HIKAYAT: Abu Nawas dan Ayam Panggang
Al
kisah Abu Nawasdi panggil Sultan Harun al Rasyid. Sudah lama sultan dendam
dengan Abu Nawas. Dia ingin membunuh Abu Nawas, tetapi tidak menemukan akal.
Suatu
hari dia ingat, bahwa hobi Abu Nawas adalah makan ayam. "nah, ini
dia..." Abu Nawas terus dipanggil, dengan disertai undangan kepada
khalayak ramai, bahwa Abu Nawas dihukum mati karena kalah berteka-teki melawan
sultan.
Pada
hari yang ditentukan, Abu Nawas datang. Dia disodori ayam panggang. Air liurnya
menetes keluar. Tetapi dia terkejut, melihat sultan dikelilingi algojo.
"Ada
apa Sultan ? " tanya Abu Nawas kepada sultan.
"Abu
Nawas, ayam panggang ini harus kau nikmati. Jika tidak, kau akan dihukum mati
dengan tuduhan menghina sultan. Apapun yang kau kerjakan terhadap ayam itu, aku
akan berbuat serupa terhadap kamu" kata sultan.
"Apa
maksud sultan" tanya abu nawas penuh heran.
"Begini,
jika kau makan leher, aku akan memotong lehermu. Jika kau maka dada, maka
dadamu akan aku belah. Jika kau makan paha ayam itu, maka pahamu akan aku
potong?" jawab Sultan.
Dengan
penuh kebingungan, dalam hati Abu Nawas bergumam. "dimakan, aku mati.
Tidak dimakan, aku mati juga"
Setelah
beberapa saat merenung sembari memikirkan apa yang harus dilakukannya akhirnya,
Abu Nawas mendapat dapat akal. Langsung saja seluruh tubuh ayam panggang itu
dijilati, mulai dari kepala sampai ke liang dubur.
Setelah
itu, Abu Nawas memelorotkan celananya sambil berkata "Sultan, saya siap
menerima perlakuan yang sama dari Sultan". Sesaat itu pula sultan terdiam,
hadirin geger, tidak bisa membayangkan sultan akan menjilati seluruh tubuh abu
nawas.***