SUMUR LUMAKU TINIMBA
Pepatah Jawa di atas
secara harfiah berarti sumur berjalan ditimba.
Dalam arti luas pepatah
Jawa ini ingin menyatakan bahwa seorang yang memiliki ilmu berkeliling atau
berjalan-jalan agar ilmunya dipelajari oleh orang lain. Hal ini terjadi karena
yang mempunyai ilmu merasa bahwa ilmunya memang harus “dijual” untuk kebutuhan
hidupnya. Entah kebutuhan material atau yang lain (kehormatan, kewibawaan, dan
lain-lain). Contoh seperti ini bisa kita lihat di sembarang tempat di zaman
sekarang. Lihat saja, banyak guru les menawarkan diri. Termasuk juga lembaga
pendidikannya. Guru menawarkan diri kemana-mana.
Idealnya guru itu tidak
menawarkan diri namun dikunjungi murid karena murid memang membutuhkannya.
Penawaran diri agar digurui ibarat penjual obat yang menawarkan produknya.***