"LAYANAN EKOSISTEM : TENTANG BUMI YANG MELAYANI"

Bayangkan kamu hidup di sebuah dunia tanpa udara segar, air bersih, atau tanah subur. Tidak ada angin, tidak ada oksigen, tidak ada siklus kehidupan. Mustahil bukan ? Kita tidak bisa hidup tanpa alam.



Itulah layanan ekosistem : segala manfaat yang kita terima dari alam, mulai dari udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, hingga bumi yang indah yang menenangkan jiwa. Layanan ekosistem adalah manfaat yang diberikan oleh ekosistem alam kepada manusia dan makhluk hidup lainnya. Alam tidak hanya memiliki nilai intrinsik, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi kesejahteraan manusia, ekonomi, dan kelangsungan hidup semua makhluk hidup.

Millennium Ecosystem Assessment (MEA)

Di tahun 2005 sebuah laporan keren dikeluarkan PBB, judulnya, Millennium Ecosystem Assessment (MEA). Ini adalah upaya global pertama yang dengan komprehensif mengevaluasi kondisi ekosistem dunia dan dampaknya pada kesejahteraan manusia. Riset ini melibatkan lebih dari 1.360 ahli dari berbagai disiplin ilmu dari 95 negara, termasuk ilmuwan, ekonom, pemimpin masyarakat, dan praktisi lingkungan. Hasilnya mengungkap fakta pedih tentang degradasi lingkungan, tetapi juga memberikan panduan masa depan yang lebih berkelanjutan. Dokumen ini menjadi acuan bagi perumusan * Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)* dan Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD).

 

Ada lima temuan riset komprehensif ekosistem ini:

1.  Degradasi Ekosistem yang Cepat, Sekitar 60% dari layanan ekosistem yang dievaluasi mengalami degradasi atau digunakan secara tidak berkelanjutan.

2.  Dampak pada Kesejahteraan Manusia, Degradasi ekosistem telah mengurangi kemampuan alam untuk menyediakan makanan, air bersih, dan udara segar. Orang miskin paling rentan karena ketergantungan mereka yang tinggi pada sumber daya alam.

3.  Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati keragaman hayati dunia sedang menurun dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.Hilangnya spesies dan habitat mengancam stabilitas ekosistem dan layanan yang mereka berikan.

4.  Perubahan Iklim sebagai Ancaman Besar, Perubahan iklim adalah salah satu pendorong utama degradasi ekosistem, dengan dampak seperti naiknya permukaan laut, cuaca ekstrem, dan perubahan pola curah hujan.

5.  Ketidaksetaraan dalam Akses ke Layanan Ekosistem, Ada ketidakadilan global dalam distribusi manfaat ekosistem. Negara kaya sering mengeksploitasi sumber daya alam di negara miskin, sementara masyarakat lokal menanggung biaya lingkungannya.

 Salah satu gagasan dasar dari riset ini adalah “Layanan Ekosistem” layanan yang diperoleh manusia dari ekosistem alam. … segala sesuatu yang disediakan oleh alam—baik secara langsung maupun tidak langsung—untuk mendukung kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

 

Jenis-Jenis Layanan Ekosistem

Ada 4 jenis layanan yang diberikan alam kepada kehidupan, yuk kita simak satu persatu :

 a. Layanan Penyediaan (Provisioning Services)

Layanan Penyediaan adalah aneka produk yang bisa diperoleh dari ekosistem.

• Makanan: Lebih dari 75% tanaman pangan global bergantung pada penyerbukan oleh hewan, terutama lebah (IPBES, 2016).

• Air Bersih: Sekitar 2 miliar orang bergantung pada air yang disediakan oleh hutan untuk kebutuhan minum dan irigasi (FAO, 2018).

• Bahan Baku: Hutan menyediakan kayu untuk konstruksi, kertas, dan bahan bakar. Pada tahun 2020, produksi kayu global mencapai 4 miliar meter kubik (FAO, 2020).

• Obat-obatan: Sekitar 25% obat-obatan modern berasal dari tanaman, termasuk obat kanker seperti paclitaxel yang berasal dari pohon yew (WHO, 2021).

