Esai (Essay): Definisi, Unsur, Tipe, Ciri, Tahapan, dan Contoh
DEFINISI ESAI
Esai
di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) esai adalah karangan prosa yang membahas
suatu masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari
pengertian tersebut tentu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tulisan esai
merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam
penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan,
atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil
kesimpulan. Di dalam unsur esai harus mengandung fakta atau kejadian nyata yang
dikritisi atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau
karangan belaka.
Menulis
esai bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap pendapat kita
tentang sebuah kejadian. Dengan tujuan tersebut, pendapat dalam esai hendaknya
disertai dengan data-data atau fakta yang menunjang agar pembaca yakin terhadap
pendapat kita. Namun ddemikian, menulis esai tidak harus atau tidak perlu
terlalu mendalam sampai pada teori-teori, cukup ringan saja, dan tidak
membatasi penggunaan bahasa yang sangat baku. Intinya bahasa dalam esai adalah
bahasa santai.
Pengarang
esai disebut esais. Esai sebagai suatu bentuk karangan dapat bersifat informal
dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan, dan seolah-olah ia
berbicara langsung dengan pembacanya. Adapaun esai formal pendekatannya serius.
Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Esai
langsung ditulis dengan format naratif. Sebisa mungkin hindari penggunaan bullet
atau numbering. Apabila diperlukan, kita dapat menambahkan gambar dan referensi
lain yang mendukung argumentasi atau memperkuat fakta dengan tetap mencantumkan
sumbernya. Biasanya, esai ditulis sepanjang 250 - 1500 kata.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menulis Esai:
1.
Kesesuaian tema dengan isi tulisan
2.
Kekuatan opini dan argumentasi
3.
Kreativitas dan ketajaman gagasan
UNSUR-UNSUR ESAI
Secara
ringkas, sebuah esai setidaknya harus mencakup tiga unsur berikut ini:
1. Pendahuluan,
yang berisi latar belakang atau perkenalan terhadap masalah yang akan dibahas.
Ingat, tidak perlu menuliskan secara eksplisit bagian pendahuluan (contoh: A.
Pendahuluan atau I. Pendahuluan) sebisa mungkin hindari penggunaan bullet atau
numbering.
Pendahuluan
atau Abstraksi berfungsi untuk memberi gambaran tentang isi esai kepada
pembaca. Ceritakan pada pembaca argumen Anda dan yakin bahwa itu adalah jawaban
yang tepat. Buatlah abstraksi singkat dan padat, tapi jangan lupa menampilkan
semua ide/gagasan di dalamnya. Abstraksi biasanya berisi definisi, etimologi,
latar belakang, dll.
2. Isi/gagasan/pembahasan,
yang berisi gagasan dan opini penulis yang disertai argumentasi yang kuat dan ditambah
dengan wawasan dan kreativitas berfikir. Hal ini akan menguatkan esai yang kita
tulis. Jika perlu, berikan solusi atau pemecahan masalah yang sedang ditanggapi.
Sangat
penting untuk menyusun struktur isi sebaik mungkin. Jika pertanyaan yang ada
terdiri dari beberapa bagian, perlu dibuat susunan isi yang berkaitan dengan setiap
bagian dari pertanyaan tersebut.
3. Kesimpulan,
yang berisi ringkasan yang mencakup keseluruhan isi esai, juga merupakan
penutup esai. Dalam membuat kesimpulan, hindari penggunaan kalimat yang sama dengan
bagian-bagian sebelumnya. Jadi, untuk menyusun tiga poin di atas, perlu tahapan-tahapan
yang harus kita jalani dulu sehingga Esai yang kita tulis berbobot.
TIPE-TIPE ESAI
Pertama: esai deskriptif.
Esai jenis ini dapat menuliskan subjek atau segala objek yang dapat menarik
perhatian pengarang. Ia mendeskripskan sebuah rumah, tempat rekreasi, sekolah,
atau yang lainnya.
Kedua: esai tajuk.
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini memepunyai
suatu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat
kabar/majalah tersebut terhadap suatu topik dan isyu dalam masarakat. Dengan
isai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembeca.
Ketiga: esai cukilan watak.
Esai jenis ini membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang
kepada para pembaca.
Keempat: esai pribadi.
