Resensi Film: “I am Wrath”, Solusi atas Ketidakadilan

JOHN Travolta sebagai Stanley Hill dalam I am Wrath tampil bersama Christoper Meloni yang berperan sebagai Dennis.  Penampilan mereka membuat film aksi yang berdurasi 92 menit ini seru.
Mencari keadilan
Film arahan Chuck Russell menyuguhkan aksi pembongkaran konspirasi dalam dunia politik di USA yang kotor, berisi persengkokolan jahat dari beberapa pihak yang memanfaatkan jabatan demi uang.  Adanya konspirasi dari orang papan atas di pemerintahan dengan polisi dan gembong narkotik mengakibatkan orang-orang benar disingkirkan.  Akibat lainnya ialah keadilan hanya omongan di udara.
Salah satu korban dari konspirasi ini ialah Vivian (Rebecca De Mornay), istri Stanley yang dibunuh di muka suaminya.  Stanley begitu syok karena peristiwa itu dan kemudian menuntut keadilan pada polisi.  Akan tetapi jawabannya begitu menyakitkan.  Sang pembunuh yang jelas-jelas dikenali oleh Stanley itu dilepaskan begitu saja.
Hal ini mendorongnya bertindak dengan jalannya.  Ia bersatu kembali dengan Dennis temannya di Black Operations asuhan CIA.  Aksi duo pensiunan Black Ops sangat kejam tetapi juga kadang mengundang tawa karena gaya mereka “menghantui” siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan Vivian.
Penyelidikan Stanley dan Dannis membawa mereka pada gang narkoba dan Bapak Gubernur Meserve.  Tak ampun lagi, semua mendapat upah dari kejahatan yang mereka buat.
Sistem bobrok
Apakah film ini sebagai kritik terhadap berantakan dan bobroknya sistem keadilan yang ada dalam masyarakat?  Ya.  Untuk menjawab hal itu, film ini menyuguhkan beberapa simbol.  Senjata api merupakan lambang kekerasan dan rasa tidak aman.  Polisi menjadi lambang penegak hukum.  Gubernur adalah lambang pemerintahan yang hendak melayani masyarakat.  Kitab Suci sebagai lambang hidup spiritual atau agama.
Ternyata semua simbol tadi akhirnya tunduk pada rasa kecewa dan dendam yang membara.  I am wrath seolah-olah berkata: semua simbol tadi dapat dipakai untuk membenarkan kepentingan diri sendiri. Gubernur menggunakan jabatannya untuk memelihara kekuasaan.  Polisi memakai jabatan untuk  mendapat uang.  Gang narkoba memakai senjata untuk mengeruk uang.  Stanley memakai teks kitab suci untuk melegalkan dendamnya.
Apa jadinya masyarakat kita bila sistem yang ditujukan untuk kesejahteraan bersama bobrok dan tiada berfungsi lagi?  Apa jadinya bila manusia menghapuskan masalah moral dari kancah kehidupan ini?
Selamat menonton.***

Popular Posts