -man;
wan, wati (contoh: seniman,
seniwati, wartawan, karyawati)
Di
dalam setiap paragraf pasti ditemukan kata bermbuhan. Berikut ini ditampilkan
macam-macam kata berimbuhan.
3. Gabungan imbuhan
a. gabungan me
-kan (contoh: meninggikan)
b. gabungan di
-kan (contoh: didengarkan)
c. gabungan memper
-kan (contoh: memperundingkan)
d. gabungan diper
-kan (contoh: diperdebatkan)
e. gabungan mem
+ per + i (contoh: memperbaiki)
f. gabungan di
+ per + i (contoh: dipelajari)
g. gabungan ber
-an (contoh: berpelukan)
h. gabungan ber
-kan (contoh: bersandikan)
Menulis
Paragraf Deskriptif
Sinopsis
Pernahkah Anda menulis paragraf tentang sesuatu yang
dilihat, misalnya keramaian kota Jakarta, pemandangan alam, tempat yang
pernah dikunjungi, atau kecantikan seseorang? Pernahkah Anda menuliskan suatu
bunyi yang didengar, misalnya suara halilintar, deburan ombak, atau gemerisik
angin? Pernahkah Anda
melukiskan wanginya sebuah parfum atau baunya bangkai seekor tikus? Pernahkan
Anda melukiskan nikmatnya makan buah durian yang lezat atau asamnya buah
mangga yang masih muda? Pernahkah Anda melukiskan dinginnya udara pagi di
daerah pegunungan atau panasnya trik matahari di siang bolong? Tentu pernah
bukan? Apa yang pernah Anda lakukan itu adalah pendeskripsian sesuatu yang
Anda alami, seakan-akan pancaindranya diaktifkan. Tulisan semacam itu disebut
karangan deskriptif.
|
Bagaimana cara menulis paragraf deskriptif?
Tentu tidak sulit, apabila Anda mengetahui
langkah-langkah dan teknik menulis paragraf tersebut. Karena itu, ikutilah cara
menulis paragraf deskriptif berikut dengan saksama!
Kompetensi dan Indikator
Kompetensi Dasar :
Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf
deskriptif
Indikator :
1.
Menjelaskan pengertian paragraf deskriptif
2.
Mengidentifikasi ciri-ciri karangan deskriptif
3.
Megidentifikasi jenis karangan deskriptif
4.
Menentukan topik paragraf deskriptif
5.
Menyusun kerangka paragraf deskriptif sesuai dengan topik
6.
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf deskriptif dengan menggunakan
frasa ajektif
7.
Mengedit tulisan
Materi
Pengertian Paragraf Deskriptif
Perhatikan dengan cermat gambar pemandangan di samping!
Setelah
Anda mengamati pemandangan tersebut, apa yang Anda lihat? Kira-kira apa yang
Anda rasakan? Bagaimana suara-suara di sekitar alam tersebut? Kira-kira bau
apa yang Anda rasakan?
Sekarang,
hasil pengamatan Anda tersebut, cobalah ungkapkan dalam sebuah tulisan
berbentuk paragraf yang terdiri atas beberapa kalimat.Jika sudah, coba
bandingkan tulisan Anda dengan Contoh berikut.
|
Contoh :
Pemandangan alam di tempat wisata
itu indah sekali. Pohon-pohon di sekitar
tebing tampak hijau dan tumbuh dengan subur.
Dari sela-sela tebing keluar air terjun dengan deras. Warnanya putih
seperti kapas. Suaranya menggema ke angkasa
menutupi suara burung-burung berkicau. Kemudian, membentuk
aliran sungai yang bening. Batu-batu besar tampak hitam
menghiasi sungai. Rerumputan terhampar
hijau menambah suasana menjadi tambah sejuk. Angin bertiup
menyebarkan aroma bunga liar yang tumbuh di sekitar itu.
Berdasarkan paragraf yang telah Anda baca,
tentu Anda dapat menjelaskan pengertian paragraf deskriptif, yakni sebuah
tulisan yang isinya bertujuan memberi gambaran suatu objek kepada pembaca
secara rinci dan jelas tanpa disertai pendapat penulis terhadap objek tersebut.
Dengan kata lain paragraf deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sesuatu
benda, tempat, suasana atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat,
mendengar, mencium,dan merasakan
apa yang dirasakan oleh penulis.
Ciri-ciri Paragraf Deskriptif
Untuk memahami ciri-ciri paragraf
deskriptif, coba Anda baca kembali paragraf yang tersaji.
Pemandangan alam di tempat wisata
itu indah sekali. Pohon-pohon di sekitar tebing tampak
menghijau dan tumbuh dengan subur.
Dari sela-sela tebing keluar air terjun dengan deras.
Warnanya putih seperti kapas. Suaranya menggema ke angkasa
menutupi suara burung-burung berkicau. Kemudian, membentuk
aliran sungai yang bening. Batu-batu besar tampak hitam
menghiasi sungai. Rerumputan terhampar hijau menambah suasana
menjadi tambah sejuk. Angin bertiup menyebarkan aroma bunga
liar yang tumbuh di sekitar itu.
