KANDHANG LANGIT KEMUL MEGA
Pepatah Jawa di atas
secara harfiah berarti berkandang langit berselimut mega (awan).
Secara luas pepatah ini
ingin menggambarkan keadaan seseorang yang tidak mempunyai tempat tinggal.
Ibaratnya seperti hewan ternak yang berkandangkan langit dan berselimutkan mega
atau awan. Kandang yang terbuat dari langit tentu saja sama artinya dengan
omong kosong atau tidak mungkin. Selimut berupa awan atau mega tentu juga
sesuatu yang mustahil. Tidak mungkin awan atau mega dapat dijadikan selimut.
Hal itu sama artinya dengan tidak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki
sesuatu apa pun untuk melindungi (menyelimuti) dirinya.
Pendeknya, kandhang langit kemul mega merupakan simbol atau gambaran
bagi orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Pada masa lalu orang-orang yang
digambarkan semacam itu umumnya pergi mengembara dari satu tempat ke tempat
lain.***
Baca juga KAPOK LOMBOK