KLABANG IKU WISANE ANA ING CAPITE. KALAJENGKING IKU WISANE DUMUNUNG ANA ING BUNTUTE. ULA IKU WISANE DUMUNUNG ANA ING UNTUNE. ANANGING YEN DURJANA WISANE DUMUNUNG ANA ING SARANDUNING BADANE


Petuah atau pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti kelabang itu bisanya berada di penjepitnya. Kalajengking itu bisanya berada di bagian buntut (ekornya). Ular itu bisanya berada di giginya. Akan tetapi kalau durjana bisanya berada di sekujur tubuhnya.

Pepatah ini secara luas ingin menyatakan bahwa alat-alat atau senjata yang mematikan dari binatang itu sudah jelas tempatnya, seperti yang telah dicontohkan. Ular sehebat apa pun bisanya hanya berpusat di bagian mulut (giginya). Demikian juga kalajengking, organ yang berbahaya dari binatang ini hanya terdapat di bagian ujung ekornya. Akan tetapi kalau durjana atau penjahat, seluruh anggota tubuhnya dijadikannya sebagai alat atau organ untuk berbuat kejahatan. Mulutnya bisa bohong dan bermuslihat, matanya bisa mengisyaratkan kode-kode busuk tertentu. Tangannya bisa mengambil barang yang bukan miliknya. Kakinya dapat digunakan untuk lari dan menghindari kejaran aparat hukum.
Pada intinya pepatah tersebut ingin menyatakan bahwa manusia itu kalau berhati jahat, maka seluruh tubuhnya dapat menjadi jahat. Lain dengan binatang. Binatang dapat mematikan atau mencelakakan makhluk lain melalui organ yang sudah ditentukan sejak kelahirannya.***
Baca juga KOCAK TANDHA LOKAK


Popular Posts