Mengikuti Jejak Kristus: PASAL 9
BUKU PERTAMA
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP
ROHANI
PASAL 9
HAL TAAT DAN PATUH
1. Sungguh sangat luhur, bila kita mau
menurut, hidup di bawah perintah dan tidak hidup bebas tanpa diperintah.
Sungguh lebih aman
menjadi orang bawahan, daripada menjadi orang atasan yang harus menjadi
perintah.
Kebanyakan orang mau
menjadi orang bawahan, bukan karena rasa cinta, melainkan karena terpaksa. Oleh
karena itu, mereka merasa berat dan mudah bersungut-sungut. Dengan jalan itu
mereka tidak memperoleh kemerdekaan rohani, kecuali apabila mereka dengan
segenap hati tunduk kepada atasan karena cintanya akan Allah.
Kemana pun kita pergi,
tiadalah kita memperoleh ketenteraman hati sebelum kita tunduk kepada kekuasaan
yang lebih tinggi. Senantiasa ikhtiar untuk pindah tempat dan kedudukan telah
mengecewakan banyak orang.
2. Sudah tentu tiap orang suka
melakukan kehendaknya sendiri dan paling tertarik kepada mereka yang sepaham
dengan dia sendiri. Tetapi bila Allah berada di tengah-tengah kita,
kadang-kadang kita perlu mengesampingkan pendapat kita sendiri untuk mendapat
perdamaian. Siapakah yang begitu berhikmat, sehingga ia dapat mengetahui
segala-galanya? Oleh karena itu baiklah kita jangan terlalu mempertahankan
pendapat kita sendiri, melainkan kita pertimbangkan sedalam-dalamnya
pendapat-pendapat orang lain.
Meskipun kita merasa
bahwa pendapat kita itu benar, namun bila kita bersedia mengikuti pendapat
orang lain demi cinta kepada Tuhan, maka kelak akibatnya hal ini akan lebih
berfaedah bagi kita.
3. Sebab barangkali telah kita
dengar, bahwa lebih aman mendengarkan dan menerima nasihat daripada
memberikannya. Mungkin juga, bahwa pendapat yang satu, maupun yang lain,
kedua-duanya adalah benar. Tetapi apabila kita tidak bersedia menyetujui
pendapat orang lain tadi, meskipun pikiran sehat atau alasan cukup menghendaki,
supaya kita menyetujuinya, maka hal itu adalah suatu tanda, bahwa kita sombong
dan keras kepala.(Senin, 12/5/2014, 06.35WIB)