BIMA AKUTHA WESI


Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti Bima berkota besi. Bima adalah nama tokoh dalam dunia pewayangan. Tokoh dari keluarga Pandawa ini digambarkan sebagai tokoh yang bertubuh besar dan sangat kuat. Bahkan dalam banyak lakon ia digambarkan mampu mengalahkan raksasa, mencabut pohon beringin yang besar, mengalahkan gajah, dan sebagainya. Hal demikian menunjukkan betapa besar dan kuatnya tubuh Bima.

Kutha mengacu pada pengertian kota. Kota yang dimaksud di sini adalah kota atau negaragung. Kutha atau kota mengacu pada pengertian kutaraja, yakni sebuah wilayah geografis dan administratif dengan radius paling dekat dengan pusat pemerintahan raja (pemilik kekuasaan/kota). Umumnya kotaraja diberi pengaman berupa benteng. Baik benteng luar maupun benteng dalam (baluwerti).

Jika seorang Bima yang sudah sedemikian kuat lantas memiliki kotanya sendiri yang dibangun dari komponen besi (terutama bentengnya) tentu saja hal demikian menjadikan kotanya menjadi sangat kuat. Jika raja, yang dalam hal ini adalah Bima yang kuat memiliki kota yang kuat, tentu menjadikan kekuatan kota dan dirinya bertambah kuat atau kekuatan yang berlipat.
Pepatah ini hanya ingin menggambarkan tentang orang yang memiliki kekuasaan sangat kuat dengan sistem pengamanan akan dirinya yang kuat. Baik sistem pengamanan fisik, politik, sosial, dan ekonominya juga sangat kuat. Orang yang demikian kuat kekuasannya digambarkan sebagai Bima akutha wesi.***
Baca juga BLABA WUDA

Popular Posts