Resensi Film: “Elysium”, Tempatnya Kaum Borju Bisa Hidup Tenang

DI MANA-mana orang kepengin bisa hidup tenang, aman, nyaman dan tanpa gangguan. Elysium –demikian nama wahana kehidupan baru di luar orbit planet bumi— adalah surga impian kaum borju dan berduit. Terutama ketika di planet bumi kehidupan sudah tidak enak, nyaman dan gagal memberi perlindungan, serta banyak tindak kriminal.
Ingin pergi hijrah ke Elysium itulah mimpi setiap orang di bumi. Kalau perlu membayar mahal, asal bisa kesana, maka setiap upaya akan senantiasa dicari. Tak terkecuali, sekelompok masyarakat urban miskin yang bermimpi bisa hidup enak di Elysium.
Harapan bisa pergi ke Elysium inilah yang dimanfaatkan bos para cecunguk untuk menanggung uang. Termasuk ketika harus menyediakan jasa transportasi lintas orbit menuju Elysium. Namun, jauh di atas sana ada perempuan perkasa yakni Menteri Pertahanan Jessica Dellacourt (Jodie Foster) yang tidak akan membiarkan setiap upaya penerobosan wilayah udara Elysium dari para penyusup dari planet bumi.
Alhasil, dua pesawat dari planet bumi berhasil dikandaskan oleh agen brutal bernama Kruger yang menyaru diri sebagai mahkluk bumi. Satu lainnya lolos, tapi akhirnya dideportasi juga.
Max Da Costa (Matt Damon) juga punya ambisi sama: meninggalkan bumi dan bisa hidup di Elysium. Cita-cita itu akhirnya kesampaian ketika dia terkena radiasi sekaligus terdorong oleh keinginan menepati janjinya membawa Frey (Alice Braga) ke Elysium. Janji yang pernah diucapkan ketika masih bocah di sebuah panti asuhan.
Dua bintang besar
Tampilnya dua bintang besar seperti Jodie Foster dan Matt Damon ternyata tidak menjamin, filmElysium ini enak dinikmati. Bisa jadi karena saya tidak terlalu suka dengan film jenis science fiction. Namanya saja fiction berbau science, yang pasti skenario dibuat berdasarkan imaginasi penulis skrip. Serba khalayan dan yang tidak ada harus dijadikan ada.
Action-nya juga dibilang kasar. Omongannya serba norak dan kampungan, terutama ketika harus berurusan dengan para cecunguk kasar di sebuah permukiman padat penduduk dimana bersembunyi para hacker kelas wahid. Rasanya sangat menggelikan, mencuri data digital sebuah sistem navigasi dari balik tengkorak manusia.
Maka jangan heran, di poster film ini Matt Damon tampil seperti badut betulan. Pakai seragam mirip-mirip robot lengkap dengan belalai segala. Di kepalanya tertancap semacam chip yang menghubungkan pusat kesadarannya di otak sebagai memori penyimpan data digital dengan plug in dimana kabel data bisa ditancapkan ke PC atau komputer agar proses transmisi data digital bisa dilakukan.
Wis lah, pokoke nonton Elysium itu seperti nonton film science fiction tapi malah tidak terhibur sama sekali.***
Baca juga Resensi Film: “Red Eye”, Teroris di Sebelahmu

Popular Posts