"SPESIES INVASIF : ALIEN-ALIEN EKOSISTEM LOKAL"
Dalam dalam rangka ulang tahunnya, sebuah kantor perusahaan terkenal bermaksud melakukan aksi cinta lingkungan dengan cara melepas berbagai jenis ikan ke sungai. Ikan nila, mas, bawal, mujair dan lain lain. Harapannya tentu saja ikan-ikan tersebut dapat berkembang biak dan memulihkan kualitas ekosistem di sungai.
Anehnya niat baik ini ditolak oleh komunitas pegiat sungai setempat. Mereka mengajukan somasi agar perusahaan tersebut membatalkan rencana kegiatan mereka. Alasannya satu: ikan-ikan ini adalah jenis ikan invasif yang justru akan merusak keseimbangan ekosistem setempat.
Spesies invasif apakah itu?
Spesies invasif adalah spesies yang tidak asli atau bukan berasal dari suatu daerah atau ekosistem, tetapi lalu masuk dan menetap di daerah atau ekosistem tersebut. Spesies invasif dapat berupa tumbuhan, hewan, jamur, atau mikroorganisme lainnya. Karena perbedaan karakteristiknya, spesies ini dapat mengancam kelestarian spesies lain maupun keseimbangan ekosistem setempat.
Belajar dari Suku Aztec dan Inca
Pernahkah kalian mendengar dua bangsa yang besar yang habis hanya
karena adanya invasi biologis ini? Kali ini pelakunya bahkan satu spesies :
manusia. Itulah nasib bangsa Aztec dan Inca.
Kedatangan bangsa Spanyol membawa bukan hanya peperangan melainkan juga penyakit baru yang tidak dikenal oleh sistem kekebalan tubuh dua bangsa ini.
Menurut sejarawan, jumlah populasi suku Aztek di Meksiko yang mati karena penyakit variola di tahun 1520 diperkirakan sekitar 3,5- 5 juta orang. Ini 90% dari total populasi suku Aztek, yakni 4-5 juta orang sebelum kedatangan Spanyol.
Bangsa Inca di Peru mengalami kemunduran drastis akibat wabah
penyakit seperti cacar, influenza, dan tifus yang dibawa oleh bangsa Spanyol.
Sebelum kedatangan mereka populasi suku Inka diperkirakan sekitar 12 juta
orang. Setelah wabah penyakit dan perang dengan bangsa Spanyol, populasi suku
Inca menurun drastis menjadi 2 juta orang di pertengahan abad ke-17. Kedua
bangsa ini tidak memiliki kekebalan alami pada penyakit-penyakit baru dari
dunia luar.
Karakteristik Spesies Invasif
1. Tidak asli: Spesies invasif bukan spesies
asli dari suatu daerah atau ekosistem.
2. Masuk dan menetap: Spesies
invasif masuk ke suatu daerah atau ekosistem dan menetap di sana.
3. Mengganggu keseimbangan ekosistem:
Spesies invasif dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dengan cara mengubah
struktur dan fungsi ekosistem. Dalam beberapa hal bangkan dapat mengubah
struktur habitat.
4. Mengancam keanekaragaman hayati:
Spesies invasif dapat mengancam keanekaragaman hayati dengan cara mengalahkan
spesies asli dan mengurangi populasi spesies asli.
Kelebihan yang berbahaya:
Apa saja beberapa kelebihan spesies invasif yang sangat berbahaya?
1. Kemampuan beradaptasi: Spesies
invasif dapat beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru dan kondisi
yang berbeda.
2. Kemampuan bereproduksi: Spesies
invasif memiliki kemampuan bereproduksi yang tinggi, sehingga mereka dapat
menghasilkan keturunan dalam jumlah besar.
3. Kemampuan bersaing: Spesies
invasif dapat bersaing dengan spesies asli untuk mendapatkan sumber daya,
seperti makanan dan habitat.
4. Kemampuan menyebar: Spesies
invasif dapat menyebar dengan cepat ke area baru melalui berbagai cara, seperti
melalui air, udara, atau melalui aktivitas manusia.
Dampak Spesies Invasif
Lantas apa dampak spesies invasif ini? Berikut adalah lima dampak negatif dari spesies invasif:
1. Mengganggu Keseimbangan Ekosistem
Spesies invasif dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dengan
cara mengubah struktur dan fungsi ekosistem.
Komposisi spesies, struktur habitat, dan proses ekologis dapat berubah.