Esai pribadi hampir sama dengan cukilan watak. Akan tetapi esai jenis ini
menulis diri sendiri, penulis akan mengatakan saya, saya adalah saya.
Kelima: esai reflektif.
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis menggunakan
dengan dalam, sungguh-sungguh, bebrapa topik
yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan,
dan hakekat manusiawi. Esai ini dijunjukan kepada para cendekiawan.
Keenam: esai Kritik.
Dalam esai kritik, penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya,
lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusteraan. Esai jenis ini berguna
membangkitkan kesadara pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang
karya seni.
CIRI-CIRI ESAI
1.Esai
berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindari penggunaan bahasa
danungkapan figuratif. Singkat,
maksudnya dapat dibaca dengan santai.
2.Memiliki
gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang
khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
3.Selalu
tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari
objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk
disampaikan kepada para pembaca.
4.Memenuhi
keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus
memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari
pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi
dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan
pembaca tergantung di awang-awang.
TAHAPAN DALAM PENULISAN ESAI
1. Tahap analisis tema
Gunakan
identifikasi kata-kata kunci dalam tema yang mau kita tulis, lalu analisislah kira-kira
keluaran dari lingkup tema tersebut.
2. Tahap observasi data &
pengembangan gagasan
Dalam
melakukan observasi, hindari membuang waktu yang tidak ada hubungannya dengan
tema. Pengumpulan data yang tidak ada sangkut pautnya dengan tema hanya akan
menyebabkan pemborosan waktu dan pikiran. Berikut ini adalah pertimbangannya:
a.
Apakah bacaan/data bermanfaat bagi topik atau gagasan saya?
b.
Apakah ini dapat mendukung gagasan saya?
c.
Apakah saya harus membaca hal-hal lainnya agar dapat menjawab pertanyaan dari
esai?
Jangan
lupa untuk mencatat semua referensi, baik judul buku, nama pengarang, tanggal,
penerbit serta tempat penerbitan untuk dicantumkan dalam daftar referensi. Di samping
itu, jangan lupa untuk mereferensikan rangkuman/catatan tersebut kepada
pengarang asli, untuk mencegah dugaan plagiarisme.
3. Tahap menyusun gagasan dan
menulis esai
Jangan
lupa membuat kerangka tulisan untuk melihat struktur dari esai sudah sesuai
atau belum. Susunlah esai dalam cara yang paling efektif untuk memudahkan diri sendiri.
4. Tahap Editing
Jika
masih punya waktu, merupakan ide bagus untuk meninggalkan esai selama beberapa
hari untuk kembali memperbaikinya. Ini akan memberikan sudut pandang lain yang
mungkin kita temukan dari orang-orang di sekitar kita.
5.Membuat referensi
Satu
bagian penting lagi adalah jangan lupa untuk membuat referensi dari tulisan, karena
masalah ini berhubungan dengan plagiarism. Tuliskan seluruh buku yang telah
digunakan untuk keperluan menulis esai. Tuliskan kutipan bagian-bagian penting
sesuai dengan gaya yang diinginkan, misalkan dalam bentuk footnote.
6. Tahap Finishing
Adalah
tahap terakhir, pastikan sampul esai telah lengkap terisi bersama keperluan-keperluan
lain.
CONTOH ESAI
(Esai
tentang pendidikan)
Benarkah
pendidikan itu gratis?
Sekarang ini kemiskinan terjadi di mana-mana
bukan hanya di daerah pedesaan saja bahkan di perkotaan terjadi kemiskinan dari
mulai banyaknya kantor yang bangkrut tutup, PHK terjadi di mana-mana dan masih
banyak lagi hal yang dapat menimbulkan kemiskinan. Oleh karena itu di zaman
sekarang ini bukanlah hal yang asing bagi para calon pemimpin yang menggunakan
trik khusus untuk mendapatkan hati warga dengan cara memberikan janji, baik itu
pemimpin pusat maupun daerah mereka semua memberikan janji untuk adanya sekolah
gratis. Akan tetapi, penerapan ini kuranglah tepat untuk dilakukan karena hal
ini dapat menimbulkan permasalahan antara orang tua dan guru seperti halnya di
sekolah para siswa tetap saja mengeluarkan uang mereka untuk keperluan sekolah
seperti seragam dan keperluan sekolah lainnya. Hal itu disebabkan karena
bantuan yang diberikan pemerintah hanya bantuan operasional saja seperti biaya
listrik, air, dan buku-buku.
