Resensi Film: “Wild Card”, Uang Bukan Segalanya
UNTUK mereguk apa yang namanya kebahagiaan, ternyata
uang bukan menjadi jaminan. Nick Wild (Jason Statham) yang tengah
dirundung frustrasi –entah kenapa—hanya mengisi hidupnya dengan mabuk,
tidur, dan melayangkan angan tanpa dasar. Hidupnya ngambang, sampai
akhirnya harus berurusan dengan jaringan mafia Italia setelah kawan
perempuannya menjadi korban pelecehan seksual oleh Danny DeMarco.
Ditantang oleh perempuan ini, maka kejantanan Nick kembali mendidik.
Tanpa ba-bi-bu, kawanan mafia Italia ini langsung digropyoknya tanpa
ampun. Ia lari dengan perolehan uang segepok yang kemudian dia jadikan
‘umpan’ untuk meraih keberuntungan di meja judi di Las Vegas.
Ternyata, uang banyak tak mampu menyediakan kebahagiaan batin baginya.
Usai menaruh peruntungan di meja judi dan mendapatkan keuntungan
lebih dari 500 ribu dolar, Nick pun kembali ke meja judi. Dan ia kalah,
namun tak pernah ada rasa penyesalan apa pun ketika semua harta mendadak
ini direnggut darinya.
Saya datang tanpa uang, maka saya meninggalkan Las Vegas juga tanpa
uang dan itu tak perlu ditangisi secara berlebihan. Tapi untunglah dalam
pergumulan batin mencari kebahagiaan itu, Nick tanpa sengaja
dipertemukan dengan Cyrus Kinnick, pemuda kaya namun dengan kisah
menarik yang susah ditelisik.
Film anyar Wild Card hasil besutan Simon West ini sungguh
merangkak dalam kegelapan. Tak banyak aksi kepruk-keprukan yang biasa
dilakoni actor berdarah Inggris. Simon malah mengekspose kegelisahan
batin Nick dengan setting peristiwa judi dan mafia yang berkeliaran di
Las Vegas.
Selebihnya, Wild Card adalah sombre dan fatigue.***
Baca juga Resensi Film: "American Heist", Perampok Juga Manusia
Baca juga Resensi Film: "American Heist", Perampok Juga Manusia