Contoh : ekosistem danau di Amerika Serikat misalnya rusak karena masuknya ikan mas (Cyprianus Carpio) ke negara itu.
2. Mengancam Keanekaragaman Hayati
Spesies invasif dapat mengancam keanekaragaman hayati dengan cara
mengalahkan spesies asli dan mengurangi populasi spesies asli. Iini dapat
menyebabkan kepunahan spesies asli dan mengurangi keragaman genetik. Dodo
(Raphus cucullatus), burung besar di Pulau Mauritius punah pada abad ke-17
akibat adanya spesies invasif seperti kucing, anjing, dan babi yang dibawa oleh
penjelajah Eropa. Spesies invasif ini memburu dodo dan menghancurkan habitat
mereka.
3. Mengganggu Perekonomian
Spesies invasif bisa mengganggu perekonomian dengan mengurangi
produksi pertanian, nelayan, dan
aktivitas ekonomi setempat. Keong mas (Pomacea canaliculata) adalah spesies
invasif yang berasal dari Argentina dan telah menyebar ke berbagai negara,
termasuk Indonesia. mereka menjadi hama padi yang sangat merusak dan
menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para petani.
4. Mengancam Kesehatan Manusia
Spesies invasif dapat mengancam kesehatan manusia dengan cara menyebarkan penyakit dan menghasilkan alergen. Contohnya, spesies invasif seperti nyamuk dapat menyebarkan penyakit demam berdarah, malaria, dengue, dan zica.
5. Mengurangi Kualitas Lingkungan
Spesies invasif bisa mengurangi kualitas lingkungan karena
mengubah struktur habitat dan mengurangi keragaman spesies. Ini dapat
menyebabkan perubahan kualitas air,
tanah, dan udara. Eceng gondok misalnya, dapat mengurangi kualitas air dan
mengubah struktur habitat di ekosistem air.
Yuk rame-rame kita cegah!
Ada ada 4 aktivitas kunci yang bisa kita lakukan: mencegah mengendalikan, memulihkan, dan mengawasi.
Mencegah
1. Mengawasi dan memantau daerah-daerah yang rawan terhadap
spesies invasif.
2. Mengatur perdagangan spesies invasif untuk mencegah penyebaran
mereka.
3. Mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya
spesies invasif, macam-macam spesies invasif,
termasuk tidak sembarang melepas spesies ke alam liar.
4. Mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.
5. Melakukan kerja sama internasional untuk mencegah penyebaran
spesies invasif.
Mengendalikan
1. Menggunakan pestisida alami yang ramah lingkungan, efektif dan
aman.
2. Menggunakan perangkap yang efektif dan aman.
3. Menggunakan biokontrol, seperti predator alami atau parasit.
4. Menggunakan teknologi, seperti drone atau sensor.
5. Menggunakan metode fisik, seperti penggunaan jaring atau
penggunaan alat penghancur.
Memulihkan
1. Mengembangkan program pemulihan untuk memperbaiki dan
mengembalikan ekosistem yang telah rusak.
2. Menggunakan teknologi pemulihan, seperti penggunaan tanaman
penutup tanah atau penggunaan mikroorganisme.
3. Menggunakan metode rehabilitasi alam, seperti penggunaan api
atau penggunaan banjir.
Memantau
1. Mengembangkan sistem pemantauan untuk memantau populasi spesies
invasif dan ekosistem yang telah rusak.
2. Menggunakan teknologi pemantauan, seperti penggunaan sensor
atau penggunaan drone.
3. Menggunakan metode pemantauan lapangan, seperti penggunaan
transek atau penggunaan plot.
Yuk kenali spesies invasif di daerahmu!
Pasal 8 huruf h UU No. 5/1994 tentang Pengesahan United Nations
Convention on Biological Diversity (Konvensi PBB Mengenai Keanekaragaman
Hayati), mewajibkan setiap negara untuk melakukan pencegahan, pengendalian atau
membasmi jenis-jenis spesies asing yang mengancam ekosistem, habitat atau
species.
Yuk lakukan riset kecil dengan menghubungi dinas lingkungan hidup
atau lembaga terkait di daerahmu! Teman-teman juga bisa membaca Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P94/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016
tentang Jenis Invasif, 20 Desember 2016,
serta pembaharuan-pembaharuan data sesudahnya!
Fate chiasso!
Cyprianus Lilik KP
Disclaimer : disusun dari berbagai sumber dan dukungan AI