Hutan Amazon, yang mencakup sekitar 5,5 juta km², menyediakan kayu, tanaman obat, dan sumber makanan bagi jutaan orang. Namun, deforestasi telah mengurangi luas hutan Amazon sebesar 17% dalam 50 tahun terakhir (INPE, 2021).

 

b. Layanan Pengaturan (Regulating Services)

Manfaat-manfaat yang diperoleh manusia dan makhluk lain dari dari regulasi proses ekologis oleh ekosistem . Misalnya :

• Regulasi Iklim: Hutan menyerap sekitar 2,6 miliar ton karbon dioksida per tahun, membantu mengurangi dampak perubahan iklim (Global Forest Watch, 2020).

• Pengendalian Banjir: Lahan basah dapat mengurangi risiko banjir dengan menyerap kelebihan air. Misalnya, lahan basah di AS menyelamatkan properti senilai $23,2 miliar per tahun dari kerusakan banjir (US EPA, 2020).

• Penyerbukan: Lebah dan serangga penyerbuk lainnya berkontribusi pada produksi pangan senilai $235-577 miliar per tahun secara global (IPBES, 2016).

• Pemurnian Air: Tanaman dan mikroorganisme di lahan basah menyaring polutan dari air. Misalnya, lahan basah di New York City menghemat biaya pemurnian air senilai $8 miliar (UNEP, 2018).

Hutan mangrove di Indonesia, yang mencakup sekitar 3,3 juta hektar, memberi layanan ekosistem salah satunya melindungi pesisir pantai dari badai dan tsunami. Namun, sekitar 40% hutan mangrove Indonesia telah hilang dalam tiga dekade terakhir akibat konversi lahan (KLHK, 2020).

c. Layanan Budaya (Cultural Services)

Layanan ini meliputi manfaat non-materi yang diperoleh dari ekosistem bagi kehidupan manusia. Contohnya termasuk:

• Nilai Spiritual dan Religius: Banyak masyarakat adat menganggap hutan, gunung, dan sungai sebagai tempat suci.

•Rekreasi dan Pariwisata: Taman nasional dan kawasan konservasi menarik jutaan wisatawan setiap tahun. Misalnya, Taman Nasional Yellowstone di AS menerima lebih dari 4 juta pengunjung per tahun (NPS, 2021).

• Pendidikan dan Inspirasi: Alam menjadi sumber inspirasi bagi seni, sastra, dan budaya. Misalnya, lukisan alam oleh seniman seperti Claude Monet dan Vincent van Gogh.

• Identitas Budaya: Masyarakat pesisir di Indonesia, seperti suku Bajo, memiliki hubungan erat dengan laut yang membentuk identitas budaya mereka.

Pariwisata berbasis alam menyumbang sekitar 7% dari PDB global dan menciptakan lebih dari 260 juta lapangan kerja (UNWTO, 2020).

d. Layanan Pendukung (Supporting Services)

Layanan Pendukung mencakup proses-proses ekologis yang mendukung layanan lainnya :

• Siklus Nutrien: Tanah subur dihasilkan melalui proses pelapukan batuan dan dekomposisi bahan organik. Sekitar 95% makanan manusia berasal dari tanah (FAO, 2015).

• Produksi Primer: Fotosintesis oleh tumbuhan menghasilkan oksigen dan biomassa. Fitoplankton di lautan menghasilkan sekitar 50% oksigen dunia (NASA, 2020).

• Siklus Air: Proses evaporasi, presipitasi, dan infiltrasi menjaga ketersediaan air. Sekitar 60% aliran air tawar global berasal dari hutan (WWF, 2021).

Lahan gambut di Indonesia, yang mencakup sekitar 14,9 juta hektar, menyimpan sekitar 57 miliar ton karbon. Namun, kebakaran lahan gambut melepaskan emisi karbon yang signifikan, seperti pada tahun 2015 ketika kebakaran melepaskan 1,75 miliar ton CO₂ (WRI, 2016).

 

3. Pentingnya Layanan Ekosistem buat Kita

Apa sih arti penting layanan ekosistem bagi kita ?

a. Bagi Kesejahteraan Manusia

• Kesehatan: Udara bersih, air minum, dan makanan bergizi yang berasal dari alam.

• Ekonomi: Sumber daya alam menyumbang sekitar $125 triliun per tahun bagi ekonomi global (Costanza et al., 2014).

