Resensi Film: “Stolen”, Bahkan Perampok Kakap pun Punya “Nurani” tak Mau Obral Tembakan

DI MANA ada penjahat dan perampok kelas kakap tiba-tiba saja punya kesadaran hati (nurani) untuk tak mau melukai calon korbannya atau siapa pun yang merintangi upaya mendapatkan segepok dolar AS dalam sekejap? Jawabannya antara lain tentu saja dalam sebuah pentas rekayasa bernama film. Di film berjudul Stolen inilah, jawaban atas pertanyaan nakal itu terjawab pasti.
Meski ahli sebagai perampok kakap berkelas, ternyata  Will Montgomerry (Nicholas Cage) punya hati untuk tidak mau menyakiti penyapu jalan yang memergoki aksinya usai membawa beberapa karung berisi 10 juta dolar tunai hasil merampok sebuah bank. Upaya melindungi penyapu jalan itu membuat berang koleganya yang bernama  Vincent (Josh Lucas) hingga pertemanan mereka ambruk dalam sekejap dan bahkan keduanya sampai duel.
Duel antarsahabat karib itu malah berakhir mengenaskan,  karena tanpa sengaja Vincent menembakkan pistolnya ke arah lututnya sendiri. Akibatnya, tempurung lututnya remuk dan 8 tahun selang kemudian, Vincent pun hanya bisa berjalan pincang untuk menyangga beban tubuhnya sendiri.
Dendam lama
8 tahun sudah perkelahian hanya karena penyapu jalan itu sudah lewat. Namun, Vincent masih menyimpan luka batin itu sebagai dendam. Bahkan, dia teramat yakin bahwa Will yang menembakkan kakinya hingga tempurung lututnya pecah dan menjadi cacat seumur hidup.
Insiden lama itulah yang membuat Vincent menaruh dendam kesumat kepada Will. Apalagi, setelah bebas dari penjara selama 8 tahun meniti hidup di bui, uang hasil rampokan sebesar 10 juta dolar juga telah raib entah kemana.
Vincent menuding Will sengaja mempercundangi dia dan tak mau berbagi hasil rampokan. Sementara, Will pun menuding Vincent dan kawannya sengaja cari selamat sendiri dan meninggalkan Will yang akhirnya harus berurusan dengan polisi.
Ketika keluar dari penjara, Vincent pun langsung menagih jatahnya  untuk bisa berbagi  harta hasil rampokan mereka 8 tahun lalu. Namun, jawaban Will membuat dia kesetrum hebat: “Uang itu tidak ada  lagi pada saya, karena saya bakar!,” ujar Vincent apa-adanya.
Tak masuk akal bukan? Mosok, tega-teganya membakar uang 10 juta dolar hasil rampokan?
Namun, Will punya alibi kuat. Mending membakar barang bukti berupa uang tunai 10 juta dan mendapat hukuman ringan di penjara selama 8 tahun daripada harus hidup lebih lama lagi di dalam bui. Sayangnya, alibi ini tak bisa diterima Vincent.
Akhirnya, anak semata wayang Will bernama Alisson menjadi ‘taruhan’nya, karena Vincent mengincar gadis ini untuk dia culik sebagai ‘silih’ untuk menguras nyali Will menyerahkan jatah hasil rampokan mereka. Tapi, ancaman itu tak membuat Will lumer, karena memang uang 10 juta dolar itu sudah dia bakar.
Aksi menemukan putrinya hingga akhirnya harus merampok emas batangan inilah inti film Stolenyang semula dipagari dengan judul Medallion ini.
Dari segi cerita, film ini tak terlalu istimewa. Namun asyik juga boleh menyimak aksi dan metode canggih Nicholas Cage membobol bank. Selebihnya ya biasa-biasa saja.***
Baca juga Resensi Film: “Gangster Squad”, Kekuasan, Uang adalah Tahta Manusia Tamak dan Rakus

Popular Posts