HARI TANPA KANTONG PLASTIK (1)


Sehari tanpa kantong plastik

Satu triliun kantong plastik diproduksi secara global setiap tahun, dengan rata-rata kantong hanya digunakan selama 12 menit sebelum dibuang. 

Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia adalah puncak dari perjalanan panjang kesadaran, inovasi, dan gerakan global yang lahir dari keprihatinan mendalam atas dosa ekologis kita. Sore ini, kita akan membayangkan bagaimana langkah kita dalam sehari agar kita semakin 

Meski hari sudah sore, tidak ada salahnya juga untuk mengajak teman-teman semua membayangkan bagaimana kita menyiapkan satu hari, tanpa kantung plastik. Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia pada 3 Juli adalah kesempatan ideal untuk tidak hanya merenung, tetapi juga menjalankan perubahan-perubahan kecil yang berdampak besar. Dinamika sehari tanpa kantong plastik adalah undangan untuk merasakan langsung bagaimana hidup dengan lebih bertanggung jawab pada ciptaan Tuhan.

 

Pagi: Memulai dengan Kesadaran

1. Bangun dengan niat “Hari ini aku ngga akan pakai kantong plastik: Sebelum memulai hari, luangkan waktu sejenak untuk berdoa dan memohon bimbingan agar dapat menjaga niat baik ini. Ingatlah bahwa setiap tindakan kita, sekecil apa pun, adalah bagian dari panggilan untuk merawat "rumah bersama" kita.

2. Sarapan tanpa jejak plastik: Perhatikan kemasan sarapan Kamu. Apakah sarapanmu dikemas dalam kantong plastik? Roti Kamu dibungkus plastik? Mulailah dengan memilih buah segar yang tidak perlu dibungkus, atau kue yang dibawa dalam wadah yang dapat digunakan kembali. Bawalah bekal minum dalam botol sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa air minum kemasan mengandung rata-rata 325 partikel mikroplastik per liter, jauh lebih tinggi dibandingkan air keran (Orb Media, 2018). Dengan menggunakan botol minum sendiri, Kamu secara langsung mengurangi paparan ini.  

3. Persiapan belanja (atau ke kantor dan sekolah): Ini krusial! Sebelum beranjak, pastikan tas belanja kain atau jaring Kamu sudah siap di tas tangan atau ransel. Biasakan membawa beberapa ukuran, untuk belanja besar maupun kecil. Ini adalah langkah sederhana tapi puenting. Data dari berbagai studi menunjukkan bahwa negara-negara atau kota yang menerapkan larangan atau biaya kantong plastik sekali pakai berhasil mengurangi konsumsi kantong plastik hingga 80-90% (UNEP, 2018). Ini bukti bahwa satu tas kain dapat memulai gelombang perubahan yang signifikan.

 

 Siang: tantangan dan kreatif mencari solusi

1. Jam makan siang di kantor/sekolah: Hindari membeli makanan yang disajikan dalam kemasan styrofoam atau plastik. Bawalah bekal dari rumah dalam wadah makanan yang dapat dipakai kembali. Jika terpaksa membeli di luar, carilah tempat makan yang menggunakan piring atau wadah non-plastik, atau tanyakan apakah Kamu bisa menggunakan wadah sendiri. Sebuah studi menemukan bahwa kontak antara makanan panas dan wadah plastik dapat meningkatkan migrasi zat kimia berbahaya, seperti ftalat, ke dalam makanan (Borrell et al., 2017). Membawa wadah sendiri mengurangi risiko ini.

2. Jeda kopi/minuman: Tolak sedotan plastik dan gelas plastik sekali pakai. Selalu sedia tumbler atau cangkir sendiri. Banyak warung kopi kini bahkan memberikan diskon jika Kamu membawa wadah sendiri. Diperkirakan 500 juta sedotan plastik digunakan setiap hari di Amerika Serikat saja, sebagian besar berakhir di lautan (National Park Service, 2018). Menggunakan tumbler adalah aksi langsung mengurangi limbah tak terurai ini.

3. Belanja spontan: Inilah momen terberat. Godaan untuk membeli barang kecil dan langsung memasukkannya ke kantong plastik sering muncul. Ingat kembali niat Kamu! Jika tidak membawa tas belanja, pertimbangkan apakah Kamu benar-benar membutuhkan barang itu sekarang, atau bisakah Kamu menggenggamnya, membawanya dengan tangan, atau bahkan menyimpannya di saku? Ini melatih kesadaran akan konsumsi impulsif, dan sebisa mungkin menguranginya.

