KALAH RUPA MENANG DUPA
Pepatah Jawa di atas
secara harfiah berarti kalah rupa (wujud) menang dupa (doa).
Perwajahan atau wujud
fisik memang menjadi presentasi awal dari sebuah penampilan. Wujud fisik sering
dapat diperindah dengan aneka busana dan asesori yang bermacam-macam.
Penampilan demikian itu bisa semakin ”disempurnakan” dengan kepemilikan akan
harta benda yang berlimpah. Mobil mewah, rumah mewah, perhiasan mewah akan
dapat dengan mudah menyihir orang lain untuk hormat, takluk, dan ”menyerah”
pada orang yang bersangkutan. Oleh karena itu pula ada anggapan yang berlaku
umum bahwa orang yang berpresentasi sempurna (menang rupa) umumnya akan
memenangkan medan kompetisi. Entah dalam urusan perjodohan, pengambilan simpati
pada klien, menaklukkan hati calon mertua, dan seterusnya.
Akan tetapi seperti
dalam sebuah teori, selalu saja ada kemungkinan anomali atau pengecualian.
Pengecualian ini sering berada di luar nalar atau logika manusia pada umumnya.
Hal demikian dapat juga terjadi dalam urusan perjodohan. Kadang-kadang orang
yang merasa diri sangat tampan atau ganteng sering kelewat pede dalam
menaklukkan lawan jenis. Namun dalam banyak kasus sering juga orang merasa
kecele karena sering juga wanita atau gadis cantik justru berjodoh dengan laki-laki
buruk rupa dan bahkan juga tidak kaya. Kadang-kadang hal demikian terjadi
karena pihak laki-laki kuat dalam berdoa atau karena faktor keberuntungan lain.
Hal demikian dikatakan sebagai menang dupa. Menang karena peran tangan gaib
dari Sang Pencipta.
Dapat juga terjadi
sebaliknya. Orang yang sangat cantik dan kaya umumnya sering merasa sangat pede
dalam menaklukkan lawan jenisnya. Bisa saja ia memburu pria ganteng, terkenal,
berpangkat, dan kaya raya. Namun bisa saja terjadi pria tersebut justru mencintai
gadis biasa, sederhana, atau bahkan relatif buruk wujud fisiknya.
Hal-hal di atas sebenarnya ingin mengajarkan bahwa menjadi orang itu
sebaiknya bisa selalu mawas diri. Tidak kelewat pede yang tipis bedanya dengan
kesombongan atau kejumawaan. Intinya, pepatah Jawa ini ingin mengajarkan
tentang kewajaran dalam besikap dan bertingkah laku.***
Baca juga KALI ILANG KEDHUNGE PASAR ILANG KUMANDHANGE WONG WEDOK ILANG WIRANGE
Baca juga KALI ILANG KEDHUNGE PASAR ILANG KUMANDHANGE WONG WEDOK ILANG WIRANGE