Setelah Anda memahami isi paragraf
deskriptif tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf deskriptif
adalah Karangan yang
melukiskan sesuatu sehingga tergambar:
1.
Mata melihat apa?
2.
Hidung mencium apa?
3.
Kuping mendengar apa?
4.
Mulut merasakan apa?
5.
Kulit merasakan apa?
Jenis paragraf deskriptif
1. Deskriptif sugestif
Jenis
karangan ini berusaha untuk
menciptakan suatu penghayatan terhadap objek melalui imajinasi para pembaca.
Pengalaman atas objek itu harus menciptakan kesan atau interprestasi.
Rangkaian kata-kata yang dipilih oleh penulis untuk menggambarkan ciri,
sifat, atau watak objek tersebut diciptakan sugesti tertentu pada pembaca.
Dengan kata lain deskripsi sugestif berusaha untuk menciptakan suatu
penghayatan terhadap objek melalui imajinasi para pembaca.
|
Misalnya, deskripsi tentang keadaan
di hutan yang sepi dan terdengar bunyi-bunyi atau suara binatang, ketenangan
sebuah dusun.
Contoh :
Gedung sekolah ini terletak di tepi jalan, tetapi tidak terasa
bising. Kelas-kelasnya jauh dari jalan dan kendaraan tidak terlalu banyak yang
lewat ke sana. Bangunan kuno yang berdiri sejak lima puluh tahun lampau ini,
kini masih terlihat kokoh karena terpelihara dan terawat dengan baik.
Pohon-pohon besar mengelilingi gedung sekolah itu membuat udara sejuk di
sekitar itu.
. Deskriptif teknis atau ekspositoris.
Deskripsi teknis atau ekspositoris menciptakan agar pembaca dapat
mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan suatu objek. Misalnya, deskripsi tentang keadaan suatu ruang atau tempat.
Contoh :
Kamar tidurku tidaklah luas hanya berukuran 3
x 4. Semua barang-barang tertata rapi di dalamnya. Tempat tidur diletakkan di
pojok kanan dari pintu masuk. Meja belajar ditata di depan jendela. Sedangkan
lemari pakaian diletakkan di sebelah kiri tempat tidur.
|
Topik Paragraf Deskriptif
Sebelum
Anda menulis paragraf deskriptif, hal yang harus dilakukan adalah menentukan
topik. Topik sangat banyak dan bertebaran di mana-mana. Topik dapat dicari
dari masalah-masalah, seperti politik, ekonomi, kesenian, olahraga,
kesehatan, pariwisata, pendidikan, teknologi, dan hiburan. Dari topik-topik
tersebut, kita harus menentukan topik yang sesuai dengan ciri-ciri paragraf
deskriptif.
Ciri-ciri
paragraf deskriptif adalah karangan yang melukiskan sesuatu
sehingga tergambar: Mata melihat apa? Hidung
mencium apa? Kuping mendengar apa? Mulut merasakan apa? Kulit
merasakan apa?
|
Setelah menentukan topik, topik tersebut perlu dibatasi
supaya masalah dan ruang ringkup yang dibahas tidak terlalu luas dan justru
menjadi lebih jelas. Topik dapat dibatasi berdasarkan tempat, waktu,
sebab-akibat, dan rincian.
Contoh topik paragraf deskriptif:
1.
Keindahan pantai
2.
Kecantikan seorang gadis
3.
Kebersihan lingkungan
4.
Sejuknya hawa pegunungan
5.
Panasnya udara di siang
hari
Menyusun kerangka karangan
Kerangka
karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak ditulis. Dengan
kerangka, penulis dimudahan untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah,
dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi. Kerangka paragraf deskriptif
harus menggambarkan keadaan atau suasana suatu objek yang akan
dideskripsikan. Contoh menyusun kerangka.
Topik:
Suasana Malam
Kerangka
paragraf:
1.
malam indah
2.
bintang bertaburan
3.
udara dingin
4.
suara burung hantu
bersahut-sahutan
5.
bulan memancarkan sinarnya
6.
tidak ada yang lewat
|
Mengembangkan
kerangka
Kerangka
paragraf yang telah Anda susun, kemudian dikembangkan menjadi sebuah paragraf
yang terdiri atas kalimat
utama (jika ada)
dan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat utama dapat dituangkan di
awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif) , atau di awal dan
diulang pada akhir paragraf (deduktif-induktif). Pengembangan kerangka tersebut
sebaiknya dengan cara satu pikiran penjelas dikembangkan menjadi satu kalimat
penjelas.
Kalimat utama adalah kalimat tempat
dituangkan topik paragraf/pikiran utama/ ide pokok.
Kalimat penjelas adalah kalimat yang
menjelaskan pikiran-pikiran penjelas.
Contoh:
Topik :
Suasana Malam
Kerangka paragraf:
1.
malam indah
2.
bintang bertaburan
3.
udara dingin
4.
suara burung hantu bersahut-sahutan
5.
bulan memancarkan sinarnya
6.
tidak ada yang lewat
|
Pengembangan:
Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit bertaburan dengan memancarkan cahaya yang
kelap-kelip. Udara dingin menggigit tubuhku. Suara burung hantu
bersahut-sahutan membuat
bulu kudukku merinding. Bulan
memancarkan sinarnya ke
seluruh alam semesta. Tidak
ada seorang pun yang lewat di sekitarku.
