KAYA IWAK KLEBU ING WUWU
Pepatah Jawa di atas
secar harfiah berarti seperti ikan masuk ke (dalam) bubu. Bubu adalah perangkap
ikan yang terbuat dari anyaman bambu. Untuk menjerat ikan biasanya bubu
ditempatkan pada sebuah tempat yang banyak ikannya. Ada pun caranya bisa
bermacam-macam. Bisa dengan ditempatkan di muka lubang/sarang ikan. Dapat juga
dipasang di hilir aliran air sungai dengan membendung aliran air di kanan kiri
bubu. Dengan demikian, satu-satunya jalan keluar harus melewati lubang atau
pintu bubu. Untuk memudahkan ikan masuk ke dalamnya maka ikan di bagian hulu digiring
ke hilir.
Dapat juga bubu dipasang
di sebuah pumpunan air yang di dalamnya banyak ikannya. Pada bagian dalam bubu
dipasang umpan. Dengan demikian ikan tertarik pada untuk masuk ke dalamnya.
Jika ikan sudah masuk, maka ikan tidak akan bisa keluar karena telah terjebak
pada alat perangkap yang dipasang di dalam tubuh bubu.
Pepatah ini sebenarnya ingin menyatakan bahwa ada begitu banyak kasus
yang menggambarkan betapa mudahnya orang tertipu oleh orang lain sehingga harta
benda dan kehidupan pribadinya mengalami krisis. Bahkan orang yang tertipu itu
sering tidak sadar bahwa dirinya telah tertipu dan dirugikan luar dalam.
Tertipunya orang yang bersangkutan sering karena hanya tutur kata manis namun
palsu dan beracun atau karena iming-iming akan sesuatu yang kelihatannya enak,
indah, dan wah. Padahal sesungguhnya hal itu hanya sesuatu yang semu dan
bersifat sementara belaka.***
Baca juga KAYA JARAN KERUBUHAN EMPYAK