TEMBANG RAWAT-RAWAT UJARE MBOK BAKUL SINAMBI WARA
Pepatah Jawa di atas
secara harfiah dapat diartikan sebagai
tembang/nyanyian (yang terdengar)
samar-samar perkataan mbok bakul sambil (memberikan) berita/pengumuman.
Pepatah itu sebenarnya
sudah menunjukkan maknanya bahwa tembang atau nyanyian yang hanya terdengar
secara samara-samar tentu kejelasan lirik atau syairnya tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Demikian pula berita yang disampaikan oleh mbok bakul
yang cara memberitakan atau memberitahukannya disampaikan secara sambil lalu
(karena pekerjaan utamanya berjualan-bukan penyampai berita). Umumnya para
bakul di pasar memang senang mengobrol dengan teman sesame bakul. Dalam ngobrol
atau ngerumpi semacam itu biasanya berita atau informasi yang disampaikan tidak
murni lagi. Kadang ditamba atau dikurangi. Sehingga dengan demikian berita atau
informasi yang disampaikan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Pepatah ini ingin
mengajarkan agar kita jangan mudah percaya pada berita atau kabar apa pun yang
keakuratannya belum jelas. Sebab hal-hal yang demikian jika diterima atau
disampaikan kepada orang lain akan menimbulkan ketidakjelasan, kebohongan, dan
bahkan fitnah.***