• Keamanan: Perlindungan global dari bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai.

b. Bagi Keberlanjutan Lingkungan

Layanan ekosistem menjaga keseimbangan alam dan mendukung kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Tanpa layanan ini, ekosistem akan mengalami degradasi, yang berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati dan ketidakstabilan lingkungan.

c. Bagi Ketahanan terhadap Perubahan Iklim

Ekosistem seperti hutan, lautan, dan lahan basah berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon dan regulasi iklim.

 

4. Apakah Layanan Ekosistem kita terancam?

Sangat ! Ketika integritas biosfer rusak, rusak pula kemampuan alam menopang makhluk di dalamnya. Degradasi ekosistem (kerusakan alam) akan mengancam layanan-layanan ekosistem ini akhirnya berdampak pada kesejahteraan manusia dan makhluk yang lain. Yuk sekilas kita lihat apa yang menghancurkan layanan ekosistem kita, ini tentu data yang sangat umum saja  :

a. Degradasi Lingkungan

• Deforestasi: Sekitar 10 juta hektar hutan hilang setiap tahunnya (FAO, 2020).

• Polusi: Sekitar 8 juta ton plastik masuk ke lautan setiap tahun (UNEP, 2021).

b. Perubahan Iklim

• Kenaikan Suhu: Suhu global telah meningkat 1,1°C sejak era pra-industri (IPCC, 2021).

• Gangguan Ekosistem: Perubahan iklim mengancam 20-30% spesies dengan kepunahan (IPCC, 2021).

c. Eksploitasi Berlebihan

• Overfishing: Sekitar 34% stok ikan global dieksploitasi secara berlebihan (FAO, 2020).

• Konversi Lahan: Sekitar 75% lahan global telah diubah oleh aktivitas manusia (IPBES, 2019).

 

5. Rekomendasi Millennium Ecosystem Assessment

Rekomendasi utama MEA ini membantu kita mengamankan layanan ekosistem :

1. Mengintegrasikan Nilai Ekosistem ke dalam Kebijakan Ekonomi: Mengakui nilai ekonomi dari layanan ekosistem dan memasukkannya dalam perencanaan pembangunan.

2. Mengurangi Tekanan pada Ekosistem: Mengurangi polusi, menghentikan deforestasi, dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

3. Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ekosistem dan keterkaitannya dengan kesejahteraan manusia.

4. Memperkuat Kerja Sama Global: Mendorong kolaborasi antarnegara untuk mengatasi masalah lingkungan yang melintas batas.

 

Panggilan melayani Bumi, Sang Pelayan

"Pachamama, santa tierra, con este tributo te honramos. Recibe nuestro agradecimiento y bendice nuestras cosechas." (Pachamama, Ibu Bumi yang suci, dengan persembahan ini kami menghormatimu. Terimalah rasa syukur kami dan berkahilah panen kami.)

Lalu para petani Inca di gunung gemunung Andes itu menaburkan biji-bijian, daun-daun, atau minuman ke tanah sebagai tanda terima kasih. “Ayni” sebuah tradisi persembahan yang sudah ribuan tahun lamanya yang mematerai relasi timbal balik antara manusia dan alam Pachamama (Ibu Bumi) atas segala yang telah mereka terima.

Layanan ekosistem adalah batu pondasi kehidupan kita dan seluruh ciptaan. Bumi adalah pelayan agung kehidupan. Kita diundang menjadi bagian dari pelayanannya atas seluruh ciptaan ! Kau dan aku, pelayan bagi Pelayan Kehidupan!

 

Jabat lestari,

 

Cyprianus Lilik K. P*_

disclaimer : tulisan ini disusun dari berbagai sumber dan bantuan AI

Dari Sejarah: Setiap tahun pada 20 Maret kita menyambut Vernal Equinox (ekuinoks musim semi) di belahan bumi utara, sebuah momen penting dalam siklus alam. Kita diingatkan kembali tentang keseimbangan dan siklus alam dan bagaimana membangun hidup selaras siklus-siklus alam ini untuk "melahirkan kembali peradaban yang lestari.

20 Maret 2006: Peluncuran Al Gore's Climate Reality Project

Popular Posts