Fungsi Media Pembelajaran


Saat proses pembelajaran (KBM) sedang berlangsung, guru mungkin menampilkan atau menggunakan media belajar (pembelajaran) dengan suatu atau beberapa tujuan. Beberapa tujuan yang menjadikan alasan seorang guru menggunakan media belajar adalah:
1.     Sumber bahan belajar siswa. Dalam hal ini media belajar akan mempunyai peran sebagai sarana dimana siswa menemukan bahan-bahan yang akan dipelajarinya, baik secara individual ataupun secara berkelompok. Peranan media sebagai sumber belajar akan membantu guru dalam kegiatan tugas mengajarnya.
2.     Memperjelas bahan pengajaran oleh guru. Seringkali pesan yang disampaikan guru terlalu verbal (terlalu banyak kata-kata) sehingga justru menjadi tidak jelas bagi siswa. Media pembelajaran dapat membantu guru mengurangi verbalisme, misalnya dalam bentuk benda nyata atau model, guru tidak perlu menjelaskan terlalu bertele-tele tentang suatu alat atau benda yang harus dipelajari siswa. Dengan demikian, bahan pengajaran yang diberikan guru menjadi lebih jelas dan dapat dengan mudah dipahami siswa.
3.     Memancing atau memicu munculnya persoalan untuk diangkat ke permukaan dan dikaji secara lebih mendalam. Adalah merupakan suatu cara yang unik dan menarik apabila siswa menemukan sendiri persoalan yang akan dipelajarinya. Mereka mempunyai interest terhadap suatu fenomena tertentu yang dapat ditampilkan atau dipicu oleh sebuah media pembelajaran. Sebuah media belajar yang disajikan di awal-awal pembelajaran barangkali dapat digunakan untuk memancing munculnya persoalan di benak siswa dan memicu  rasa ingin tahu mereka.

 

Kegunaan Media dalam Situasi-Situasi KBM Tertentu

Pada saat-saat tertentu di dalam KBM atau pembelajaran guru dapat pula menggunakan media pembelajaran karena alasan-alasan tertentu, di antaranya sebagai berikut:
1.     Bahan Pembelajaran Sulit dan Kompleks untuk Dipahami Siswa. Pada situasi di mana bahan pembelajaran yang sedang dipelajari siswa sangat sulit atau terlalu kompleks untuk dipahami, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang mungkin dapat mempermudah belajar siswa. Bahan-bahan yang sulit dan kompleks ini misalnya, dapat disajikan dalam bentuk diagram, gambar, model-model, atau desain grafis lain yang menyederhanakan bahan pembelajaran yang terlalu sulit dan kompleks tadi sehingga menjadi lebih mudah dipahami.
2.     Terbatasnya Sumber Pengajaran. Kadangkala keterbatasan sumber belajar tertentu, misalnya buku siswa dapat diatasi dengan menyajikan sumber belajar yang lain, misalnya guntingan koran. Pada alasan kedua ini, sumber utama pembelajaran dapat diatasi dengan media pembelajaran sederhana. Tentu saja untuk dapat memperoleh pencapaian tujuan ini diperlukan kreativitas guru yang bersangkutan, yaitu dengan memanfaatkan semaksimal mungkin setiap sumber daya yang mungkin sebelumnya tidak dianggap sebagai sumber belajar yang ideal.
3.     Berkurangnya atensi siswa terhadap KBM. Pada waktu-waktu tertentu, siswa dapat kehilangan fokus dan atensi (perhatian terhadap KBM) yang dilaksanakan oleh guru. Untuk memperbaiki situasi demikian guru dapat saja menggunakan media pembelajaran tertentu untuk kembali meraih perhatian siswa terhadap KBM. Kehilangan fokus dan atensi terhadap pembelajaran tentu saja sangat berpengaruh tidak hanya pada proses pembelajaran (KBM) yang sedang berlangsung, tetapi tentu saja akan berimplikasi pada hasil belajar yang akan mereka capai.
4.     Guru terlalu lelah dan kehilangan gairah dalam mengajar. Guru adalah manusia biasa yang sesekali dalam melaksanakan profesinya dapat kehilangan semangat dan gairah. Biasanya faktor penyebabnya adalah karena guru terlalu lelah dengan jadwal mengajar yang demikian padat ditambah tugas-tugas keadministrasian dan pembimbingan siswa di luar jam mengajarnya yang rutin. Untuk mengatasi hal ini tentu sangat baik bila guru mencoba menggunakan media belajar atau sumber belajar yang dapat membantunya untuk mengemat energi dan memudahkannya dalam memfasilitasi siswa agar belajarnya tidak terlalu besar ketergantungannya kepada guru sebagai sumber belajar.


