“MENGAPA KITA HARUS MENGHORMATI, MENCINTAI, DAN MELESTARIKANNYA”
Apa sih Alam Liar?
Alam liar itu ya semua bentuk kehidupan yang bebas di alam, mulai dari hewan-hewan lucu, tumbuhan-tumbuhan unik, sampai mikroorganisme yang ukurannya kecil banget. Mereka hidup tanpa campur tangan manusia dan mengikuti aturan alam yang sudah ada dari dulu kala. Alam liar itu bukan cuma kumpulan makhluk hidup, tapi jaringan kehidupan yang kompleks dan saling terhubung dalam ekosistem. Mereka punya peran penting untuk menjaga keseimbangan alam. Contohnya, membantu penyerbukan tanaman, mengatur populasi hewan, sampai menjaga kualitas udara dan air. Bayangkan saja, tanpa alam liar, kehidupan di bumi pasti berantakan.
Hanya 23% permukaan bumi yang
masih bisa dianggap sebagai wilayah liar, 77% telah dimodifikasi secara
sembrono dan rakus oleh manusia. Hanya 4 % biomasssa mamalia besar yang
benar-benar liar, 96% sisanya adalah manusia dan ternaknya. Wilayah liar yang
tersisa wajib kita lindungi untuk menjaga keanekaragaman hayati, keseimbangan
ekosistem, dan masa depan planet ini.
Kenapa Sih Kita Harus Lebih Peduli Sama Alam Liar?
1. Semua
Makhluk Hidup Punya Hak yang Sama
•Setiap makhluk hidup, termasuk
hewan dan tumbuhan, punya hak yang sama untuk hidup dan berkembang. Mereka
sama-sama diciptakan Allah, dalam kasihNya, dalam martabat dan kehendak
kasihNya yang Agung.
•Alam liar bagian dari
keanekaragaman hayati yang harus kita hormati, bukan cuma untuk dieksploitasi.
Mereka itu makhluk hidup yang punya nilai dan martabatnya sendiri, bukan hanya
“sumber daya.”
•Laporan Living Planet Report 2022
dari WWF menunjukkan _penurunan rata-rata 69% populasi mamalia, burung, amfibi,
reptil, dan ikan antara tahun 1970 dan 2018. Ini bukti nyata kalau kita belum
cukup menghormati hak hidup mereka.
2. Alam Itu
Sudah Pinter dari Sananya
•Alam liar itu hasil evolusi jutaan
tahun. Mereka sudah membentuk sistem yang harmonis dan saling mendukung. Peduli
dengan alam liar berarti kita menghargai kepintaran alam yang sudah menciptakan
keseimbangan ekologis yang luar biasa. Kalau kita ganggu, sistem yang sudah
sempurna ini bisa rusak berantakan.
Hutan hujan Amazon, yang sering
disebut "paru-paru dunia," menghasilkan sekitar 20% oksigen bumi.
Kerusakan hutan ini bukan cuma berdampak lokal, tapi juga global.
3. Kita Punya
Tanggung Jawab Moral
•Sebagai manusia yang punya akal, kita
memiliki tanggung jawab untuk menjaga alam bukan malah merusaknya. Kita bagian
dari alam, bukan penguasa atasnya. Merusak alam liar sama saja seperti merusak
rumah kita sendiri.
Setiap tahun, sekitar 8 juta ton
sampah plastik masuk ke lautan, mengancam lebih dari 600 spesies satwa liar
laut. Ini bukti nyata kurangnya tanggung jawab moral kita.
4. Buat Warisan
Anak Cucu Kita
•Alam liar itu warisan yang sangat
berharga. Kalau kita tidak menjaganya, generasi mendatang tak akan bisa melihat
keindahan dan manfaatnya. Kita juga merampas hak hidup generasi sesudah kita,
baik manusia maupun sesama ciptaan yang lain. Menjaga alam liar berarti kita
memastikan anak cucu kita bisa menikmati keanekaragaman hayati yang sama
seperti kita.