Setelah Anda baca paragraf tersebut, Anda
akan mengetahui bahwa kata-kata yang tercetak tebal merupakan kerangka
paragraf, sedangkan kata-kata yang dicetak biasa merupakan pengembangan
kerangka tersebut.
Frasa Ajektif dalam Paragraf
deskriptif
Frasa ajektif adalah kelompok kata yang unsur
intinya berupa kelas kata sifat. Misalnya: sangat cerdas (unsur intinya cerdas), baik sekali(unsur intinya baik), indah nian (unsur intinya indah).
Frasa Ajektif biasanya banyak digunakan dalam
paragraf deskriptif. Paragraf yang banyak menggunakan frasa ajektif biasanya
lebih jelas dan menarik. Contoh penggunaan frasa ajkektif (tercetak miring)
dalam paragraf deskriptif.
Pantai
sepanjang 4 km ini sangat
landai. Pasirnya putih
bersih. Air lautnya bening
sekali. Tidak jauh dari pantai tersebut tampak sebuahcottages yang cukup menarik bagi wisatawan. Di sekeliling cottegesitu tampak taman
yang tertata sangat rapi dan menarik. Pulau yang terdapat di
depan pantai ini tampak airnya bergelombang sangat
tenang dan jernih.
|
Menulis
Paragraf Persuasif
Kompetensi
Kompetensi
Dasar:
Menulis
gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu
dalam bentuk paragraf persuasif
Indikator:
- Mendefinisikan paragraf persuasif
- Menentukan topik-topik yang tepat
untuk dikembangkan menjadi paragraf persuasif
- Menulis paragraf persuasif
berdasarkan gambar
- Melengkapi paragraf melengkapi
paragraf persuasif dengan kata serapan
Materi
Anda tentu sering menonton iklan di televisi. Apakah yang
terbersit di benak Anda ketika menyaksikannya?
Demikian juga halnya dengan kampanye-kampanye, misalnya kampanye pemilihan
presiden, pemilihan kepala desa, atau pemilihan ketua OSIS. Tentu didalamnya
ada ajakan atau imbauan. Hal-hal tersebut di atas adalah contoh dari
persuasi.Untuk dapat membuat
paragraf persuasif yang baik, Anda harus mengikuti langkah-langkah berikut.
Pertama, menentukan topik. Kedua, menentukan tujuan,
ketiga memilih data, keempat membuat kerangka sesuai dengan topik, kelima
mengembangkan kerangka atau menulis paragraf Terakhir, menyunting paragraf
yakni, mencermati penggunaan ejaan, pilihan kata, dan susunan antarkalimat agar
koheren dan kohesi.
Ada banyak topik yang
dapat dikembangkan menjadi paragraf persuasif, misalnya, “Menghidari pengaruh
buruk nakotika dan obat-obatan terlarang lainnya”. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah
meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain merupakan
pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang
lahat.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih mengemukakan gagasan yang
dimiliki dalam bentuk paragraf persuasif. Sebelumnya, Anda akan menentukan
pokok-pokok tulisan yang akan Anda tulis. Dengan demikian, kemampuan dalam menulis serta berpikir kritis
Anda akan bertambah.
Pengertian Paragraf Persuasif
Ciri
paragraf persuasif, yakni:
- berusaha meyakinkan seseorang
atau pembaca;
- berusaha membuat pembaca tergerak
untuk melakukan hal yang dihendaki penulis;
- bertujuan membujuk pembaca agar mau
berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya;
- harus mampu mengemukakan pembuktian
dengan data dan fakta;
- biasanya menggunakan pendekatan
emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi
pembaca dan pendekatan rasional, yakni dengan menyampaikan
fakta-fakta untuk meyakinkan pembaca atau pendengar;
- bentuk persuasif yang dikenal umum:
propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan; iklan
dalam surat kabar untuk mempromosikan barang dagangan, kampanye untuk
menarik pemilih sebanyak-banyaknya, dan selebaran-selebaran atau pamflet.
Topik
Paragraf Persuasif
Macam-macam
topik paragraf persuasif
Contoh:
a.
Jauhi Narkotika dan
Obat-obat Terlarang
b.
Membuang Sampah pada
Tempatnya
c.
Biasakan Hidup Sehat
d.
Mari Menabung
Langkah-langkah Menulis Paragraf
Berikut
ini langkah-langkah yang dapat ditempuh bila Anda akan menulis paragraf
persuasif.
1.Menentukan
Topik
Topik
merupakan pokok pembicaraan atau topik permasalahan. Sebelum menulis sebaiknya
Anda menentukan topik. Hal itu dimaksudkan agar tulisan Anda terarah/terfokus
dan dapat mempersiapkan bahan atau data yang diperlukan. Misalnya, topik yang
Anda pilih adalah “Menghindari pengaruh buruk narkotika dan obat-obatan
terlarang lainnya”. Penentuan topik tersebut dapat memudahkan Anda untuk
merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahan/data yang sesuai dengan topik.