***

10 Fungsi Media Pembelajaran

Beberapa fungsi media pembelajaran adalah : (1) Pemusat perhatian siswa; (2) Menggugah emosi siswa; (3) Membantu siswa memahami materi pembelajaran; (4) Membantu siswa mengorganisasikan informasi; (5) Membangkitkan motivasi belajar siswa; (6) Membuat pembelajaran menjadi lebih konkret; (7) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra; (8) Mengaktifkan pembelajaran; (9) Mengurangi kemungkinan pembelajaran yang melulu berpusat pada guru; dan (10) Mengaktifkan respon siswa.
Uraian dari setiap fungsi media pembelajaran di atas adalah sebagai berikut:

Pemusat perhatian siswa

Media pembelajaran dapat berfungsi dengan baik sebagai pemusat perhatian siswa. Apalagi jika media pembelajaran itu bersifat menarik. Guru IPS dapat menarik perhatian siswa misal dengan hanya menempel peta di papan tulis saat akan memulai pembelajaran. Siswa akan selalu terpusat perhatiannya kepada hal-hal baru yang ditunjukkan atau dibawa oleh guru ke dalam ruang kelas. Jadi jangan ragu untuk selalu menggunakan media pembelajaran. 

Menggugah emosi siswa

Emosi siswa terhadap suatu hal (dalam hal ini materi pembelajaran) dapat dengan mudah digugah dengan menggunakan media pembelajaran. Misalnya saja, mereka dapat dengan cepat bersimpati dengan orang yang memiliki kekurangan fisik dengan hanya menonton video singkat tentang seorang cacat yang harus dapat melakukan beragam kegiatan sehar-hari secara mandiri. Dengan media pembelajaran serupa kita dapat membuat siswa mencintai lingkungan dan peduli dengan kelestarian alam sekitar. 

Membantu siswa memahami materi pembelajaran

Jika guru ingin menggunakan media pembelajaran dan berhasil efektif, maka guru harus memilih media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang sesuai akan membantu siswa memahami materi pembelajaran yang sedang dibelajarkan. 

Membantu siswamengorganisasikan informasi

Berbagai media pembelajaran seperti tampilan power point yang dirancang dengan sungguh-sungguh, menyajikan grafik atau bagan-bagan, atau diagram, dapat membantu siswa mengorganisasikan materi pembelajaran dengan lebih mudah. Guru dapat menyajikannya dengan menambahkan pula simbol-simbol khusus sehingga memperkuat retensi (daya ingat) siswa.

Membangkitkan motivasi belajar siswa

Guru yang menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dapat membuat suasana kelas lebih hidup. Salah satu penyebabnya adalah karena media pembelajaran mempunyai fungsi penting yaitu sebagai pembangkit motivasi belajar. Siswa akan termotivasi untuk belajar bila guru mengajar di kelas mereka dengan menggunakan beragam media pembelajaran yang sesuai.

Membuat pembelajaran menjadi lebih kongkret

Banyak konsep-konsep abstrak yang harus dipelajari oleh siswa kita di kelas. Cara termudah untuk menyajikan sesuatu yang abstrak adalah dengan membantu mereka mengkongkretkannya melalui media pembelajaran. Pembelajaran yang abstrak sukar untuk ditangkap, berbalikan dengan pembelajaran yang lebih kongkret. 

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra

Banyak peristiwa, konsep, atau objek yang harus dipelajari oleh siswa tetapi untuk menyajikannya secara langsung tidaklah mudah (bisa). Misalnya saja, jika guru ingin membawa siswa kepada masa-masa perang dunia ke-2 berkecamuk, maka guru dapat menyajikannya dengan media pembelajaran. Banyak video-video dokumentasi tentang perang dunia ke-2 ini tersedia di internet. Dengan menampilkannya di kelas pada saat pembelajaran, keterbatasan ruang dan waktu dapat diatasi. Pun jika misalnya guru ingin menyampaikan bagaimana bentuk seekor amuba yang sedang mengambil makanan, tentu hanya dengan menggunakan media pembelajaranlah tujuan ini dapat dicapai.

