YUYU RUMPUNG MBARONG RONGE
Pepatah Jawa di atas
secara harfiah berarti kepiting rumpung (tidak punya capit) besar/luas
liang/sarangnya. Pepatah ini menggambarkan kehidupan seekor kepiting yang tidak
memilik capit namun liang atau sarangnya besar/luas.
Kepiting yang tidak
memiliki capit sebagai senjatanya tentu saja merupakan kepiting yang tidak
berdaya. Sedangkan rong atau lubang sarangnya demikian besar. Hal ini secara
simbolik menggambarkan orang yang tidak memiliki kemampuan (kekayaan) namun
rumahnya besar. Sekalipun rumahnya besar tetapi di dalam rumah tersebut tidak
terdapat harta benda yang berarti. Artinya, rumahnya tinggal sebagai rumah
besar saja namun secara tegas dapat dikatakan tidak berisi apa pun.
Kadang dalam masyarakat
umum memang sering kedapatan rumah yang besar, namun pemilik rumah tersebut
sebenarnya tidak memiliki harta benda (kekayaan) sehingga secara guyonan
dikatakan bahwa orang pun dapat bermain sepak bola di dalamnya. Demikianlah
yang dimaksudkan dengan pepatah yuyu rumpung mbarong ronge.***