2.Merumuskan
Tujuan
Dalam
paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya,
topik yang dibuat oleh penulis adalah “Menghidari pengaruh buruk narkoba”.
Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan pembaca bahwa narkoba
merupakan pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke
liang lahat.
3.Mengumpulkan
Bahan
Bahan
dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket
kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, Anda dapat membuat catatan,
baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan
sebagai barang bukti.
Contoh:
Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam
dunia narkoba: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan
sisanya karena sebab lain.
Melengkapi Paragraf Persuasif
Kerangka
Tulisan Persuasif
1.
Hakikat Narkoba
1.1 Pengertian narkoba
1.2 Jenis narkoba, bentuk, dan harga
1.3 Efek masing-masing jenis narkoba bagi tubuh
2.
Latar Belakang Pecandu Narkoba
2.1 Frustasi
2.2 Broken home
2.3 Ingin disebut modern
2.4 Sebab-sebab lain
3.
Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkoba
3.1 Pengaruh narkoba terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu
3.2 Pengaruh narkoba terhadap masa depan pecandu
3.3 Pengaruh narkoba terhadap masyarakat
4.
Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan
4.1 Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab
terjerumusnya
seseorang ke dalam dunia narkoba
4.2 Meningkatkan kerjasama antara orang
tua-guru-kepolisian dalam
memberantas narkoba
Menulis
Paragraf Naratif
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Menulis gagasan dengan menggunakan
pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragaraf naratif.
Indikator
- Mendefinisikan
paragraf naratif
- Menentukan
paragraf narasi ekspositif
- Menentukan
topik-topik paragraf
- Menentukan
langkah-langkah menulis paragraf
- Membuat
kerangka sesuai topik
- Mengembangkan
kerangka menjadi paragraf naratif
- Memperbaiki
kesalahan teknik penulisan (susunan kalimat, pilihan kata, dan ejaan)
- Melengkapi
paragraf naratif dengan kata penghubung.
Pengertian
Paragraf Naratif
Anda
pasti pernah menuliskan kalimat dalam beberapa paragraf. Akan tetapi, tahukah
Anda jenis paragraf yang Anda tulis tersebut? Berdasarkan jenisnya paragraf
dibedakan menjadi paragraf naratif, deskriptif, ekspositif, argumentatif, dan
persuasif.
Nah, apakah paragraf yang Anda tulis berupa cerita yang dikisahkan secara berurutan?
Misalnya, ada tokohnya, ada tempatnya, ada urutan waktunya (kronologis)?
Apabila ya, maka paragraf tersebut termasuk paragraf naratif. Jadi, paragraf
naratif adalah paragraf berbentuk cerita atau kisahan yang disusun secara
kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian. Dalam paragraf naratif,
kita harus bisa menghadirkan tulisan yang membawa pembaca pada petualangan
seperti yang kita alami. Dengan demikian, para pembaca akan merasakan urutan waktu yang digambarkan dalam tulisan. Urutan
waktu yang diisi dengan berbagai kegiatan tersebut akan menghasilkan tulisan
naratif yang menarik untuk dibaca. Tulisan
naratif bertujuan
menjelaskan sesuatu dalam bentuk kisahan.
Hal yang dijelaskan dapat berupa kejadian yang sesungguhnya maupun kejadian
rekaan (fiktif). Paragraf yang dituliskan berdasarkan rekaan atau khayalan
(tulisan fiktif) disebut dengan paragraf narasi sugestif. Paragraf
yang dituliskan berdasarkan kenyataan atau pengalaman disebut paragraf narasi
ekspositoris.
Paragraf
Narasi Sugestif
Contoh Paragraf
Narasi sugestif
Dibandingkan dengan hidup manusia yang susah, nasibku
jauh lebih baik. Bukankah menjadi binatang piaraan Tuan Konglo yang kaya raya
merupakan keberuntungan tak ternilai? Aku tak tahu persis alasan Tuan Konglo
memeliharaku. Bukankah dia bisa membeli anjing yang lebih bermartabat dibanding
aku? Rupanya ada kisah khusus tentang diriku. Menurut obrolan Bibi Tintin,
pembantu Tuan Konglo, dulu aku terserempet mobil Tuan Konglo. Untuk menebus
rasa bersalahnya, Tuanku memelihara aku.
“Gembong! Jaga rumah ya. Kalau ada orang mencurigakan,
langsung serang. Gigimu masih tajam, kan?” Tuan Konglo menyodorkan daging sapi.
Kujawab dengan gonggongan kecil. Tanda aku sangat setuju. Tuanku senang. Ia
mengelus-elus buluku. Aku pun merasa tersanjung.