Mengaktifkan pembelajaran

Dijamin, penggunaan media pembelajaran akan mengaktifkan pembelajaran di kelas. Apalagi media pembelajaran yang dipilih dapat mengaakomodasi banyak siswa dan memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengannya. Pembelajaran yang aktif terbentuk ketika siswa-siswa dapat berinteraksi tidak hanya dengan guru atau dengan siswa lainnya, tetapi juga dengan media pembelajaran.

Mengurangi kemungkinan pembelajaran yang melulu berpusat pada guru

Banyak guru seringkali terbawa suasana mengajar yang berpusat pada guru.Ini bukan berarti pembelajaran berpusat pada guru tidak baik. Akan tetapi pembelajaran, apabila melulu dilaksanakan dalam setting berpusat pada guru akan mengakibatkan kebosanan pada diri siswa. Media pembelajaran yang digunakan guru pada saat mengajar dapat mencegah guru untuk selalu terbawa pada kemungkinan ini, apalagi guru dengan cermat memilih media pembelajaran yang memungkinkan orientasi pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Mengaktifkan respon siswa


Banyak siswa malas merespon pembelajaran yang diberikan oleh guru karena guru monoton dan pembelajaran selalu begitu-begitu saja. Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai tujuan pembelajaran dapat mengatasi hal ini. Siswa akan memberikan respon positif terhadap / selama proses belajar mengajar berlangsung.

***



***

 

3 Ciri Media Pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely


Gerlach dan Ely telah mengungkapkan betapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Pada tahun 1971, mereka telah mengemukakan bahwa media pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat berperan penting. Media pembelajaran dapat menggantikan peran guru yang  tidak dapat guru lakukan. Media pembelajaran memiliki paling  tidak memiliki 3 ciri penting, yaitu: (1) ciri fiksatif; (2) ciri manipulatif; dan (3) ciri distributif. Berikut kita bahas secara lebih mendetail satu per satu.

 

1.   Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Media pembelajaran memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Banyak kejadian-kejadian penting atau objek-objek yang harus dipelajari oleh siswa. Kejadian-kejadian itu tentu saja sering kali sudah berlalu, misalnya saja peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di suatu negara. Siswa dapat mepelajari bagaimana peristiwa atau kejadian-kejadian itu melalui rekaman video dokumentasi, dan foto-foto. Objek-objek biotik ataupun abiotik yang unik dan harus dipelajari oleh siswa dapat dihadirkan dengan gampang diruang kelas dengan rekaman video atau foto. Peristiwa dan objek-objek pembelajaran dengan demikian dapat dihadirkan setiap waktu jika dikehendaki.

2.   Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Kejadian yang berlangsung berhari-hari bahkan bertahun-tahun dapat disajikan dalam waktu beberapa menit saja. Banyak peristiwa atau objek yang sulit diamati secara langsung dengan mudah diamati melalui media pembelajaran berupa rekaman video dan foto. Bayangkan, siswa dapat mempelajari bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam kandungan ibu hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Proses ini aslinya berlangsung selama 9 bulan di dalam tubuh ibu. Dengan bantuan teknologi khusus dan proses perekaman yang kemudian dilakukan manipulasi, waktu dapat dipersingkat dengan mempercepat dengan hanya menampilkan kejadian-kejadian penting saja. Selain itu, bahkan proses dapat diputar balik dan diulang-ulang. Kejadian yang berlangsung cepat juga dapat diperlambat. Teknologi telah menjadikan media pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting untuk memberikan pemahaman akan suatu peristiwa atau objek bagi siswa.

3.   Ciri Distributif (Distributive Property)


Dengan penggunaan media pembelajaran, kejadian atau objek pada suatu tempat dapat disebarkan ke tempat lain dengan mudahnya. Rekaman film dan foto, pada era digital sekarang dengan sangat mudah didistribusikan tanpa terkendala ruang dan waktu. Kejadian di daerah-daerah yang sulit atau bahkan tidak mungkin dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan di ruang kelas mereka tanpa memerlukan banyak usaha keras. Penggunaan internet atau perangkat penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan sebagainya memudahkan bahan-bahan pembelajaran tersebut ddistribusikan. Konsistensi informasi yang terdapat didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana aslinya (ajeg).

***

Popular Posts