Resensi Film: “The Italian Job”, Jangan Terlena oleh Teman Sendiri

TIADA yang abadi dalam pertemanan. Yang ada hanyalah justru kesempatan saling memanfaatkan. Ini berlaku dalam dunia maling. Terutama ketika ada kesempatan bisa melibas teman sendiri demi keberhasilan menumpuk kekayaan berlimpah.

Sekelompok maling profesional kelas kakap terjebak dalam skenario jahat tersebut: dilibas sama teman sendiri. John Bridger (Donald Sutherland) terpaksa mati sia-sia, justru pada saat harus bergembira berhasil mencuri brankas berisi puluhan batang emas bernilai jutaan dolar. Ia ditembak mati oleh Steve (Edward Norton), anggota kawanan maling yang dia pimpin. Bersama puluhan batang emas murni lari bersama Steve hingga 1 tahun kemudian jejak maling serakah ini ketahuan berada di LA.
Charlie Croker (Mark Whalberg) punya inisiatif untuk kembali merampas batang emas dengan ikon gambar seorang penari Bali ini. Ia lalu mengumpulkan kawan-kawan lamanya dalam satu gerombolan yakni Handsome Rob yang ahli stir mobil (Jason Statham), Left Ear yang ahli bahan peledak (Mos Def), Lyle ahli IT (Seth Green). Misinya dua yakni bisa merebut kembali emas yang berhasil mereka curi di Venesia sekaligus balas dendam atas kematian John Bridger –mentor sekaligus pimpinan mereka merampok emas di Italia.

Karena itu, judul film-nya pun dibuat The Italian Job yang merupakan film daur ulang dengan judul sama produksi Inggris tahun 1969. Meski ini filim lawas produksi tahun 2003, namun tetap menarik ditonton.

Untuk memuluskan misi agung itu, Charlie merayu dan membujuk Stella (Charlize Theron), anak semata wayang John Bridger yang kini bekerja sebagai ahli pembongkar kode brankas di unit kepolisian LA. Semula menolak, namun karena ada unsur sentimental yakni balas dendam atas kematian ayahnya, Stella pun akhirnya ikut masuk.
Singkat cerita, kawanan komplotan maling profesional ini berhasil mengelabuhi Steve dengan berbagai teknik rekayasa modern. Termasuk tentu saja bagaimana tim ini berhasil menjebloskan sebuah truk baja berisi emas di jalan raya untuk kemudian melarikan diri bersama emas jarahan mereka dengan sejumlah mobil mini Morris Cooper yang menawan.

Film ini indah tidak hanya karena dibintangi oleh aktor dan aktris keren. Melainkan jalan ceritanya yang asyik serta olah teknologi dalam merampok yang piawai. Tentu saja, mengikuti adagium diatas: dalam dunia maling jangan sekali pun percaya pada temen sendiri, kalau tidak ingin mati konyol.

Film The Italian Job mengajari hal itu: tiada yang abadi dalam pertemanan, selagi ada peluang untuk merebut kesempatan bisa menjadi kaya atas penderitaan orang lain.***
Baca juga Resensi Film: “Elysium”, Tempatnya Kaum Borju Bisa Hidup Tenang

Popular Posts