Paragraf
Narasi Ekspositoris
Contoh Paragraf
Narasi Ekpositoris
Seperti biasa, setiap hari pukul 06.00 Beny sudah
bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Akan tetapi, Senin pagi itu berbeda
dari hari biasanya. Jam yang biasanya berdering membangunkannya tidak
berdering. Dia bangun terlambat. Jam sudah menunjukkan angka enam. Dia
terburu-buru melompat dari tempat tidur dan hanya sempat membasuh muka. Dia
kayuh sepedanya dengan cepat. Sekitar tiga ratus meter menjelang sekolah, ban
sepedanya kempis. Akhirnya, dia mendorong sepeda sampai ke sekolah. Setibanya
di depan sekolah pintu gerbang sudah ditutup, dia hanya sempat menuliskan nama
dan memberikannya kepada guru piket. Dia dianjurkan pulang dan belajar di
rumah. Sungguh malang nasib Beny hari itu.
Dari
kedua contoh tersebut dapat diidentifikasi ciri paragraf naratif yakni ada
urutan cerita, ada tokoh, ide pokok menyebar di setiap kalimat, dan hubungan
antarkalimatnya padu (kohesi dan koherensi).
Topik
Paragraf Naratif
Topik mengenai apa saja dapat kita kembangkan menjadi
paragraf naratif asalkan prinsip-prinsip dalam penulisan paragraf naratif kita
perhatikan, yaitu ada tokoh pengisi cerita, merangkaikan peristiwa dalam
cerita, cerita disajikan sesuai dengan urutan waktu dan kejadian, cerita
memiliki latar (setting) yang digambarkan dengan jelas, mempunyai jalan cerita
(alur).
Misal: Keadaan Aryo. Nah, Anda dapat membuat narasi
dengan topik itu. Nanti Anda mencoba mengembangkan.
Cermatilah
topik-topik berikut!
Contoh topik paragraf
naratif
- Aktivitas
Sehari-hari
- Pengalaman
yang mengesankan
- Berdarmawisata
Topik-topik
tersebut dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif karena uraiannya
berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa.
Contoh topik yang tidak dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif:
Contoh topik yang tidak dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif:
- Proses
pembuatan batik
- Jauhilah
narkoba
- Cara
belajar yang efektif
Topik
a dan c tepat dikembangkan menjadi paragraf eksposisi dan topik b tepat
dikembangkan menjadi paragraf persuasi
Menulis
Paragraf Naratif
Jika ingin menulis
paragraf naratif, Anda perlu memperhatikan langkah-langkah berikut.
1.
Menentukan topik
- membuat kerangka
- menulis
paragraf (mengembangkan kerangka)
- mengedit
tulisan.
Contoh
Topik : Keadaan Aryo
Kerangka topik
Topik : Keadaan Aryo
Kerangka topik
- Aryo
mahasiswa Fakultas Pertanian IPB tahun ke –5
- Sedang
menyusun skripsi akhir
- Diterima
bekerja di pabrik/perusahaan permen
- Gaji
cukup, fasilitas menarik
- Ayahnya
sudah pensiun tahun lalu
- Adiknya
masuk perguruan tinggi
- Aryo
menyusun skripsi, sambil bekerja
Contoh pengembangan kerangka:
Aryo adalah mahasiswa Fakultas Pertanian IPB tahun ke –5,
saat ini ia sedang menyusun skripsi. Karena biaya untuk menulis skripsi tidak
ada, ia melamar ke perusahaan permen. Sungguh sangat beruntung, ia diterima di
perusahaan tersebut. Gajinya cukup besar di samping itu ia mendapat fasilitas
yang cukup menarik. Ayahnya sudah pensiun tahun lalu sehingga kesulitan dalam
membiayai pendidikan anak-anaknya. Adiknya yang mau masuk perguruan tinggi
menjadi tanggung jawab Aryo. Ia menyusun skripsinya sambil bekerja. Memang Aryo
adalah anak yang cerdas dan murah hati.
Menyunting
Paragraf
Hal-hal yang perlu Anda
perhatikan pada saat menyunting paragraf adalah
1.
kesesuaian isi paragraf dengan topik
- kesesuaian
isi paragraf dengan kerangka
- penggunaan
kalimat yang koherensi (padu), kalimat pertama harus berkaitan dengan
kalimat kedua. Kalimat kedua berhubungan dengan kalimat ketiga dst.
- ejaan
dan pilihan katanya (baku atau tidak, tepat atau tidak)
Contoh
R.A Kartini dilahirkan pada tanggal 21-4-1879 di Mayong Kabupaten Jepara. Ia
puteri yang kelima dari Bupati Jepara, R.M. Adipati Sosroningrat. Saudara
Kartini berjumlah 11 orang, lima orang puteri dan enam orang putera. Ketika
Kartini berumur 7 tahun, ia dimasukkan oleh orang tuanya ke sekolah kelas dua Belanda
di kota Jepara.
Penjelasan
Penulisan tanggal 21 -4-1879 seharusnya 21 April 1879.
Penulisan 11 orang seharusnya sebelas orang.
Penulisan 7 tahun seharusnya tujuh tahun.
Penulisan tanggal 21 -4-1879 seharusnya 21 April 1879.
Penulisan 11 orang seharusnya sebelas orang.
Penulisan 7 tahun seharusnya tujuh tahun.