Semua
itu tidaklah cukup karena sekolah memerlukan biaya operasional yang diperlukan
setiap harinya seperti biaya untuk fotokopi, spidol, dan lain-lain. Hal itulah
yang dapat menyebabkan sekolah mau menarik biaya kepada siswa mereka. Maka dari
itu pemberian kata gratis kuranglah tepat karena berbagai hal yang masih sangat
kurang di dalam penerapannya bagi masyarakat yang memang benar-benar
membutuhkannya.
(Esai
tentang diri sendiri)
Pembelajar
Sejati
Nama
saya Abdul Malik. Saya lahir pada 14 Oktober 1995 di sebuah kota yang dijuluki
kota BERARTI yang artinya BERsih, Aman, Rapi, Tertib di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, Pangkalpinang. Saya dilahirkan dari keluarga yang sangat
bahagia. Sangat bersyukur karena ketika lahir saya masih memliki orang tua utuh
yang sangat menyayangi anak-anaknya, saya juga memiliki seorang adik perempuan
yang berjarak tiga tahun dari saya.
Dari
semasa SD hingga SMA saya termasuk orang yang cukup cerdas, pintar, dan aktif
dalam setiap mata pelajaran, dengan dibuktikan masuk 10 Besar. Untuk itu saya
cukup bangga dengan yang saya capai saat ini.
Sejak semasa SD antara tahun 1999 hingga 2006 saya sangat aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler seperti paduan suara dan marching band, saat paduan
suara grup saya memenangi lomba padus tingkat kota dan berakhir tingkat
provinsi juara 2 yang selisih poin dengan juara 1 hanya beberapa poin. Saya
sangat bangga walaupun hanya selisih poin yang tipis, setidaknya kami telah
menjadi juara dalam diri kami. Tahun 2006 Lulus SD N 10 Pangkalpinang, saya
kembali meneruskan sekolah ke salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di
kecamatan rangkui, yaitu SMP N 1 Pangkalpinang. Saya bertemu dengan teman-teman
baru, yang membuat saya bahagia menjadi
salah satu Keluarga Besar SMP N 1 Pangkalpinang. Saya lalui sekolah menengah
pertama selama 3 tahun.
Masa
saat saya duduk di SMP merupakan masa-masa yang sangat saya tidak ingin lupakan
karena saat masa-masa ini saya mulai belajar berorganisasi dan banyak
berinteaksi dengan berbagai kalangan muda maupun eksekutif muda. Di sekolah
saya menjadi anggota osis saat kelas 7 selanjutnya kelas 8 saya menjadi salah
satu ketua yang menjadi penggerak organisasi, saya ditempatkan di bagian ketua
seksi . Dalam berorganisasi saya belajar caranya mengungkapkan pendapat di depan
teman osis. Selain berorganisasi di sekolah saya juga aktif di komunitas sepeda
yang benama PCC singkatan Pangkalpinang Cyclist Comunity, yang awal berdirinya
hanya ada dua orang anak yang ikut bergabung, yaitu saya sendiri dengan teman
saya bernama Adinda Nugraha teman sesama SMP saat itu. Awalnya kami berdua
hanya ikut-ikutan saja, tetapi paman-paman yang berada dalam komuitas itu
menawari kami untuk menjadi anggota resmi PCC, kami pun merasa terhormat dan
bangga juga dengan senang hati menerimanya. Aktivitas yang kami lakukan tidak
hanya melakukan touring kehutan-hutan saja tetapi hampir setiap perkampungan,
pantai, dan jalan di Bangka belitung kami kunjungi. Sampai sekarang kami semua
masih berhubungan dengan baik satu sama
lain.
