Resensi Film: “Jupiter Ascending”, Selamatkan Keluarga vs. Intrik Politik Luar Angkasa

MELALUI tayangan film ini kita akan disuguhi adegan-adegan yang sangat memukau dan fantastis dengan efek CGI yang spektakuler. Beragam jenis alien (makhluk luar angkasa) pun akan banyak kita temukan dalam film berdurasi 2 jam 5 menit ini. Itulah gambaran film berjudul Jupiter Ascending yang dibintangi oleh Channing Tatum (pemeran Caine Wise), Mila Kunis (Jupiter Jones) dan sederet bintang lainnya.
Film yang skenarionya ditulis sekaligus disutradarai oleh Lana dan Andy Wachowski (bersaudara) ini memang patut diacungi jempol; setelah kesuksesan mereka mengusung trilogi The Matrix yang pernah berjaya pada tahun 1999 dan 2003 silam.
Adegan pertempuran luar angkasa ala Star Wars, Star Trek, Thor dan Man of Steel akan banyak kita jumpai dalam film kolosal yang berjuluk “opera luar angkasa” ini. Selain itu, adegan pertarungan antar tokoh protagonis dan antagonis dalam film ini divisualisasikan dengan cukup santun dan memikat, jauh kesan kekerasan yang biasanya mudah kita temui pada film-film ber-genre science fiction (fiksi ilmiah) pada umumnya.
Ratu planet Bumi
Dikisahkan, Jupiter Jones adalah seorang gadis muda yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Di kemudian hari, takdir ternyata berkata lain. Nasib menghantarkan Jupiter menjadi Ratu dari Planet Bumi.
Jupiter adalah putri dari pasangan bernama Maximilian Jones (James D’Arcy) dan Aleksa (Maria Doyle Kennedy). Awal perjumpaan yang berkesan antara ayah dan ibunya di Saint Petersburg kemudian menjadikan mereka mengambil keputusan untuk menikah. Saat Aleksa tengah hamil tua, Maximilian memberikan nama Jupiter kepada jabang bayi yang akan dilahirkannya. Sesaat setelah memberikan nama, Maximilian mengalami peristiwa naas. Ia mati tertembak di depan istri tercintanya, sesaat setelah teleskopnya dirampas oleh segerombolan perampok.
Saat memberikan nama “Jupiter” kepada anaknya yang belum lahir, Maximilian begitu terpesona dengan planet Jupiter yang merupakan planet terbesar dan terindah di Tata Surya. Setelah dewasa, takdir mempertemukan Jupiter dengan pengalaman hidup yang luar biasa dan tak pernah diimpikannya. Tidak tanggung-tanggung, Jupiter Jones adalah sosok yang digadang-gadang sebagai reinkarnasi dari Ratu Alam Semesta yang telah meninggal.
Anak-anak Sang Ratu (yang termasuk dalam keluarga Abrasax) yaitu Kalique (Tuppence Middleton), Balem (Eddie Redmayne) dan Titus (Douglas Booth) telah mengetahui hal ini. Keluarga Abrasax sendiri dikenal sebagai salah satu dinasti alien yang terbesar dan terkuat di alam semesta. Kehadiran Jupiter kemudian memunculkan konspirasi dan pertentangan di antara mereka bertiga; bahkan dua diantaranya menginginkan Jupiter terbunuh.
Intrik politik yang bergejolak diantara ketiganya memunculkan pertempuran galaksi yang sengit dan seru untuk diikuti. Dan keluarga Jupiter pun sempat diculik dan menjadi sandera dalam pertikaian politik ini.
Karena rasa cinta yang begitu besar terhadap ibu dan anggota keluarganya yang lain, Jupiter berjuang untuk membebaskan mereka. Kehadiran Caine Wise, Stinger Apini (Sean Bean) dan Kapten Aegis (Polisi Antar Galaksi) bernama Diomika Tsing (Nikki Amuka-Bird) dan krunya bak pasukan malaikat. Misi penyelamatan itu pun membuahkan hasil.
Di akhir film, Caine Wise tengah berbincang dengan Jupiter di atas puncak sebuah gedung pencakar langit. Dalam perbincangan tersebut, Jupiter bertekad untuk tidak menyampaikan identitas dirinya sebagai “Ratu Planet Bumi” kepada keluarganya. Saat itu tampak Caine Wise telah mendapatkan kembali kedua sayapnya, dan Jupiter Jones mulai terbiasa memakai sepatu terbang di kakinya.
Rasanya tidak berlebihan bilamana film yang menghabiskan dana sebesar US$176 juta ini menjadi salah satu film rekomendasi untuk ditonton. Sebuah film yang akan menambah wawasan sekaligus memberikan inspirasi kepada kita semua untuk memahami keindahan sekaligus melihat luasnya galaksi alam semesta yang tak terperi.***
Baca juga Resensi Film: "The Imitation Game", Dedikasi dan Tudingan Masyarakat

Popular Posts