Unsur
Intrinsik Drama
Kerangka karangan
- kakek
mendorong gerobak
- siang
hari matahari terik
- berjalan
tertatih-tatih
- mendorong
gerobak
- gerobak
berisi barang loak/bekas
- kakek
beristirahat
- beristirahat
dekat gerobak
- mengipas
dengan koran bekas
- perut
terasa lapar •
- makan
tanpa menghiraukan orang
- kakek
pulang
- mendorong
gerobak
- wajah
yang ceriah
- perjalanan
jauh
- rumah
kardus di bawah jembatan
- tiba
di rumah
Kerangka tersebut dikembangkan menjadi tiga paragraf.
Setiap paragraf memiliki kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Karangan
yang sudah selesai dibaca kembali dan dikoreksi untuk menghindari kesalahan.
Kata
penghubung
Ketika membuat paragraf, tentu Anda memerlukan kata
penghubung. Kata penghubung tersebut ada yang berfungsi menghubungkan kata
dengan kata, kata dengan kelompok kata, kelompok kata dengan kelompok kata,
kalimat dengan kalimat, dan paragraf dengan paragraf.
Kata penghubung
dibedakan atas
- kata
penghubung intrakalimat
- kata
penghubung antarkalimat.
Kata penghubung intrakalimat adalah kata penghubung yang terdapat di dalam satu
kalimat. Misalnya: dan,
serta, lagi, tetapi, karena, kemudian, dll. Kata
penghubung antarkalimat adalah
kata penghubung yang menghubungkan kalimat dengan kalimat (antarkalimat).
Misalnya: akan tetapi,
oleh karena itu, dengan demikian, dll.
Contoh:
Pada suatu hari Kusno sakit kepala. Ia tahu, bahwa sakit kepala itu segera akan hilang, jikaia dapat mengisi
perutnya. Dua hari dua malam tak ada lain yang dimakannya selain daun-daun
kayu. Ada terlayang dipikirannya untuk menjual celana 1001 itu, guna membeli
sekedar makanan yang pantas dimakan manusia. Akan
tetapi, lekas dibuangnya pikiran itu. Jikacelana itu
dijualnya, perutnya kenyang buat beberapa detik, tetapi sesudah itu dengan apa akan ditutupnya
auratnya? Sekali pula ada niatnya untuk mencuri barang orang lain, tapiTuhan berkata,
jauhi dirimu dari curi mencuri dan keluarga Kusno turun-temurun takut
kepada Tuhan itu, sungguh pun belum pernah dilihatnya.
Begitulah Kusno tidak menjual celana, tidak mencuri, sering sakit
kepala dan hidup dengan daun-daun kayu. Akan tetapi, ia hidup
terus sengsara memang, tapi hidup dengan bangga. ...
(Kisah Sebuah Celana Pendek, Idrus)
Menulis
Paragraf Argumentatif
Kompetensi dan Indikator
Kompetensi Dasar
Menulis
gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf Argumentatif
Indikator
1.
Menjelaskan pengertian paragraf argumentatif
2. Mengidentifikasi ciri-ciri karangan argumentatif
3. Megidentifikasi jenis karangan argumentatif
4. Menentukan topik paragraf argumentatif
5. Menyusun kerangka paragraf argumentatif sesuai dengan topik
6. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf argumentatif dengan kata-kata baku
7. Mengedit tulisan
2. Mengidentifikasi ciri-ciri karangan argumentatif
3. Megidentifikasi jenis karangan argumentatif
4. Menentukan topik paragraf argumentatif
5. Menyusun kerangka paragraf argumentatif sesuai dengan topik
6. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf argumentatif dengan kata-kata baku
7. Mengedit tulisan
Materi
Pengertian Paragraf Argumentatif
Pengertian
Paragraf Argumentatif
Perhatikan
dengan cermat gambar pembangunan di samping!
Setelah Anda mengamati gambar tersebut, apa yang Anda
lihat? Kira-kira apa pendapat Anda tentang pengaruh pembangunan gedung-gedung
bertingkat bagi masyarakat sekitarnya? Sekarang, hasil pengamatan Anda
tersebut, cobalah ungkapkan dalam sebuah tulisan berbentuk paragraf
argumentatif yang terdiri atas beberapa kalimat. Jika sudah, coba bandingkan
tulisan Anda dengan contoh berikut !
Contoh:
Pembangunan gedung-gedung bertingkat untuk perkantoran dan pusat perbelanjaan
di sekitar pemukiman masyarakat akan menimbulkan berbagai dampak, baik yang
positif maupun yang negatif. Dampak yang positif, antara lain tanah yang mereka
miliki harganya akan melambung tinggi. Misalnya, tanah di daerah Tanjung Duren
Raya, Jakarta Barat setelah dibangun gedung mal dan apartemen, harganya di atas
Rp 8 juta/m. Sedangkan, dampak negatifnya, antara lain penduduk sekitar gedung
tersebut kesulitan mendapatkan air bersih karena gedung-gedung tersebut pada
umumnya menggunakan jat pump yang kapasitasnya sangat tinggi sehingga air yang
dipompa dengan pompa biasa tidak dapat keluar dengan lancar.
Berdasarkan paragraf yang telah Anda baca, tentu Anda
dapat menjelaskan pengertian paragraf argumentatif, yakni sebuah tulisan yang
isinya bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan data atau fakta
sebagai alasan/ bukti. Dengan kata lain, paragraf argumentatif adalah sebuah
karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau
pendapatnya, penulis karangan argumetasi harus menyertakan data-data pendukung.