Setelah
SMP saya melanjutkan pendidikan saya ke SMA terfavorit di Bangka Belitung yaitu
SMA N 1 Pangkalpinang. Di SMA saya sudah tidak lagi mengikuti OSIS dikarenakan
orang tua tidak mengizinkan saya teralu sibuk berorganisasi. Orang tua ingin
saya fokus belajar saja, akan tetapi saya tetap mengikuti ekstrakurikuler
seperti Karya Ilmiah dan Martial Art seperti Silat dan Tae Kwon Do. Saat saya
dengan teman saya mengikuti karya ilmiah dan mendapat juara harapan 1 tingkat
nasional di Universitas Seriwijaya, Sumatera Selatan.
Demikian
diskripsi singkat mengenai diri saya, saya selalu berusaha untuk memperbaiki
kekurangan yang ada dalam diri saya, dan tidak menjadikan kekurangan yang ada
dalam diri saya sebagai suatu halangan untuk bisa lebih baik. Saya berharap
bapak/ibu dan kakak dapat mengikutsertakan saya bergabung di HMJA, karena saya
ingin lebih banyak belajar lagi dan lagi tentang berorganisasi sehingga saya
dapat berguna bagi banyak orang.
(Esai
tentang Lingkungan)
Permasalahan
Lingkungan di Indonesia
Sampah
sudah menjadi masalah yang klasik bagi setiap Negara di seluruh dunia ini.
Hampir semua Negara memiliki masalah dalam mengatasi timbunan sampah yang
jumlahnya terus meningkat setiap hari.
Masalah ini menjadi fokus utama karena berkaitan dengan kondisi lingkungan
suatu negara. Oleh karena itu, saat ini banyak negara yang telah memulai program
re-use dan re-cycle atas sampah-sampah yang ada untuk menanggulangi masalah
ini.
Di
negeri kita sendiri, sampah adalah permasalahan yang tak kunjung menemukan
penyelesaian. Meskipun pemerintah kita juga melaksanankan program re-use dan
re-cycle, namun permasalahan lingkungan dan sampah di negeri kita ini belum
juga terselesaikan. Bahkan permasalahan di negeri kita ini menjadi komplek dan
menjalar ke berbagai segi lainnya sehingga memperparah kerusakan lingkungan.
Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang memperparah kerusakan
lingkungan di Indonesia.
Permasalahan
yang pertama adalah penebangan kayu liar. Indonesia memang terkenal dengan
industry berbahan kayu yang bahkan kepopulerannya telah sampai ke tingkat
dunia. Namun sayangnya bahan-bahan kayu tersebut diambil dari hutan tanpa
memperhatikan kelestariannya sehingga banyak hutan yang habis ditebangi.
Akibatnya, hutan menjadi gundul dan kehilangan fungsi-fungsinya.
Permasalahan
yang kedua adalah polusi. Indonesia dituduh sebagai salah satu Negara yang
bertanggung jawab dalam terjadinya global warming. Hal ini dikarenakan negeri
kita memiliki tingkat polusi udara yang tinggi akibat dari banyaknya asap
pabrik, kendaraan bermotor dan lain masih banyak lagi yang dihasilkan.
Permasalahan
yang ketiga adalah kurangnya ketersediaan tempat pembuangan sampah. TPA saat
ini sudah tidak bisa lagi menampung jumlah sampah yang ada. Selain itu
keberadaan TPA ini sering sekali menimbulkan permasalahan karena banyak warga
setempat yang menuntut untuk memindahkan TPA dari tempat mereka karena
mengganggu.
Permasalahan
yang keempat adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga
kebersihan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya sampah yang beserakan karena
mereka malas dalam membuang sampah pada tempatnya. Mereka lebih memilih membuang
sampah di sungai daripada di tempat sampah yang telah disediakan. Akibatnya,
sungai jadi tercemar dan dapat mengakibatkan banjir.
Berdasarkan
penjabaran-penjabaran yang telah dibahas di atas, dapat kita simpulkan bahwa
masalah lingkungan di negeri kita ini belum bisa terselesaikan bahkan semakin
komplek dengan permasalahan-permasalahan seperti yang disebutkan di atas.
