Resensi Film: “Sleepless”, Memburu Polisi Korup

ADA pemeo menarik yang menggambarkan dunia bobrok moral, yakni ketika aparat penegak hukum justru tidak taat hukum, melanggar aturan, dan korup. Dengan apa lagi harus membersihkan ‘jalan’ kalau sapunya sendiri telah kotor?
Inilah yang terjadi di Unit Kepolisian Las Vegas ketika polisi perempuan yang tangguh bernama Jennifer Bryant (Michelle Monaghan) harus berjibaku menemukan ‘sapu-sapu kotor’ di unit penegak hukum kepolisian Las Vegas.
Sasaran tembak Jennifer dari Unit Provost (Internal Affairs) itu  tak lain adalah detektif Vincent Down (Jamie Foxx) yang dicurigai suka main mata dengan para penyelundup narkoba yang diam-diam juga menyuap polisi. Belakangan barulah diketahui bahwa Down sebenarnya juga anggota Internal Affairs (Provost) yang sudah dua tahun ini menyamar sebagai ‘polisi nakal’ untuk mengendus koleganya di kepolisian yang suka ‘makan tanaman’ di balik pagar.
Berhadapan dengan mafia narkoba
Upayanya mengendus ‘sapu kotor’ membuat Down harus berurusan dengan mafia pengedar narkoba yakni pengusaha Stanley Rubino (Dermont Mulroney) dan Rob Novak (Scoot McNairy) yang bertangan dingin dan kejam. Dalam perjalanan waktu, ketika harus menyelamatkan Thomas (Octavians J. Johnson) –anaknya hasil perkawinannya dengan sang mantan isterinya Dena (Gabrielle Union), Down harus bermain cantik agar ‘penyamarannya’ tidak ketahuan Jennifer dan koleganya Doug Dennison (David Harbour).
Belakangan barulah diketahui, provost Doug ternyata polisi korup yang bekerja untuk mafia. Sohib karibnya sendiri opsir  Sean Cass (TI) juga polisi korup.
Sleepless adalah film dengan kisah cerita yang tidak terlalu wah. Suspense yang dibangun pun juga biasa, selain kata-kata kotor, kalimat penuh ancaman, dan kekerasan fisik. Selebihnya, Sleepless adalah film sangat biasa, jauh di bawah kelas –misalnya—dengan film sejenis bertitel  dengan Run All Night bintang Liam Neeson.***

Popular Posts