AJA MELIK DARBEKING LIYAN


Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti jangan menginginkan harta milik atau kepunyaan orang lain.

Secara lebih luas pepatah ini ingin menyatakan agar orang bisa mengendalikan dirinya sendiri untuk tidak mengingini milik orang lain. Orang yang memiliki hasrat untuk memiliki milik orang lain sangat sering terjerumus pada perilaku-perilaku yang tidak terpuji. Oleh karena dorongan keinginan-keinginan semacam itu, maka orang bisa berbuat jahat dan culas. Orang bisa mencuri, manipulasi, korupsi, memproyek-proyekan sesuatu, mark up, dan menipu karena dorongan keinginan untuk memiliki sesuatu hal yang dimiliki oleh orang lain.

Hal itu dapat dicontohkan misalnya oleh karena tetangganya memiliki mobil atau sepeda motor yang bagus, maka tetangganya yang satunya lagi menjadi iri. Ia ingin juga memiliki apa yang dipunyai tetangganya itu. Saking ngebetnya ingin mempunyai harta semacam itu, maka orang tersebut akhirnya melakukan korupsi, mark up, manipulasi, dan sebagainya. Semuanya ditempuh karena faktor melik atau menginginkan harta yang dimiliki oleh orang lain.
Dapat juga terjadi orang merasa iri atau cemburu karena melihat ketampanan atau kecantikan dari suami atau istri orang lain. Oleh karena itu orang yang bersangkutan berusaha menggoda atau mendekati pasangan yang bukan pasangannya itu. Tidak ada tujuan lain kecuali memenuhi keinginannya untuk ikut “memiliki” milik orang lain itu.
Demikianlah, melik darbeking liyan sering membuat orang terjerumus pada tindakan atau perilaku yang tidak terpuji yang tidak saja merugikan dirinya sendiri, tetapi juga merugikan orang lain.***

Popular Posts