Tujuannya, agar pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.
Misalnya, karangan berbentuk artikel
(http://superbiol.wordpress.com/2008/05/22/konsumsi-air-terkontaminasi-dirasakan-70-persen-warga-indonesia-2/).
Ciri-ciri Paragraf Argumentatif
Untuk memahami ciri-ciri paragraf argumentatif, coba Anda baca kembali paragraf
yang di bawah ini.
Pembangunan gedung-gedung bertingkat untuk perkantoran dan pusat
perbelanjaan di sekitar pemukiman masyarakat akan menimbulkan berbagai dampak,
baik yang positif maupun yang negatif. Dampak yang positif, antara lain tanah
yang mereka miliki harganya akan melambung tinggi. Misalnya, tanah di daerah
Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat setelah dibangun gedung mal dan apartemen,
harganya di atas Rp 8 juta/m. Sedangkan, dampak negatifnya, antara lain penduduk
sekitar gedung tersebut kesulitan mendapatkan air bersih karena gedung-gedung
tersebut pada umumnya menggunakan jat pump yang kapasitasnya sangat tinggi
sehingga air yang dipompa dengan pompa biasa tidak dapat keluar dengan lancar.
Setelah Anda memahami isi paragraf argumentatif tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ciri-ciri paragraf argumentatif adalah (1) ada pernyataan, ide, atau
pendapat yang dikemukakan penulisnya; (2) terdapat alasan, data, atau fakta
yang mendukung; (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.
Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun paragraf argumentatif dapat
diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan
penelitian kepustakaan.
Jenis Paragraf Argumentatif
1. Paragraf argumentatif rincian
Jenis paragraf argumentasi rincian adalah
paragraf yang berisi pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa
rincian. Misalnya, paragraf argumentatif tentang Jiwa Kepahlawanan. Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan
dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat
kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh,
dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung
pembangunan di berbagai bidang.
2. Paragraf argumentatif contoh
Paragraf argumentasi contoh
adalah paragraf yang berisi pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa
contoh sebagai bukti bahwa pendapat penulis benar dan tidak dapat disangkal
lagi oleh pembaca. Misalnya, paragraf argumentatif tentang Bahan Bakar
Alternatif.
Contoh:
Setelah
manusia mulai menyadari dampak penggunaan bahan bakar fosil yang dapat
membahayakan, manusia mulai berpikir untuk mencari bahan bakar alternatif.
Tetapi, apakah bahan bakar alternatif lain yang diusulkan ini dapat efektif?
Kita ambil contoh, bioetanol yang berasal dari jagung. Jika kita menggunakan
etanol dari jagung ini, maka diperlukan berapa juta hektar lahan jagung untuk
memenuhi kebutuhan manusia? Itu akan mengakibatkan dampak lain yaitu
berkurangnya lahan tempat tinggal dan lahan hutan. Orang akan membuka hutan dan
menjadikannya lahan jagung. Tentunya itu merusak lingkungan bukan?
3. Paragraf argumentatif sebab-akibat
Paragraf argumentatif
sebab-akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih
dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab
tersebut.Contoh paragraf argumentatif tentang Kegagalan Panen.
Kemarau tahun ini cukup
panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang
ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi
dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani
dalam menggarap lahan tanahnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika panen
di desa ini selalu gagal.
4. Paragraf argumentatif akibat sebab
Paragraf argumentatif
sebab-akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih
dahulu akibatnya, kemudian dicari penyebabnya. .Contoh paragraf argumentatif
akibat sebab tentang Udara Kotor.
Udara di
kota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya asap hitam hasil pembakaran di
pabrik-pabrik. Udara semakin panas sehingga menyebabkan berbagai dampak
lingkungan hidup. Es di kutub selatan dan di Greenland mulai mencair. Itulah
berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi besar-besaran minyak bumi.
Topik Paragraf Argumentatif
Sebelum Anda menulis paragraf argumentatif, hal yang
harus dilakukan adalah menentukan topik. Pertama-tama tentukan terlebih dahulu
topik apa yang akan Anda tulis sebelum melakukan penulisan. Topik adalah pokok
bahasan yang akan menjadi ide utama sebuah tulisan. Apa saja bisa menjadi topik
tulisan. Yang penting Anda menguasai masalah tersebut dan menarik bagi Anda.
Jika topik tulisan sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat batasan
terhadap topik tersebut. Sebab kadang topik yang Anda tentukan itu masih sangat
umum dan luas, sehingga kalau nanti dikembangkan menjadi kurang fokus. Untuk
itu perlu dilakukan pembatasan terhadap topik tersebut agar tulisan yang Anda
kembangkan menjadi lebih jelas dan fokus. Perhatikan contoh berikut!