(Esai
tentang kesehatan)
Buruknya
Pelayanan Kesehatan bagi Warga Miskin
Kesehatan merupakan hal yang sangat
penting bagi semua umat manusia tanpa membedakan status sosialnya. Jika
seseorang sakit, dia tidak akan mampu melaksanakan berbagai tugas dan
kewajibannya. Hal tersebut akan berdampak bagi kelangsungan hidupnya dan
keluarganya. Oleh karena itu, semua orang berlomba-lomba menjaga kesehatan
mereka. Tapi sayang sekali, penyakit sering tiba-tiba datang dalam kehidupan
manusia. Bagi orang yang mampu, mereka dapat dengan mudah memperoleh perawatan atau
pengobatan dengan biaya mereka sendiri. Tetapi, bagaimana dengan nasib warga
miskin? Bagi mereka kesehatan adalah hal yang sangat mahal. Apabila mereka
terkena penyakit, hal tersebut merupakan hal yang sangat menakutkan. Mereka
akan sangat sulit untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit tersebut karena
buruknya pelayanan kesehatan di negara kita terutama bagi golongan seperti
mereka.
Bagi warga miskin untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memuaskan adalah hal yang sangat sulit. Mereka harus
memenuhi berbagai macam syarat yang ditentukan oleh pihak rumah sakit. Syarat-syarat tersebut menjadi
alat untuk mempersulit pasien dari warga miskin untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Pihak rumah sakit terlalu mementingkan syarat daripada pelayanan
yang diberikan.
Pasien kalangan kurang mampu
seringkali mendapat perlakuan yang berbeda dari pihak rumah sakit. Mereka
dijadikan pasien kelas dua. Pihak rumah sakit lebih mendahulukan pasien yang
memiliki uang daripada pasien yang menggunakan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan
Masyarakat). Walaupun mereka dalam keadaan sekarat, mereka harus rela menunggu
setelah pasien yang mimiliki uang tersebut. Diskriminasi dalam hal pelayanan
inilah yang membuat masyarakat kecewa dengan kinerja pemerintah khususnya di
bidang kesehatan.
Upaya pemerintah untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada warga miskin melalui Jamkesmas masih belum dapat
terealisasi dengan baik. Banyak pasien pengguna Jamkesmas masih saja dipersulit
dengan urusan administrasi. Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus dalam
menangani masalah ini. Hal ini karena kesehatan merupakan hak dasar setiap
warga negara. Negara wajib memberikan jaminan kesehatan kepada warganya, termasuk
warga miskin.
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin masih belum dapat dirasakan. Masyarakat golongan miskin seringkali tidak
mendapatkan pelayanan yang layak. Mereka harus dihadapkan dengan berbagai
syarat yang mempersulit. Ditambah lagi dengan sikap diskriminasi yang dilakukan
oleh pihak rumah sakit. Dalam hal ini, pemerintah perlu meninjau kembali
kinerja rumah sakit khususnya dalam pelayanan terhadap warga kurang mampu.
(Essay
tentang Internet dan budaya)
Manfaat
Media Sosial untuk Berbisnis
Media sosial atau disebut juga dengan jejaring
sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan masih banyak lagi ternyata
tidak hanya digunakan sebagai tempat berkumpul atau berbagi di dunia maya.
Namun begitu, media sosial kini juga bisa dimanfaatkan sebagai media untuk
mengembangkan sebuah bisnis. Saat ini telah banyak para pengusaha yang beralih
ke media sosial dalam memasarkan produk mereka baik barang ataupun jasa.
Beralihnya para pelaku bisnis ke media ini dikarenakan jejaring sosial memiliki
manfaat yang sangat banyak bagi usaha bisnis. Berikut ini adalah alasan mengapa
jejaring sosial bisa menjadi alat promosi yang paling efektif.
Alasan
yang pertama adalah aksesnya cepat dan mudah, sehingga memungkinkan produk yang
dipasarkan melalui media sosial akan cepat dikenali oleh masyarakat. Orang-orang
yang yang ingin memasarkan usahanya tidak perlu lagi membutuhkan waktu yang
lama. Mereka hanya tinggal memasukan gambar dan deskripsi produk mereka di
media sosial. Disamping itu, iklan-iklan yang mereka pasang di situs-situs
tersebut mudah diakses kapanpun dan di manapun.
Alasan
yang kedua adalah jaringannya luas. Jaringan sosial yang sangat luas dan tidak
terbatas ini dapat juga dimanfaatkan untuk sarana promosi produk lintas Negara.
