Resensi Film: “The Counselor”, Seberapakah Anda Merasa Cukup?

BANYAK orang mengira, kalau sudah kaya maka kebahagiaan itu akan datang. Maka dari itu, banyak orang lantar berburu mencari harta dan menimbun kekayaan agar nantinya bisa hidup bahagia.
Nyatanya tidak. Sebab, kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang bisa dibeli. Kebahagiaan adalah situasi yang dengan sendirinya ‘hadir’ dalam kehidupan kita manakala kita merasa diri cukup dan bisa bersyukut mengamini apa yang sudah menjadi milik kita. Singkat kata, kebahagiaan adalah ucapan syukur atas segalanya. Jadi, bahagia identik dengan kematangan emosional dan iman.
Film bagus The Counselor justru menampilkan sisi gelap manusia yakni gila akan harta. Ketika semuanya sudah dimiliki dan prestise sosial sudah teraih, apa lagi yang ingin diharapkan oleh manusia ‘rakus’? Film The Counselor memberi jawabannya: kekuasaan dan uang.
Nah, persis itulah yang membuat manusia tidak bisa hidup bahagia. Sudah sangat tercukupi dan hidup serba berkelimpahan, namun tetap saja ingin lebih. Nah, seberapakah cukup itu bagi seorang pria papan atas yang menekuni profesinya sebagai seorang pengacara?
Bagi The Counselor (Michael Fassbender), kaya raya, terhormat, hidup berkelimpahan belumlah cukup. Uang tetap menggodanya. Maka dari itu, ketika muncul peluang bisa menggandakan uang, dia terlena dan menjadi pongah: ingin kaya mendadak melalui jalur pintas yakni jualan narkoba.
Ambisi menjadi super kaya inilah yang akhirnya mempertemukan The Counselor dengan para tokoh hitam penuh ambisi akan kekuasaan dan uang. Mereka adalah Reiner (Javier Bardem), Malkina (Cameron Diaz), dan Westray (Brad Pitt).
Namun, tanpa disangka perjalanan meraih kekayaan super melalui jalur pintas dengan mengedarkan narkoba ternyata gagal di tengah jalan. Alih-alih kaya, dia malah menjadi buruan para anggota mafia narkoba. Pacarnya Laura (Penelope Cruz) pun terakhir malah dibunuh sebagai sandera.
The Counselor hasil besutan sutradara Ridley Scott ini bagus, justru karena bicara tentang watak otentik manusia yakni nafsu mencari kuasa dan harta serta disposisi hati tidak pernah puas. Karena itu, The Counselor yang dibintangi oleh para aktor-aktris papan atas gabungan dari Hollywood dan Spanyo ini menjadi terasa sangat menggigit kehidupan kita, justru karena film ini bicara tentang keserakahan manusia.
Dan, tokoh serakah yang tak pernah puas diri ini adalah The Counselor. Jadi, The Counselor: lalu seberapakah akan cukup bagimu? Maka jawabannya: tidak pernah, karena time is money danmoney talks.***
Baca juga Resensi Film: “The Factory”, Pabrik Anak di Bawah Kendali Polwan

Popular Posts