Menurut IUCN (International Union
for Conservation of Nature), lebih dari 41.000 spesies terancam punah. Kalau
kita tidak bertindak sekarang, banyak spesies yang bakal hilang selamanya.
Kita dan Alam Liar Itu Satu Kesatuan!
Kita dan alam liar tidak bisa
dipisahkan. Kita hidup dalam satu sistem yang saling terhubung, jadi apa yang
kita lakukan ke alam liar pasti kembali lagi kepada kita. Buktinya ? Yuk simak
:
1. Kita
Sangat membutuhkan Alam
•Kita membutuh alam liar untuk
memenuhi kebutuhan dasar, seperti udara bersih, air, makanan, dan obat-obatan.
Tanpa alam liar, rantai kehidupan bisa putus, dan kita hampir tidak mungkin
bisa bertahan hidup.
Lebih dari 25% obat modern berasal
dari tumbuhan hutan hujan. Terumbu karang, yang hanya mencakup 0,1% luas
lautan, menjadi rumah bagi 25% spesies laut.
2. Alam Liar
menjaga Keseimbangan Ekosistem
•Alam liar memiliki peran penting
untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Predator seperti harimau atau serigala
mengatur populasi hewan herbivora, dan tumbuhan membantu serap karbon dioksida.
Kalau salah satu dari mereka hilang, ya seluruh sistemnya akan kacau.
Hilangnya predator puncak bisa
menyebabkan ledakan populasi hewan herbivora, yang bisa merusak vegetasi dan
mengganggu ekosistem. Contohnya, hilangnya serigala di Taman Nasional
Yellowstone menyebabkan ledakan populasi rusa, yang merusak vegetasi tepi
sungai.
3. Dimensi
Spiritual, Kultural, dan Peradaban dari Alam
•Bagi banyak sekali masyarakat dan
kebudayaan, terutama masyarakat adat, alam liar itu memiliki nilai spiritual
dan budaya yang sangat mendalam. Mereka melihat alam sebagai bagian dari
identitas dan kehidupan mereka. Merusak alam liar sama saja seperti merusak
warisan budaya dan spiritual mereka.
•Sebaliknya, masyarakat modernlah
yang menjauh dan merasa diri “di luar” dan “berkuasa atas alam”. Itu ilusi
belaka, bahkan melahirkan kejahatan ekologis atas seluruh kehidupan.
Banyak masyarakat adat memiliki
pengetahuan tradisional tentang pengobatan dan pengelolaan sumber daya alam
yang berkelanjutan. Pengetahuan ini penting bagi konservasi keanekaragaman
hayati dan kelestarian manusia itu sendiri.
4. Alam
Merawat Jiwa Raga Kita
•Interaksi dengan alam liar
memiliki dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik kita. Aktivitas seperti
hiking, birdwatching, atau sekadar jalan-jalan di alam dapat mengurangi stres,
membuat kita lebih bahagia, dan bahkan memperkuat sistem kekebalan tubuh kita.
Kedekatan dengan alam merawat kesehatan jiwa dan raga kita. Tubuh fisik dan
psikis manusia lahir dan sama sekali tidak bisa dipisahkan dari alam. Baru
dalam 10.000 tahun terakhir orang tinggal di rumah. Ratusan ribu tahun kita ada
bersama di rahim alam.
Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam bisa menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan kadar hormon stres. "Forest bathing" atau shinrin-yoku, praktik berjalan-jalan di hutan, terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ya, betul, alam bukan sumber daya,
alam bukan sesuatu yang bisa kita kuasai dan taklukan (menaklukan alam
sebenarnya menghancurkan “rahim”, rumah tempat kita sendiri tinggal !), atau
sesuatu di luar kita. Kita dan alam adalah satu. Yuk kita kembali mencintai
alam liar, menghormati, dan berdamai dengannya ! Fate Chiasso !
C. Lilik K.P., dari berbagai sumber
Dari sejarah : 1 Maret 1872: Taman Nasional Yellowstone didirikan di AS - Taman nasional ini adalah yang pertama di dunia dan menjadi model konservasi global.
Gerakan Laudato Si' Indonesia - Cyprianus Lilik KP