BERAS WUTAH ARANG BALI MENYANG TAKERANE
Pepatah Jawa di atas
secara harfiah berarti beras tumpah jarang kembali pada takarannya. Hal ini
memang logis belaka sebab beras yang sudah tumpah (di tanah) tidak mungkin
terambil semua untuk dikembalikan pada takaran semula atau wadahnya. Pasti akan
ada yang tercecer atau tertinggal meskipun hanya satu butir beras.
Pepatah ini secara luas ingin menyatakan bahwa sesuatu yang sudah
berubah biasanya akan sulit dikembalikan lagi sesuai dengan kondisi, ukuran,
letak, atau suasana awalnya. Artinya, sesuatu yang telah berubah atau diubah
tidak mungkin bisa pulih kembali persis seperti sediakala.***
Baca juga BIMA AKUTHA WESI