Resensi Film: "Lion", Berjuang Mencari Keluarga Kandungnya

Menyambut Academy Awards akhir Februari mendatang, film-film unggulan di ajang tersebut sudah siap tayang di bioskop lokal. Salah satunya adalah Lion. Film peraih nominasi Best Picture ini tayang untuk pertama kalinya di Indonesia dalam Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI 2017) di Senayan City, Jakarta, Kamis (26/1). 
Lion merupakan adaptasi autobiografi pebisnis Saroo Brierley berjudul A Long Way Home. Film ini bercerita tentang perjalanan Saroo mencari keluarga kandungnya setelah terpisah 25 tahun. Saroo kecil (Sunny Pawar) tinggal di sebuah daerah kumuh India bersama ibu (Priyanka Bose) dan saudara-saudaranya. Ibu Saroo adalah seorang buruh yang bekerja mengumpulkan batu. Suatu hari, Saroo memutuskan untuk ikut kakaknya Guddu (Abhishek Bharate) bekerja. Saroo dan Guddu kemudian tidak sengaja terpisah di stasiun kereta api.
Saroo terjebak masuk ke dalam kereta api yang berjalan menuju kota lain. Saroo pun luntang lantung berusaha untuk pulang. Namun, usahanya tidak pernah membuahkan hasil. Saroo akhirnya diadopsi oleh pasangan Sue (Nicole Kidman) dan John Brierley (David Wenham) asal Australia. Saroo dibawa ke tempat tinggal mereka di Tasmania dan tumbuh besar di sana. 20 tahun berlalu, Saroo dewasa (Dev Patel) kembali didera kegalauan soal keluarga kandungnya. Saroo memutuskan untuk mencari mereka lagi dengan bantuan teknologi.
Mengadaptasi kisah menyentuh seperti perjalanan hidup Saroo bisa dibilang gampang-gampang susah. Salah sedikit, kisahnya malah bisa menjadi terlalu berlebihan hingga sulit menarik emosi penonton. Lion berhasil keluar dari bayang-bayang tersebut. Jalinan ceritanya digambarkan secara sederhana dan apa adanya. Tidak ada adegan memilukan hati atau tangisan mendayu. Film ini berjalan mengalir di mana penonton sendiri yang akhirnya ikut terbawa emosional melihat hidup Saroo.
Para pemain Lion pun sanggup menerjemahkan nuansa menyentuh yang sederhana tersebut. Namun jika harus memilih, Sunny Pawar tampil paling gemilang. Kepolosan aktor yang baru berumur 8 tahun ini sebagai Saroo memikat hati penonton. Ada semangat dan harapan dalam aktingnya sehingga penonton ikut simpati lalu berharap Saroo bisa hidup bahagia. Selain cerita dan pemain, keberhasilan Lion juga tidak lepas dari sinematografinya. Sutradara Garth Davis mampu menghadirkan penggambaran adegan yang sesuai dengan suasana film. Kondisi India diperlihatkan tidak bersahabat dengan Saroo. Tengok saja ketika Saroo berlari di keramaian stasiun kereta api atau berdiri di tengah jalan raya yang kosong.***

Popular Posts