Topik : Disiplin
Subtopik : Disiplin waktu kunci sukses dalam belajar
Pengumpulan
Bahan Karangan
Sesudah menentukan topik dan sudut pandang yang jelas,
maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan sesuai dengan topik
tersebut. Di dalam mengumpulkan bahan ini, Anda dapat melakukan dengan berbagai
cara, misalnya mencari buku-buku yang membicarakan masalah tersebut, membaca
jurnal atau tulisan ilmiah yang pernah diterbitkan, melakukan pengamatan,
melakukan wawancara dengan narasumber, mencari informasi dari surat kabar, atau
dari internet, dan bisa juga cara-cara lain yang penting bahan untuk penulisan
Anda didapatkan.
Menyusun
Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah garis besar dari hal-hal yang
hendak ditulis. Dengan kerangka, penulis dimudahkan untuk menuangkan ide secara
sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi.
Langkah-langkah proses penulisan pada akhirnya tetap
sama-sama membuat kerangka tulisan baik yang konvensional maupun gaya bebas.
Perbedaannya gaya konvensional membuat kerangka dulu baru dikembangkan dalam
bentuk kalimat dan paragraf. Sedangkan, gaya bebas. menulis dulu apa saja yang
dikethaui dan mengalir saja, baru setelah semua tertulis, kemudian ditentukan
inti kalimatnya dan diurutkan sehingga menjadi kerangka. Perhatikan contoh
kerangka karangan tentang Perjuangan Seorang Ibu berikut!
Topik : Perjuangan
Subtopik : Perjuangan seorang ibu
Kerangka
karangan
1. waktu
dalam kandungan
2. pemeliharaan sejak bayi sampai besar
3. memberikan kasih sayang
4. memberikan perhatian
2. pemeliharaan sejak bayi sampai besar
3. memberikan kasih sayang
4. memberikan perhatian
Mengembangkan
kerangka paragraf
Kerangka paragraf yang telah Anda susun, kemudian
dikembangkan menjadi sebuah paragraf yang terdiri atas kalimat utama (Kalimat
utama adalah kalimat tempat
dituangkan topik paragraf/pikiran utama/ ide pokok), jika ada dan kalimat-kalimat
penjelas (Kalimat penjelas adalah
kalimat yang menjelaskan pikiran-pikiran penjelas). Kalimat utama dapat
dituangkan di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif) , atau di
awal dan diulang pada akhir paragraf (deduktif-induktif). Pengembangan kerangka
tersebut sebaiknya dengan cara satu pikiran penjelas dikembangkan menjadi satu
kalimat penjelas.
Contoh:
Topik : Perjuangan
Subtopik : Perjuangan seorang ibu
Kerangka karangan
1.
perjuangan tiada henti
2. memberikan kehidupan
3. perjuangan pemeliharaan
4. terus memberikan kasih sayang
2. memberikan kehidupan
3. perjuangan pemeliharaan
4. terus memberikan kasih sayang
Pengembangan:
Perjuangan ibu tampaknya perjuangan yang tiada henti. Sejak kita di dalam
kandungan, ibu telah memberikan kehidupan untuk kita sampai melahirkan.
Perjuangan itu disambung dengan pemeliharaannya terhadap kita dengan tulus saat
kita bayi, anak-anak, hingga masuk dunia pendidikan. Akankah kasih sayang itu
berakhir? Tidak. Ibu terus memberikan kasih sayangnya, perhatiannya, dan segala
rasa cintanya dengan membimbing kita dalam hidup ini.
Setelah Anda baca paragraf tersebut, Anda akan mengetahui bahwa
kata-kata yang tercetak tebal merupakan kerangka paragraf, sedangkan kata-kata
yang dicetak biasa merupakan pengembangan kerangka tersebut.
Kata Baku dalam Paragraf Argumentatif
Kata baku adalah kata yang penulisannya
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Sebagai contoh, perhatikan penggunaan kata baku yang
tercetak tebal dalam paragraf argumentatif berikut.
Untunglah tubuh kita mempunyai antioksidan
yang berasal dari makanan bergizi yang kita makan. Antioksidan ini berfungsi
sebagai pelindung mata dari reaksi oksidasi radikal bebas dan sinar ultraviolet
sehingga lensa mata kita masih dapat berfungsi dengan normal. Pada sebatang rokok
mengandung racun dan bahan kimia yang bersifat sebagai radikal bebas. Apabila
konsumsi rokok meningkat, akan semakin banyak antioksidan yang dikorbankan
tubuh untuk melindungi lensa mata dan sel-sel tubuh lainnya dari kerusakan.
Apabila cadangan antioksidan tubuh menipis, ada sebagian sel-sel tubuh yang
tidak dapat dilindungi dari serangan radikal bebas ini. Salah satunya adalah
sel-sel protein pada lensa mata. Akibatnya, sel protein menjadi rusak dan
menggumpal membentuk endapan yang menghalangi masuknya cahaya ke retina mata.
Kata baku dan kata tidak baku
Kata baku
Kata tidak baku
- syarat
sarat
- sabtu
saptu
- antioksidan
anti oksidan
- izin
ijin
- jadwal
jadual
- gizi
giji
- sah
syah
- apotek
apotik
- fungsi
pungsi
- teknik
tehnik
- karier
karir
- ultraviolet
ultra piolet
- sistem
sistim
- kaidah
kaedah
- sistem
system