Skip to main content

Posts

Featured

Bagaimana ekstraksi bahan bakar fosil membahayakan lautan?

Pembakaran bahan bakar fosil sangat membebani lautan, yang menyerap panas berlebih, yang menyebabkan kematian terumbu karang dan makin banyak badai . * Laporan baru dari Earth Insight mengungkap infrastruktur bahan bakar fosil yang sangat besar di lautan dan kerusakan serta polusi yang disebabkan olehnya. Blok minyak dan gas mencakup lebih dari 2,7 juta km2 di wilayah lepas pantai dan pesisir - area seluas sekitar 1,5 kali 17.000 Pulau Indonesia. Selain itu, 100.000 km2 dari blok ini tumpang tindih dengan kawasan lindung, sehingga 20 persen Kawasan Konservasi Laut (KKL) berisiko karenanya. Terumbu karang, padang-padang rumput laut, dan hutan bakau adalah beberapa ekosistem vital yang terancam oleh blok minyak dan gas yang sebagian tumpang tindih dengannya. Solusinya harus dimulai dari menghentikan perluasan ekstraksi minyak dan gas di pesisir dan lepas pantai di wilayah yang sensitif terhadap lingkungan.

Latest Posts

LAUT ADALAH TEMPAT SAMPAH KITA

MEET SAHIL

ZONA DAMAI BERNAMA LAUT

PERUBAHAN IKLIM DAN PENGASAMAN LAUT

HANYA MEMBERI, TAK HARAP (PULIH) KEMBALI

KRAKEN DAN PERANG PLASTIK LAUTAN

DUA RIBU LIMA PULUH

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGs)

JERITAN LAUT, JERITAN BUMI RAJA AMPAT