Resensi Film: “Begin Again”, Kuasa Musik

FILM anyar  Begin Again dibintangi oleh artis cantik Keira Knightley (pemeran tokoh Gretta James), aktor Mark Ruffalo yang pernah membintangi The Avengers dan Now You See Me (sebagai Dan Mulligan), Catherine Keener (sebagai Miriam), dan Adam Levine (sebagai Dave Kohl).
Tema umum film berkisar dunia industri musik. Film drama ini mengundang para bintang tersebut berkolaborasi layaknya nada yang membentuk alunan irama. Masing-masing memiliki peran yang unik, namun ketika disatukan dalam satu alur maka menjadi kisah yang apik. Apalagi dengan diselingi dengan soundtrack lagu-lagu pop dan terkadang bernafas balada, Begin Again sungguh menjadi tontonan yang asyik.
Indie label
Hidup memang tidak selalu mulus. Begitulah yang dialami oleh Dan Mulligan dengan berakhir karirnya di dunia bisnis rekaman. Hari pemecatannya tersebut benar-benar meruntuhkan harga dirinya. Hal serupa dialami oleh Gretta James yang mengetahui pacarnya Dave Kohl berselingkuh dengan produser rekamannya. Gretta sang penulis lagu ini tengah putus asa.
Namun malam itu teman Gretta, Steve membawa penulis lagu handal ini ke club untuk mencari suasana segar. Gretta yang sedang galau dipaksa bernyanyi oleh Steve. Di sana pulalah kebetulan Dan tengah membunuh malamnya. Lagu yang dilantunkan oleh Gretta ternyata menyentil Dan dan kehidupannya.
Lalu Dan mendekati Gretta dengan memberi harapan akan merekam dsb. Singkat cerita, mereka memroduksi rekaman jalanan bersama musisi dadakan. Ketika demo rekaman disodorkan ke perusahaan rekaman, hasilnya membuat otak para bisnisman rekaman berpikir tentang mengeruk keuntungan.
Gretta akhirnya memutuskan tidak menjual karyanya ke perusahaan rekaman ternama. Sebaliknya ia ingin sebanyak mungkin orang bisa menikmati lagu-lagunya. Buah karyanya bersama para musisi dadakan tersebut akhirnya dijajakan secara online. Fantastis, album itu laris.
Gretta beserta Dan seolah menjadi corong bagi para musisi yang ingin berkreasi tanpa tekanan dari bisnis rekaman yang semata-mata berjualan. Para musisi ini akhirnya menggunakan bendera independen (indie label). Mereka tidak mau dibayang-bayangi oleh perusahan rekaman. Bagi mereka yang pertama-tama ialah karya mereka dapat dinikmati oleh sebanyak mungkin orang dan dapat diakses secara mudah. Bukan soal keuntungannya.
Musik obat cinta
Film ini juga bertutur bahwa dunia musik pun bisa menyembuhkan. Dalam Begin Again, Dan diceritakan selain karirnya sedang hancur, ia juga tengah sedih dengan hidup perkawinannya. Ia dikhianati Miriam, istrinya. Namun diam-diam, ia masih mencintai Miriam. Ia juga berusaha mengerti dunia anak gadisnya yang sedang puber.
Tak jauh berbeda dengan Dan, Gretta merasa tengah dihempaskan oleh Dave ketika kekasihnya berada di puncak popularitas kesuksesannya. Beberapa kali Dave berusaha rujuk namun Gretta enggan kembali.
Pertemuan Dan dan Gretta untuk menggarap rekaman itulah yang membuka babak baru tentang arti hidup, karya, relasi, dan cinta. Di tengah proses penggarapan rekaman yang terjadi di mana saja (di taman, atas gedung, gang, bahkan stasiun subway), proses itu seolah-olah mengalirkan rasa pedih kedua tokoh ini. Lagu ciptaan Gretta pun bagaikan obat atas ketidakpuasan batin mereka. Mereka berdua dibawa pada perspektif hidup yang lebih luas.
Benar, di akhir film, masing-masing tokoh kemudian dapat berkonfrontasi dengan persoalannya. Dan kembali kepada Miriam. Hubungan dengan anak gadisnya semakin baik. Gretta tidak dikatakan kembali dengan Dave, tetapi ia semakin tegar dan membaktikan integritas diri dalam dunia musik.
Begin Again, sungguhlah benar, semua tokoh memulai lagi babak hidupnya berkat musik.***
Baca juga Resensi Film: "Still Alice", Rumah Sakit Terbaik adalah Keluargamu

Popular Posts