 

Sore/Malam: Evaluasi dan Perencanaan

1. Belanja bahan makanan: Ini adalah “medan pertempuran utama”, karena di sinilah sirkulasi kantung plasting terbesar berlangsung:

a) Pasar tradisional: Bawa tas jaring untuk sayuran dan buah, atau tas kain untuk bahan makanan lain. Beberapa pasar memungkinkan Kamu membawa wadah sendiri untuk daging atau ikan. Kalau kamu terbiasa membeli lauk matang, pastikan membawa tempat sayur/laukmu sendiri.

b) Supermarket: Tolak kantong plastik di kasir. Gunakan tas belanja yang sudah Kamu bawa. Carilah produk yang dikemas seminimal mungkin atau dalam bahan yang mudah didaur ulang seperti kaca atau karton. Diperkirakan 1 triliun kantong plastik diproduksi secara global setiap tahun, dengan rata-rata kantong hanya digunakan selama 12 menit sebelum dibuang (Earth Policy Institute, 2014). Keputusan Kamu untuk tidak menerima kantong plastik adalah penolakan terhadap statistik yang mengkhawatirkan ini.

2. Mengelola sampah rumah tangga: Pisahkan sampah plastik yang tidak bisa dihindari untuk didaur ulang. Cuci bersih kemasan plastik agar tidak berbau dan lebih layak didaur ulang. Ini menunjukkan komitmen kita pada ekonomi sirkular. Secara global, hanya sekitar 9% dari semua plastik yang pernah diproduksi yang telah didaur ulang (Geyer et al., 2017). Dengan memilah dan membersihkan sampah plastik, Kamu meningkatkan peluang plastik Kamu benar-benar didaur ulang dan mengurangi beban TPA.

3. Refleksi diri: Pada akhir hari, evaluasi pengalaman Kamu. Adakah momen di mana Kamu hampir menyerah pada kantong plastik? Apa saja tantangannya? Apa yang Kamu pelajari? Syukuri setiap keberhasilan kecil.

 

Laku pertobatan ekologis

Dosa ekologis lahir, bertumbuh, dan membesar dalam perilaku kita. Seperti kanker, dosa itu dimulai dari kelalaian kecil kita, dan berkembang menjadi krisis ekologis yang meluas dan melukai banyak orang dan ciptaan lainnya. Latihan kecil sehari tanpa kantong plastik ini membuka kita beberapa hal:

1. Pentingnya perencanaan: Mengurangi plastik -pertobatan ekologis- membutuhkan kesadaran dan persiapan. Ia menuntut kita untuk lebih berpikir ke depan.

2. Kekuatan pilihan kecil: Setiap penolakan terhadap satu kantong plastik adalah sebuah pilihan sadar dan pernyataan pada diri sendiri dan dunia sekitar. Sebuah aksi konkret yang jika disebarluaskan oleh jutaan orang akan berdampak masif.

3. Kesalingtergantungan: Kita melihat bagaimana kebiasaan konsumsi kita secara langsung sangat memengaruhi lingkungan. Sebuah bentuk sederhana ekologi integral dari Laudato Si'.

4. Pertobatan ekologis: sehari tanpa kantong plastik adalah langkah awal dari sebuah perjalanan. Tidak perlu menanti sempurna, komitmen, ketekunan, dan kesetiaan kitalah yang lebih penting. Dari situ kita terus belajar dan berubah.

Nah, semoga latihan kecil kita memberi kita pengertian sederhana : pertobatan ekologis membutuhkan sikap, komitmen, kerja keras, dan tentu saja ketekunan dalam waktu. Sebagaimana kantong plastik yang terkesan sepele tetapi perlahan menumpuk dan menjadi salah satu sumber polusi dunia yang utama, semoga sesetia itu juga kita mengubah perilaku/gaya hidup rakus kita yang perlahan-lahan menghancurkan semesta.

Tercemarnya lingkungan, dimulai dari tercemarnya diri kita sendiri oleh keserakahan dan egoisme pribadi. Kita tidak boleh membiarkan perilaku dan cara berpikir kita dicemari kerakusan dan pembiaran, karena dari situlah kerusakan-kerusakan bumi terjadi mulai dari hal-hal kecil, dan terus merayap melukai bumi, rumah kita bersama. Swaha !

 

Cyprianus Lilik K. P. senandungkopihutan@gmail.com

Disclamer: Tulisan ini diolah dari berbagai sumber dan bantuan AI

Dari Sejarah Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia diperingati setiap tanggal 3 Juli, berakar dari inisiatif Break Free From Plastic. Gerakan ini lahir dari kebutuhan mendesak untuk mengurangi polusi plastik global, khususnya dari kantong plastik sekali pakai yang mencemari lautan, tanah, dan rantai makanan kita. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran publik tentang dampak merusak dari kantong plastik sekali pakai dan mendorong individu, komunitas, serta pemerintah untuk mencari alternatif yang lebih berkelanjutan. Peringatan ini menjadi simbol perjuangan melawan ketergantungan kita pada plastik dan mendorong transisi menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Popular Posts