Pada zaman dahulu, untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri sangatlah
susah dan juga membutuhkan biaya yang sangat mahal. Dengan menggunakan media
sosial, kini para pelaku bisnis tidak perlu lagi merasa sulit karena dengan
memasang iklan mereka di media sosial, produk mereka bisa dikenal hingga ke
luar negeri, sehingga dapat memperlebar pemasaran produk tersebut.
Alasan
yang terakhir adalah alasan yang paling utama, yaitu gratis. Penggunaan media
sosial sebagai sarana promosi tidak dikenakan biaya apapun, sehingga para
pengusaha bisa mengalihkan biaya promosi yang mestinya mereka keluarkan untuk
keperluan lainnya. Dengan begitu, mereka bisa mengembangkan usaha mereka tanpa
terbebani masalah biaya pemasaran.
Oleh
karena itu, menggunakan media sosial sebagai sarana promosi untuk produk
sangatlah tepat karena ada beberapa macam alasan mengapa media sosial untuk
sarana promosi, di antaranya adalah aksesnya mudah dan cepat, jaringannya luas,
dan tidak dikenakan biaya sedikit pun.
Pengaruh
Budaya Asing
Budaya
asing merupakan budaya yang berasal dari negara lain, contohnya budaya barat
yang berasal dari negara-negara di benua Eropa, Amerika, Australia, ataupun
negara-negara yang identik dengan “kulit putih”. Ada juga budaya timur yang identik dengan
negara-negara yang berada di Asia Barat. Meskipun budaya asing yang masuk ke
Indonesia membawa pengaruh positif, akan tetapi ada juga pengaruh negatif yang
diakibatkan oleh budaya asing tersebut. Pengaruh negatif budaya asing yang
masuk ke Indonesia menyebabkan keguncangan budaya (cultural shock), masyarakat
indonesia menjadi individualistis, dan menyebarnya perilaku konsumtif.
Pertama,
pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan guncangan budaya
(cultural shock). Guncangan budaya yaitu masuknya suatu budaya baru ke dalam
budaya lain di suatu negara sehingga menyebabkan adanya perubahan mendadak
dalam budaya yang ada di negara tersebut. Budaya asing yang masuk ke Indonesia
menyebabkan perubahan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia.
Selain
itu, budaya asing menyebabkan lemahnya budaya Indonesia karena masyarakat
Indonesia, khususnya kalangan muda, lebih tertarik dengan budaya asing
dibandingkan dengan mempelajari budaya dalam negeri. Guncangan budaya tersebut
juga menyebabkan adanya perubahan mendadak dalam cara berpakaian masyarakat
Indonesia. Masyarakat Indonesia yang sebelumnya berpakaian tertutup, sopan, dan
rapi, sekarang banyak masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muda, yang
memilih untuk berpakaian terbuka, ketat, dan terlihat kurang sopan. Contohnya
yaitu anak muda Indonesia senang memakai pakaian ketat agar terlihat lebih
modern.
Kedua,
pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan masyarakat Indonesia
menjadi individualistis. Sikap masyarakat Indonesia yang individualistis
terlihat sejak masuknya budaya asing di Indonesia. Masyarakat Indonesia,
terutama yang tinggal di daerah perkotaan, menjadi mempunyai pola pikir bahwa
kepentingan diri-sendiri adalah hal utama dibandingkan kepentingan orang lain.
Sikap individualistis ini dapat melemahkan budaya Indonesia, seperti budaya
gotong royong dan memecahkan suatu permasalahan bersama secara musyawarah.
Selain
itu, sikap individualistis ini dapat melemahkan bahkan menghilangkan
nilai-nilai budaya Indonesia. Masyarakat Indonesia di mata dunia dikenal
sebagai masyarakat yang ramah, sopan, dan murah senyum. Akan tetapi, budaya
asing yang memberikan pengaruh sikap individualistis ini menyebabkan nilai
keramah-tamahan masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di daerah
perkotaan, menjadi berkurang. Sebagai contoh, sikap tegur sapa dan memberikan
senyum akan jarang sekali ditemukan di daerah perkotaan dibandingkan di daerah
pedesaan.
