Resensi Film: “Gold”, Mimpi dan Untung Besar dalam Sekejap Buyar karena Kepalsuan

KURUN waktu tahun 1995-1996 silam,  jagad pertambangan  Indonesia pernah diguncang hebat oleh skandal pertambangan perusahaan tambang Bre-X asal Canada  yang menggali emas di kawasan Busang, Kaltim. Konon, berkat laporan ‘palsu’ yang direkaya geolog Bre-X Michael de Guzman yang menyebut cadangan emas dalam jumlah fantastis di perut bumi Busang-Kaltim, maka saham perusahaan tambang Canada ini mendadak membumbung luar biasa tinggi.
Padahal, sejatinya Busang hanya terkenal lantaran di situ sudah ada praktik  penambangan tradisional oleh masyarakat lokal. Konon, Michael de Guzman ‘memalsukan’ data hasil uji laboratorium dengan mencampurkan kandungan emas hasil olahan tambang tradisional dengan sampel tanah dan kandungan mineral hasil kerukan perut bumi di lahan Busang.
Dalam sekejap, saham Bre-X anjlog dan antiklimaks itu muncul dengan berita ‘tidak masuk akal’ yang menyebutkan geology Michael de Guzman mati bunuh diri dengan cara menerjunkan diri dari ketinggian ketika tengah terbang dengan helikopter di atas langit Kaltim.
Kisah di atas itulah yang menjadi sumber inspirasi film anyar dan bagus  bertitel Gold, namun film ini tidak mampu bertahan lama di jaringan putar bioskop di Indonesia. Konon,  Gold dianggap oleh sejumlah pihak telah melecehkan Keluarga Cendana karena dalam film ini almarhum Presiden Suharto dan anaknya yang bernama “Danny Suharto” dikisahkan ikut ‘bermain’ dalam skandal Bre-X yang membakar Busang dan jagad pertambangan Indonesia dan dunia ini.
Kita tidak mau menyinggung masalah itu, karena berita kebenaran soal bunuh diri Guzman yang terjun dari ketinggian terbang helikopter masih menyisakan banyak pertanyaan. Taruhlah itu, benarkah ia telah bunuh diri atau kisah itu hanya direkayasa agar ia bisa meninggalkan Indonesia dan kemudian hidup makmur berkat laporan aspal tersebut.
Yang pasti, Gold dengan sang pemeran utama aktor peraih Oscar Matthew McConaughey telah mengocok pikiran liar manusia tentang bagaimana watak tamak dan rakus itu bisa menggerogoti integritas pribadi.  Tokoh utama kita ini bernama Kenny Wells (McConaughey) dan dan sobatnya geolog Michael Acosta (Edgar Ramirez) adalah contoh dari persoalan tersebut.
Laporan palsu
Demi ambisinya membesarkan perusahaan tambangnya, Wells  berjuang mati-matian –termasuk hutang—untuk mencari lahan darimana emas dalam jumlah besar bisa dia keruk dari perut bumi di  Indonesia. Dalam film Gold ini, ambisi Wells  itu mendapatkan jawabannya dari sohibnya Acosta setelah dari hasil sampel laboratorium dipastikan ada cadangan emas dalam jumlah sangat fantastis ada di hutan Indonesia.
Laporan Acosta di lapangan menyebutkan jumlah cadangan emas di perut bumi Kaltim itu mencapai 200 juta ounces (6.200 ton) atau kurang lebih sama dengan 8%  dari seluruh cadangan emas dunia.  Hanya saja, laporan itu aspal. Di Busang memang ada praktik penambangan emas secara tradisional dan kalau pun ada emas, maka depositnya tidak sebesar yang dilaporkan.
Memanglah, kedua sosok ini akhirnya kaya mendadak berkat ‘laporan’ yang telah menggelembungkan jumlah deposit emas di hutan Kaltim ini. Namun, seperti pernah ditelisik oleh isterinya, jalinan bisnis yang dirangkul Welss itu pada dasarnya hanyalah ingin meringkus suaminya dan menjadikan dia ‘orang nomor berapa’ di jagad bisnis pertambangan ini. Ketika laporan palsu itu menyeruak, maka jatuhlah pamor Wells dan ia dinyatakan bangkrut dan didakwa sebagai pembohong.
Meski mengambil inspirasinya dari Skandal Kasus Bre-X, namun Gold tidak dibuat di Indonesia; melainkan di Meksiko dan Thailand. Namun, jangan kaget kalau dalam film ini sejumlah tentara Indonesia, helikopter dengan insignia Merah Putih dan sejumlah omongan berbahasa Indonesia muncul di sini. Termasuk sesekali menyebut Keluarga Cendana dan “Danny Suharto” yang bagi kita sangat jelas itu menunjuk batang hidung siapa.***

Popular Posts