Ketiga,
pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan masyarakat Indonesia
menjadi konsumtif. Perilaku konsumtif ini menyebabkan berubahnya pola pikir
masyarakat Indonesia menjadi matrealistis. Barang-barang mewah pun menjadi hal
yang primer bagi sebagian kalangan. Perilaku konsumtif ini dapat menyebabkan tidak
dilihatnya produk-produk dalam negeri. Masyarakat akan lebih memilih membeli
produk-produk luar negeri dengan harga yang lebih mahal dibandingkan membeli
produk dalam negeri. Pola pikir bahwa produk yang berasal dari luar negeri
adalah lebih baik daripada produk dalam negeri telah menyebar di kalangan
masyarakat Indonesia. Hal ini akan berakibat pada munculnya kesenjangan sosial.
Kesenjangan
sosial muncul ketika terdapat perbedaan besar antara kesejahteraan antara
masyarakat kelas atas dan kelas bawah. Dengan masuknya budaya asing yang
membawa pengaruh perilaku konsumtif akan menyebabkan masyarakat Indonesia yang
berada di kelas bawah akan semakin terpuruk yang merupakan tanda dari
kesenjangan sosial. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia menyukai mengganti
gadget lamanya dengan membeli gadget keluaran terbaru agar mengikuti
perkembangan zaman.
Dari
penjelasan di atas, budaya asing, selain membawa pengaruh positif, juga membawa
perilaku negatif yang harus dihindari oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,
masyarakat Indonesia sebaiknya pandai dalam menyaring budaya yang masuk ke
Indonesia dengan mengetahui mana hal yang buruk dan yang baik untuk diikuti.
Orang tua juga berperan penting dalam mengawasi anak-anaknya agar tidak
mengikuti pengaruh buk dari budaya asing. Selain itu, pemerintah juga berperan dalam menyaring
budaya yang masuk ke Indonesia dengan cara membuat peraturan-peraturan untuk
meminimalisasi terjadinya pengaruh negatif dari masuknya budaya asing ke
Indonesia.
Kebut
Membawa Maut
Akhir-akhir
ini sering sekali terjadi kecelakaan di jalan raya, terutama pada musim mudik
atau menjelang lebaran. Kecelakaan tersebut disebabkan banyak faktor, seperti
mengantuk,kelelahan, mesin yang tidak fit, kebut-kebutan, dan lain-lain. Namun,
dari banyaknya faktor tersebut, kebut-kebutan adalah faktor yang paling
berbahaya diantara semua faktor-faktor lainnya.
Menurut
data yang diperoleh dari kepolisian dan jasa raharja, pada tahun lalu terjadi
1900 kasus kecelakaan di jalan raya akibat kebut-kebutan. Kebut-kebutan
sangatlah membahayakan, ini karena bisa merugikan banyak pihat, baik bagi diri
sendiri ataupun orang lain. Untuk meyakinkan statement di atas, berikut ini
adalah dua paragraf yang membahas tentang kerugian akibat kebut-kebutan di
jalan raya.
Yang
pertama adalah, kebut-kebutan bisa mencelakai diri sendiri dan orang-orang
terkasih. Mengendarai kendaraan di luar batas normal akan menyebabkan
kecelakaan, sehingga melukai diri sendiri dan orang-orang terkasih yang ada di
dalam mobil. Bahkan tidak hanya melukai, tetapi juga bisa mengambil nyawa
mereka yang kebut-kebutan di jalan raya. Data kepolisian mengungkapkan bahwa
lebih dari 1900 kasus kecelakaan dijalan rayadiakibat karena kebut-kebutan, dan
setidaknya ada 5034 orang yang meninggal.
Kedua,
kebut-kebutan bisa mencelakai orang lain, khususnya pejalan kaki. Para
pengemudi yang memacu kendaraannya di luar batas bisa kehilangan control akan
kendaraanya, sehingga akan menabrak para pejalan kaki. Contohnya kasus yang
terjadi di Tugu Tani, Jakarta lima tahun lalu, sebanyak 17 orang meninggal
dunia, dan 20 lainnya luka-luka, akibat tertabrak mobil yang dikendarai oleh
seorang wanita.
Oleh
karena itu, kebut-kebutan bisa menyebabkan kecelakaan dan mengantarkan kematian
di jalan raya, tidak hanya bagi pengemudi, tetapi juga bagi orang lain yang
ikut menggunakan jalan raya yang tidak bersalah.***